"Citra bagi minumnya dong" ucap Rani sambil ngos-ngosan gara-gara berlari terlalu cepat. Saking cepatnya Rani berlari membuat dia berhasil finish duluan dan mendapatkan nilai 90 sedangkan yang finis terakhir akan mendapat nilai 70 sama seperti gue.
Gue pun langsung menyodorkan botol minuman yang ada di tangan gue itu keRani, yang langsung diambil oleh Rani dan meminumnya saat botol minuman itu sudah berada ditangannya.
"makasih." ucap Rani sambil mengembalikan botol minum gue yang sudah kosong melompong
"Hai, boleh gue duduk disini?" tanya Erika yang membuat gue kaget sekaligus bingung
"Iya, silahkan" jawab gue sopan
Erika pun langsung duduk disamping gue, saat gue mempersilahkan dia duduk di manapun dia mau
"Kalian mau makanan" tawar Erika ke gue dan Rani yang langsung saja diserobot oleh Rani saat Erika menyodorkan kotak makanan yang berisi kue-kue berbentuk lucu dan menggemaskan itu ke hadapan kami.
"Lu lapar apa doyan" ucap gue saat melihat Rani langsung memakan-makanan yang diberikan Erika dengan lahapnya
"Laper sekaligus doyan" jawab Rani dengan mulut masih penuh dengan makanan.
"Citra mau? Nih ambil saja masih banyak ko" tawar Erika lagi
Gue pun mencoba mengambil satu makanan yang ditawarkan oleh Erika dan memakannya.
"Ini enak! Lu beli dimana?" tanya gue
"Gue ga beli, itu bikinan gue sendiri" ucap Erika malu-malu
"Waa, lu hebat banget bikin kue Erika. Gue aja kalau bikin kue selalu ga enak ditambah lagi bentuknya sudah ga bisa dikatakan kue lagi, dan kue yang lu bikin enak banget bentuknya juga lucu-lucu" ucap Rani sambil memperhatikan kue buatan Erika yang bentuknya begitu menggemaskan.
"iya, kue lu enak Erika" ucap gue setuju dengan ucapan Rani
"Terima Kasih atas pujiannya, gue senang kalau kalian suka. Silahkan habiskan saja semuanya" jawab Erika sambil meletakan kotak makanan itu di depan gue yang langsung ditarik oleh Rani begitu saja.
"Apaan tuh? Bagi dong" ucap Bimo yang tiba-tiba saja datang dan langsung merampas kotak kue itu dari tangan Rani dan membawanya pergi menjauh.
Tidak terima makanannya diambil orang, Rani pun pergi mengejar Bimo yang sedang asik memakan kue buatan Erika dengan terus berlari karena kalau dia berhenti berlari Rani pasti bakal merebut makanannya.
Dan pada saat berlari Bimo juga tidak lupa untuk melemparkan sebuah ledekan ke arah Rani yang tidak bisa mengejar dirinya.
Melihat tingkah mereka berdua buat gue ingin tertawa terbahak-bahak apalagi saat melihat sebelah sepatu Rani melayang begitu saja dan mengenai kepala seseorang yang sedang terkapar di lapangan.
Niat Rani mungkin ingin melemparkan sepatunya itu ke Bimo tapi Bimo sangat ngesit dan sangat lihai dalam menghindar akibatnya sepatu Rani melayang melewatinya dan mengenai salah satu guru yang sedang kebetulan lewat di sana.
"Mampus gue!" ucap Rani saat sepatunya berhasil mengenai guru yang langsung terkapar di lapangan sekolah.
"Hahahaha, Rasain lu! Mampus lu" ucap Bimo senang saat melihat pemandangan yang begitu menyenangkan buatnya.
"Diam lu kamp**t" ucap Rani kesal dan berjalan menghampiri guru yang sedang terkapar di halaman akibat sepatunya itu.
"Bapak ga apa-apa?" tanya Rani ragu-ragu sekaligus takut serta membantu guru itu untuk duduk.
"Hm, Rasanya seisi dunia ini berputar-putar mengelilingi bapak" ucap pak guru sambil memegang kepalanya yang sakit akibat kena sepatu penuh dosa itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crazy Boy Friend
Teen FictionApa kalian pernah punya teman sekelas yang nyebelin, aneh, + jahil yang nggak ketolongan? Kalau gue punya satu disini dan namanya adalah Dirga. Dan yang paling anehnya lagi Dirga yang gue lihat dan orang lain lihat itu berbeda. Hah, yang benar saja...