Ted: Hati kamu terlalu keras, S.
S: Memberi ruang nggak sama dengan mengizinkan menetap.
Ted: Sudah tahu apa yang akan kamu lakukan?
S: Sudah. Malam ini aku menyadari sesuatu, hal yang baru.
Ted: Tentang?
S: Ternyata serumit itu cara kerjanya. Rasanya nggak ingin jungkir balik lagi. Jalan lurus saja ke depan.
Ted: Yakin kamu bisa?
S: Iya. Kita hanya perlu berbuat baik sama siapa pun.
Ted: Sederhana itu, S. Tapi bisa menimbulkan kekacauan juga kalau penempatannya salah lho.
S: Sepertinya aku paham konsekuensinya haha.
Ted: Bisa-bisanya tertawa padahal isi kepala sedang bergumul.
S: Tertawa bisa jadi obat penenang lho, Ted.
Ted: Asal kamu bisa memastikan nggak berpindah dari tujuan kamu sih menurut aku nggak apa-apa.
S: Hehe kamu khawatir banget. Tenang saja yaa.
Ted: Mungkin karena sayang.
S: Siapa?
Ted: Kamu ke dirimu sendiri. Kalau bukan kamu, siapa lagi yang bisa tulus sayang ke dirimu sendiri?
S: Aku masih punya Tuhan kok :)
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Temu Wicara #1
General FictionMenemukanmu seperti menemukan harta karun. Kamu adalah penyelam yang baik dan handal di kedalaman isi kepala dan hatiku. Bersamamu, aku tenang. Kamu adalah air untuk bara api di dalam dadaku. Bersamamu, aku damai. Terima kasih mau meluangkan waktu d...