#33 . Bucket Dream List

679 65 8
                                    

S: Ted, aku mau cerita.

Ted: Aku nggak jual cerita. Coba cari di online shop.

S: Astaga, Ted. Garing ah haha.

Ted: Tapi kok ketawa?

S: Aku punya cerita. Nah!

Ted: Cerita apa, S?

S: Aku pernah nggak percaya sama bucket-dream-list, Ted.

Ted: Kenapa?

S : Dari dulu aku percaya, mimpi itu harus setinggi-tingginya. Biar kalau jatuh, setidaknya nggak akan sampai ke bawah banget.

Ted: Lalu?

S: Sampai pada titik aku muak bermimpi karena hampir semua yang aku tulis di bucket-dream-list itu nggak terwujud. Aku jadi nggak percaya sama kekuatan impian.

Ted: Ah, sepertinya kamu pernah menunjukkan bucket-dream-list itu ke aku ya, S?

S: Hmm. Yaaa pernah.

Ted: Aku boleh jujur?

S: Tentang?

Ted: Seperti yang tadi kamu bilang, kamu percaya bermimpi itu setinggi-tingginya. Nah, semua yang kamu impikan yaa menurutku memang terlalu tinggi, S. Bukankah untuk sampai di anak tangga tertinggi, kita harus memulainya dari anak tangga paling bawah?

S: Yap, kamu betul.

Ted: Kamu seperti melompat dari lantai dasar ke anak tangga tertinggi. Kakimu belum siap dan belum berpengalaman untuk lompat tinggi. Sehingga, hasilnya kamu malah terjatuh, bukan sampai tujuan.

S: Yap. Karena hal itu aku jadi nggak percaya kekuatan bucket-dream-list. Aku menyalahkan hasil tanpa menikmati prosesnya terlebih dahulu. Seorang kawan pernah mengatakan ini, Ted, "Lo merasa gagal sama mimpi-mimpi lo, sekarang gue tanya yah, lo sudah mengupayakannya dengan maksimal atau belum? Lo sudah melakukan apa saja?" Ah, pertanyaannya membuat aku merenung cukup lama, Ted.

Ted: Hmm. Menurutku, membuat bucket-dream-list itu sebaiknya dimulai dari hal-hal sederhana saja, S. Besok mau melakukan apa. Lusa mau mengerjakan apa. Seminggu, sebulan, to do list-nya bagaimana. Nggak perlu terlalu jauh sampai 5 atau 10 tahun yang akan datang.

S: Karena untuk mencapai ribuan hari ke depan, kita harus melalui hari ini, esok, lusa dan seterusnya kan?

Ted: Betul. Untuk esok hari pun tergantung hari ini kamu melakukan apa.

S: Setelah aku sadar tentang kekeliruan rasa percaya pada bucket-dream-list, aku mulai berani bermimpi lagi kok, Ted. Persis seperti yang kamu katakan tadi, aku mulai dari hal-hal sederhana.

Ted: Segala sesuatu yang besar harus dimulai dari yang kecil dulu, S.

S: Yap, betul hehe.

***

Temu Wicara #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang