Ted: Kamu terlalu keras sama diri kamu sendiri, S.
S: Iya nih sepertinya kebanyakan tepung terigu dan kurang air, jadinya keras.
Ted: S, aku serius.
S: Lalu, menurut kamu, aku harus apa?
Ted: Ya melakukan apa pun yang bisa meruntuhkan dinding itu. Terlalu banyak yang kamu sembunyikan di balik dinding itu. Terlalu banyak kamu mengalah.
S: Ted, aku baik-baik saja.
Ted: Nggak, S. Kamu hanya berpura-pura 'baik-baik saja'. Astaga! Kita pernah bahas ini sebelumnya.
S: Hehe. Sungguh. Aku baik-baik saja. Meski dalam keadaan yang 'nggak baik-baik saja' pun kita harus selalu berkata 'aku baik-baik saja' kan? Kita hanya perlu bahagia, Ted. Kalau kita terus-menerus menuntut ini-itu dan memaksakan banyak hal, kita hanya akan kalah sama nafsu dan ego kita sendiri. Padahal Tuhan pasti memberikan yang terbaik. Tuhan Maha Adil, kan?
Ted: S, bukan berarti kamu selalu mengalah untuk segala hal itu.
S: Ted, apa sih yang kita cari di dunia ini?
Ted: Aku hanya ingin kamu maju selangkah.
S: Aku baik-baik saja, Ted. Serius. Ini bukan pura-pura. Konteksnya adalah ikhlas. Maka apa pun bentuk yang tidak menyenangkan itu akan menjadi benar baik-baik saja.
Ted: Kamu berubah menjadi lebih bijak walau aku tahu pergumulan itu membuat kamu sering merasa lelah. Ya kan? Jujur, S.
S: Hmm. Ya, sering merasa lelah. Kalau kita beriman, kita nggak perlu khawatir tentang semua itu.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/125864767-288-k774.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Temu Wicara #1
Fiksi UmumMenemukanmu seperti menemukan harta karun. Kamu adalah penyelam yang baik dan handal di kedalaman isi kepala dan hatiku. Bersamamu, aku tenang. Kamu adalah air untuk bara api di dalam dadaku. Bersamamu, aku damai. Terima kasih mau meluangkan waktu d...