#40 . Satu Lagi

846 65 0
                                    

S: Ted, sepertinya aku mulai menyadari sesuatu.

Ted: Tentang?

S: Ada bagian-bagian yang rasanya nggak mungkin aku bagikan ke kamu.

Ted: Sudah menemukan, S?

S: Belum sih.

Ted: Butuh sudut pandang lain ya?

S: Iya. Jawaban-jawaban dan diskusi yang, sudah aku tahu pasti, bukan dengan kamu. Sebab memang butuh kutub yang berbeda.

Ted: Selama kamu belum menemukan, selama itu juga kamu akan linglung, sendirian, S.

S: Tapi aku nggak mau terburu-buru. Sama sekali nggak berminat dalam waktu dekat.

Ted: Kamu sedang ada di perbatasan, S. Antara butuh dan nggak butuh. Sialnya, kamu menyadari ini.

S: Konteksnya salah kan kalau hanya butuh?

Ted: Belum tentu. Kalau memang sudah waktunya?

S: Aku takut keliru, Ted. Tapi, hmm.

Ted: Prinsipmu mulai goyah, S. Dan maaf yah, aku nggak bisa mengisi kekosongan itu saat ini.

S: Bukan salahmu, Ted. Keberadaanmu selama ini sudah lebih dari cukup membantuku. Kamu kompas yang sangat baik dan handal. Hanya saja, memang ada ruang yang harus diisi.

Ted: Aku sudah menduga masa ini akan segera tiba. Dan dugaanku kembali tepat, kamu kelimpungan sendiri.

S: Hanya sedikit bimbang.

Ted: Dan butuh yang mengarahkan.

S: Ted, jangan membuat aku merasa semakin nggak ada daya.

Ted: Kamu manusia kuat yang selama ini aku kenal, S. Dari segala ketidakmampuanmu dan apa pun yang menjadi kelemahanmu, semua itu justru nggak membuatmu kehilangan daya. Kamu memberi energi untuk dirimu sendiri dengan sangat baik.

S: Semua itu dapat berfungsi sebab ada kamu, Ted.

Ted: Aku hanya membantu. Kendali penuh tetap ada di dalam dirimu, S. Lalu apa yang akan kamu lakukan?

S: Aku masih memikirkannya.

Ted: Nggak akan selesai kalau hanya kamu pikirkan, S.

S: Berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak, Ted.

Ted: That's point. Kamu adalah orang paling spontan tetapi juga orang yang sangat penuh pertimbangan.

S: Ted, maybe I need you, hmm no, someone like you?

Ted: Sayangnya, aku nggak punya hak untuk mengisi kekosongan itu.

S: Ya, aku paham.

Ted: Sudah, nggak perlu kamu pikirkan terlalu berlebihan. Selama kamu punya Tuhan, kamu akan selalu baik-baik saja. Selalu.

S: Ya, seharusnya aku memahami itu, untuk saat ini.

Ted: Siap untuk segala kejutan dari semesta?

S: Siap, Ted.

Ted: Kalau merasa siap, berarti apa yang harus kamu lakukan?

S: Salah satunya selalu berpikir positif.

Ted: That's point! Nggak perlu ragu dan bimbang yah. Jangan lupa minta diberikan petunjuk sama Tuhan dan selalu minta ditemani dalam setiap langkah. Agar?

S: Nggak buta arah dan tersesat.

Ted: Terbaik.

S: Terima kasih, Ted.

***

Temu Wicara #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang