#13 . Prioritas

974 88 0
                                    

S: Ted, aku mau nanya boleh?

Ted: Boleh. Mau nanya apa?

S: Kamu pernah bingung saat harus memilih sesuatu?

Ted: Sering.

S: Terus apa yang kamu lakukan?

Ted: Menentukan prioritas.

S: Semudah itu kamu jawab prioritas, Ted.

Ted: Tapi menentukan prioritas itu sulit loh, S. Kadang kita bukan bingung harus memilih apa dari sekian banyak pilihan, tetapi kita bingung sama prioritas diri kita sendiri. Butuh atau nggak. Penting atau nggak. Lebih butuh mana? Lebih penting mana?

S: Kita mempersulit keadaan dan mengambinghitamkan pilihan-pilihan itu ya?

Ted: Yap. Padahal peran utamanya ya diri kita sendiri. Prioritas kita yang mana? Pilihan-pilihan itu nggak bisa dikambing hitamkan. Kadang kita marah sama keberadaan-keberadaan pilihan yang menurut kita sama pentingnya, padahal nggak. Kita saja yang merasa bingung sendiri.

S: Tapi saat kita memilih, kita harus mengesampingkan dan merelakan hal-hal lain, Ted.

Ted: Kalau kita mampu mengesampingkan dan merelakan itu, berarti kita nggak benar-benar butuh itu, S. Kita tetap akan bisa hidup tanpa 'itu'. Iya kan?

S: Kita tetap bisa hidup tanpa 'itu'.

Ted: Yap. Hasil dari pilihan kita sebenarnya adalah apa yang memang benar-benar kita butuhkan.

S: Mampu mengesampingkan atau merelakan, bukan berarti 'itu' nggak penting, Ted.

Ted: Sebenarnya tergantung objek kalau seperti ini. Tapi, S, apa pun yang akan kamu pilih, berarti hal itu adalah prioritas buat hidup kamu. Tinggal bagaimana kamu sadar diri saja apa yang benar-benar kamu butuhkan, apa yang nggak juga, apa yang nggak sama sekali. Jangan sering-sering bingung gitu, kamu terlalu pemikir. Nanti aku masih awet muda, kamu sudah keriput dan ubanan. Jangan menua duluan. Kita harus tua bareng-bareng yah.

***

Temu Wicara #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang