S: Perempuan sulit membohongi perasaannya kan, Ted?
Ted: Hmm?
S: Bahkan ada yang mengatakan firasat perempuan itu kuat.
Ted: Karena perasaan dan kata hatinya dominan.
S: Membohongi. Menyelimuti. Menepis. Semua itu berlaku saat sedang ada kesibukan saja, Ted. Nyatanya, perasaan itu nggak benar-benar hilang.
Ted: Ada saat di mana perasaan itu mampu diredam, ada saatnya pula di mana perasaan itu menyeruak dan membuat ombak ya?
S: Yap. Perempuan bisa diluluhlantakkan oleh perasaannya sendiri. Kalau sudah nggak mampu, akan selalu berujung dengan menangis, Ted.
Ted: Karena menangis menjadi satu-satunya cara untuk menenangkan diri?
S: Sebetulnya nggak juga. Ada banyak hal. Tapi menangis paling dipercaya untuk menenangkan diri.
Ted: Di balik dari perasaannya yang sensitif, bukankah Tuhan menciptakan perempuan dengan hati yang kuat juga, S?
S: Entah benar kuat atau perempuan memang diberikan kekuatan untuk menguatkan hatinya sendiri.
Ted: Rumit ya.
S: Hal-hal seperti ini yang mungkin sering membuat perempuan nggak mengerti dirinya sendiri. Maunya apa. Kata hatinya berkata apa. Pikirannya ingin melakukan apa.
Ted: Dan yang dilihat oleh orang-orang pada umumnya jadi terkesan nggak punya pendirian. Padahal dalam diri perempuan sedang ada pertempuran, bukan melawan orang lain atau apa pun, tapi melawan dirinya sendiri.
S: Ted.
Ted: Iya?
S: Perempuan sulit membohongi perasaannya kan, Ted?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Temu Wicara #1
Fiksi UmumMenemukanmu seperti menemukan harta karun. Kamu adalah penyelam yang baik dan handal di kedalaman isi kepala dan hatiku. Bersamamu, aku tenang. Kamu adalah air untuk bara api di dalam dadaku. Bersamamu, aku damai. Terima kasih mau meluangkan waktu d...