S: Ted, ada yang mencintai luka.
Ted: Bagaimana maksudnya?
S: Sudah jelas sakit, sudah jelas berdarah, sudah jelas membekas, tapi masih saja dibiarkan. Masih saja dijadikan rutinitas, beralasan candu, beralasan sulit dihentikan.
Ted: Sepertinya aku paham apa yang kamu maksud, S.
S: Iya kan? Alasan dijadikan pembenaran. Padahal bisa saja tak acuh.
Ted: Mencintai luka itu seperti bumbu, S.
S: Katanya bisa belajar bertumbuh dari mencintai luka. Ah, alibi. Ketidakmampuan disembunyikan.
Ted: Hahahaha.
S: Kenapa tertawa?
Ted: Sudah siap, S?
S: Menyebalkan!
Ted: I know what you mean.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Temu Wicara #1
Genel KurguMenemukanmu seperti menemukan harta karun. Kamu adalah penyelam yang baik dan handal di kedalaman isi kepala dan hatiku. Bersamamu, aku tenang. Kamu adalah air untuk bara api di dalam dadaku. Bersamamu, aku damai. Terima kasih mau meluangkan waktu d...