Briana Challesta Thompson, atau yang biasa di panggil Ana, adalah seorang anak bangsawan dari Marquess of Huntly, yaitu lord Michael AndreasThompson dan lady Amanda Lyra Thompson. Briana memiliki adik laki-laki yautu Edgar Steven Thompson yang usianya dibawah dua tahun darinya, Briana sendiri saat ini berusia 17 tahun, umur yang matang untuknya menikah.
***
"A..aaa..apaaaa??!!!! Meeeniikaahhh??!!!" Teriak Briana.
"Sayang jaga mulut mu, tidak pantas seorang wanita berteriak" hentak ibunya.
Briana sendiri kaget karena ibunya mengatakan kalau ia akan segera menikah dan nanti malam ia akan melaksanakan seasonnya yang pertama di pesta Duke of Warwick yang entah siapaa orangnya ia tidak mengenalnya. Briana memang jarang mengenal para bangsawan lainnya itu karena sifatnya yang cuek, ia hanya mengenal Liana dan Cristina saja mereka adalah anaak bangsawan sama sepertinya, Liana adalah anak dari Earl of Malibu dan Cristina sendiri adalah anak dari Earl of Havana, itu pun mereka bertemu saat dikelas dansa, semenjak itu lah mereka menjadi akrab dan sering main bersama, namun yang ia tahu kalau Christina sudah menikah dengan salah satu Earl yang ia lupa siapaa Earl yang menikah dengan Christina itu.
Briana menatap kedua orangnya dengan pandangan tidak suka, ia saat ini sedang merasa benar-benar marah, memang ia akui kalau ia akan segera menikah namun ia tidak menyangka baru saja satu minggu yang lalu ia merayakan pesta ulang tahunnya yang ke 17 dan hari ini ia langsung mendapati seasonnya yang pertama, apakah tidak bisa ditunda beberapa bulan dulu? Pikirnya.
"Ayah. Ibu. Apakah ini tidak bisa ditunda beberapa bulan lagi?" Cicitnya takut-takut ayah atau ibunya marah karena tidak suka dengan permintaannya itu.
"Tidak! Ana! Kau akan tetap mendapatkan season mu nanti malam dipesta Duke of Warwick!" Jelas ayahnya.
Briana hanya mendunduk tidak berani memandang ayahnya yang sedang menatapnya tajam. Ia tidak bisa menjawab berkataan ayahnya itu, karena itu perbuatan yang merusak norma bagi seorang gadis, entah terkadang Briana merasa sebal akan keterbatasan tingkah laku yang ia lakukan, salah-salah berkata atau bertindak sediki saja bisa merusak citra nama baik keluarganya, belum lagi ia akan menjadi bahan gossip para lady di pesta dansa nanti.
Hening beberapa menit akhirnya Amanda berkata "sudah lebih baik kau kembali ke kamar mu dan bersiap untuk pesta dansa nanti malam, ibu akan siapkan gaun dan sepatu untuk mu" ucap Amanda, yang di jawab dengan anggukan oleh Briana dan ia langsung beranjak dari kursi untuk segera pergi ke kamar nya menurut dengan perkataan kedua orang tuanya.
Di kamar Briana hanya menatap ke arah balkon kamarnya saja berdiri di pinggirnya sambil memegang pagar balkon, pikirannya bekecamuk, memikirkan ia akan menikah dengan pria yang tidak ia kenal dan takut-takut kalau pria tua bangka yang akan menjadi calon suaminya nanti, karena banyak para gadis yang menikah dengan pria tua bangka. Tapi ia tetap positive thinking orang tuanya pasti menberikan calon yang terbaik untuknya. Suara ketukan pintu menarik perhatiannya, itu pasti pelayannya yang akan membantunya membersikan tubuh, namun sebelum ia menoleh ke arah pintu kamarnya ia kembali berbalik badan ke arah taman di depan balkon kamarnya karena merasa mendapati sesosok pria disana, namun ketika ia kembali memandang taman itu tidak ada apa apaa disana pasti hanya ilusi ku saja batin Briana.
***
Di dalam ballroom kediaman Duke of Warwick terlihat sangat meriah, pesta pertama yang ia adakan untuk menyambut para bangsawan lainnya, sekedar bersosialisasi, namun ia juga menikmati keramaian itu, bertegur sapa dan menanyakan kabar atau bisnis. Adidan tampak disibukan oleh pencarian gadisnya, takut-takut kalau gadisnya itu tidak menghadiri undangannya.
Aidan memang menyamar sebagai bangsawan dengan gelar Duke, gelar itu sendiri ia dapatkan satu bulan yang lalu dari kerajaan London karena usaha yang terbilang sangat mudah ia dapatkan, ia sendiri tinggal bersama pelayan-pelayannya yang tentu saja bukan manusia.
Tiba-tiba ia kaget karena ada yang menyetuh tangannya, "mylord" ucap wanita bergaun merah dan berambut pirang terang itu seraya membungkukan tubuhnya.
Memandang gadis itu sejenak dan membalas sapaannya "iya" gadis yang dibalas sapaaannya tersenyum halus "berapa banyak makhluk immortal disini nona?" Lanjutnya bertanya.
Yang di tanya hanya tersenyum menahan tawa "perkenalkan saya Clara mylord, dan soal makhluk yang anda maksud, ada banyak disini namun sebagian besar vampire seperti saya dan para werewolf" jelasnya.
Tampak sedikit berpikir, karena ia tidak tahu kalau banyak rakyatnya yang berada di bumi, ia pikir hanya adiknya saja yang senang turun kebumi untuk memeriksa stabilitas. Mengangguk sebagai tanda mengerti Aidan menjawab "yasudah besok malam datang lah kemari dengan para makhluk immortal lainnya yang kau kenal aku ingin membicarakan sesuatu"
Clara pun menggangguk "baiklah my lord" jawabnnya.
***
Merenggut kesal Briana turun dari kereta kuda yang menjemputnya, ia tidak suka dengan keramaian pesta dansa, terutama dengan para lady yang sangat suka bergosip dan saling memaerkan kekayaan mereka, sungguh perbuatan yang menyebalkan batin Briana.
Sesampainya di pintu ballroom hampir semua mata memandangnya kagum, entah karena memang mereka baru melihatnta atau memang karena ke elokan rupanya.
Begitu juga dengan Aidan, ketika Briana masuk wangi aroma mawar langsung tercium pekat di indra penciumannya, ia pun langsung menoleh ke arah sang pemilik aroma yang membuatnya mabuk itu. Cantik. Kata yang langsung muncul dibenaknya ketika ia melihat wanita dalam balutan gaun berwarna biru laut itu. Rambut cokelat madu yang indah menjuntai dengan jepit rambut berbentuk daun yang menghiasi kepalanya itu bagai mahkota, mata birunya yang indah itu memandang ke arah sekeliling ruangan dengan lembut. Ingin sekali rasanya Aidan merangkulnya sepanjang acara pesta, takut-takut gadisnya itu di goda oleh para pria di acara nanti.
"Ayoo Ana kita cari tuan rumahnya" ajak Amanda, Briana hanya menganggu dan berjalan beriringan dengan ibunya menyusuri keramaian ballroom itu.
Aidan dari kejauhan juga sedang berjalan ke arah mereka, sudah dekat dengan tamunya ia pun mulai menyapa "Lady Huntly" sapanya seraya mencium tangan Amanda.
Amanda tersenyum menerima sapaan dari pria tampan, sangat tampan tubuh tegapnya dan mata hitam kelamnya yang mencerminkan sifat angkuh namun kuat, membuat Amanda seakan lupa kalau ia telah bersuami "Lord of Warwick" sapanya kembali "oh ya kenalkan ini putri ku Briana" lajutnya.
"Hai Briana, saya Aidan" kata Aidan memperkenalkan diri dan mencium tangan Briana juga seperti yang ia lakukan pada Amanda sebelumnya.
Hati Aidan benar-benar berdebar, ia benar-benar merasakan kalau yang di hadapannya itu adalah matenya yang selama ribuan tahun ini ia cari.
Hai semua💐
Iyaa aku tau kok cerita" ku belum ada yg tamat😂 tapi gapapa yaaa aku bikin baru, aku lg suka sama cerita demon dan historical fiction soalnya.Jangan jadi silent reader ok🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
King Demon's Bride (END)
FantasyBriana yang awalnya adalah seorang Lady, harus terpaksa menerima lamaran sang Duke of Warwick, namun siapa sangka jika pria yang ia kira hanya seorang Duke tampan dan kaya raya namun ternyata adalah Raja Iblis yang berasal dari dunia yang berbeda de...