Chapter 55

34.7K 2K 7
                                    

🌻🌻 DOUBLE UP🌻🌻

Happy Reading, awas ada typo.


Mata Aidan menajam saat objek seorang pria yang tengah terkapar berlumuran darah tergeletak dilantai, sedangkan seorang pria berjubah hitam berjalan mendekat ke arah sang pria yang sudah tak berdaya itu.

"Sialan" desis Aidan.

Namun sepertinya pria berjubah hitam itu tak menyadari adanya Aidan yang sudah berdiri tak jauh darinya itu. Dengan kekuatan teleportasinya Aidan berpindah tempat, tepat di depan tubuh Max yang sudah tak berdaya, ia menangkis serangan Pangeran Harry yang hendak menghunuskan pedang emas milik Max yang sudah ia rampas itu.

Max maupun Pangeran Harry tercengang mendapati Aidan yang tiba-tiba ada di tengah-tengah mereka. Jika Max merasa lega karena Rajanya sudah melindungi nyawanya, berbeda dengan Pangeran Harry pria itu justru merasa terganggu dengan adanya Aidan. Baginya Aidan adalah penghalang terbesar di rencananya kali ini.

Mata Aidan sudah berubah menjadi merah pekat, menandakan ia sudah dalam amarahnya yang terbesar. Pangeran Harry beringsut mundur dua langkah menjauhi Aidan yang masih berdiri didepan tubuh Max.

"Y-yang M-mulia" lirih Max.

Aidan menoleh sekilas saat mendengar namanya disebut oleh Max "lebih baik kau pergi keruang pengobatan"

"Uhukk..." Max terbatuk dan memuntahkan darahnya.

Aidan membalikan tubuhnya dan berjongkok didepan Max yang tampaknya sudah sangat sekarat "cepatlah gunakan teleportasi mu, kau masih memiliki kekuatan itu bukan?"

Max hanya menggeleng lemah, karena memang ia sudah tak memiliki keuatan apa-apa lagi.

Aidan menyayat pergelangan tangannya dengan kuku tajamnya, ia menekan rahang Max untuk memintanya membuka mulut dan ia teteskan darahnya pada mulut Max yang sudah terbuka.

"Aku tak punya kekuatan penyembuhan. Jadi, kurasa itu cukup untuk memulihkan energi mu" kata Aidan seraya menarik tangannya ketika ia merasa darah yang ia berikan pada Max sudah cukup.

Tentu saja, darah Aidan adalah sumber kekuatan terbesar bagi kaumnya. Darah sari makhluk terhebat di Orbis adalah hal yang paling di agung-agungkan bagi semua kaum.

Selang beberapa detik Max merasa tubuhnya sudah fit kembali karena darah Aidan yang ia telan tadi.

Pangeran Harry hanya memandang sinis kearah Aidan dan juga Max.

"Apa yang kau lakukan disini Pangeran?" Tanya Aidan.

Pangeran Harry berdecih "tentu saja untuk menjemput Ratu manis ku" jawabnya santai.

Aidan mengepalkan kedua tangannya dan pada saat itu pula suara petir saling bersahut-sahutan "hah! Sepertinya neraka sudah menanti mu"

Pangeran Harry menyeringai, Max yang sudha dapat berdiri tegap merasa obsesi pria itu sudah mampu menghilangkan rasa takutnya terhadap resiko yang akan ia hadapi saat ini.

Aidan berlari ke arah Pangeran Harry yang tengah menatap nyalang ke arahnya, selang dua detik ia sudah sampai dihadapan Pangeran Harry dan melayangkan cakarannya ke bahu Pangeran Harry.

Pangeran Harry meringis mendapati bahunya yang sudah robek sehingga daging dalam bahunya itu terlihat, namun sepertinya itu bukan perkara besar. Pangeran Harry membalas serangan Aidan dengan kekuatan airnya, ia mengambil air dari tumbuhan disekitarnya dan kekuatan naga air pun tercipta, dan detik itu pula ia mengarahkan naga airnya ke arah Aidan dan juga Max yang memang jarak mereka berdekatan.

Namun, dengan sigap kedua orang itu berhasil menyingkir dari serangan Pangeran Harry.

"Sial!" Batin Pangeran Harry.

Mata Aidan menajam ketika ia melihat sosok tubuh Melanie yang ada di dalam balok es. ia seperti boneka yang memang sedang di awetkan.

"Kau apa kan pelayan ku?" Tanya Aidan.

"Aku hanya menyingkirkan sosok yang sudah menganggu acara pencarian ku terhadap Ratuku saja" jawabnya santai.

"Keterlaluan kau ini!" Sahut Aidan.

Aidan mengeluarkan pedangnya dan terlihat api biru yang menyelimuti pedang tersebut, Aidan mulai menyerang Pangeran Harry menggunakan pedang api birunya itu.

***

Sudah berjam-jam Pangeran Harry, Aidan, serta Max saling menyerang. Dan saat ini tubuh Pangeran Harry sudah dapat dikatakan dalam keadaan sangat tidak baik-baik saja.

Luka sayat serta darah sudah melumuri tubuhnya, pakaiannya pun juga sudah sobek-sobek serta basah karena darah. Nafas Pangeran Harry terenggah-enggah, matanya sudah sayu karena kelelahan.

Sedangkan, kondisi Aidan sangat jauh berbeda dari kondisi Pangeran Harry. Penampilan Aidan masih sama saja dengan penampilannya yang sebelumnya.

"Ngghh.." keluh Pangeran Harry saat tubuhnya menabrak dinding belakangnya akibat tendangan dari Aidan. Pangeran Harry merasa kepalanya seakan berputar-putar, matanya pun sudah tak kuat lagi untuk melihat apa yang ada didepannya, tapi ia tetap memaksakan diri untuk menatap Raja sialan yang sudah merusak rencananya tersebut.

Hidung Pangeran Harry mencium wangi darah, ia yakin betul itu bukan aroma darahnya. Karena wangi darah yang ia cium itu seperti wangi aroma bunga mawar, begitu menyejukan namun juga memabukan dikala waktu yang bersamaan.

Pangeran Harry menyeringai, ia tau betul tentang siapa pemilik wangi darah ini. Sedangkan Max dan juga Aidan, tengah membelalakan matanya ketika aroma darah ini masuk ke indra penciuman mereka.












Segitu dulu yaa hehe, lanjut besok☺️☺️
Semoga kalian suka❤️❤️❤️

Jangan lupa komentar serta vote kalian, karena itu adalah semangat aku👌🏻

King Demon's Bride (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang