Chapter 11

57.1K 3.3K 20
                                    

Aidan tersenyum mendengar kalimat yang di ucapkan istrinya, ternyata wanita bermata biru itu cukup tertarik dengan dunianya yaitu Orbis.

Sebenarnya bagi Briana sendiri tidak tau kenapa ia bisa menanyakan hal tersebut. Mungkin karena ia terlalu pusing dengan semua ini sampai-sampai ia bertanya seperti itu. Tapi tak masalah juga, apa salahnya mengetahui tentang dunia yang sudah ia tinggali saat ini.

Aidan pun membernarkan posisi duduk nya lalu mulai menjawab pertanyaan istrinya itu "dari mana ya aku menceritakannya" Briana memandang polos wajah suaminya yang tampan itu sambil menunggu suaminya menlanjutkan ceritanya "baiklah akan ku mulai dari kerajaan ini, nama kerajaan ini adalah kerajaan Diabolus. Kerajaan dimana Raja Iblis tinggal, Raja Iblis itu sendiri adalah Raja dari para Raja atas klannya masing-masing.."

"Tunggu berati itu kau.." kata Briana memotong.

Sebelum Briana melanjutkan kalimatnya yang menggantung itu Aidan pun memotongnya juga "ya benar itu aku" kata Aidan sambil tersenyum "baiklah aku lanjutkan ya?" Tanya Aidan dan dibalas dengan anggukan dari Briana.

"Ya klan itu sendiri ada klan Vampire yang ada di bagian barat lalu klan Werewolf dibagian timur lalu penguasa lautan adalah klan Mermaid dan penjaga hutan perbatasan dijaga oleh para nymph lalu diselatan sana ada para Fairy lalu dibagian utara adalah tempat campuran terkadang ada Pegasus, Hybird, Minotaur atau kurcaci atau yang lainnya" Jelas Aidan.

"Wow itu hebat" kata Briana tidak percaya.

"Ya kau akan bertemu dengan mereka semua, tenang saja"

Briana menatap Aidan tidak percaya, bagaimana mungkin makhluk yang selama ini di anggap mitos akan ia temui, sungguh keajaiban yang luar biasa sepertinya tuhan sangat menyayangi ku. Batin Briana.

"Bagaimana bisa?" Tanya Briana.

"Tentu saja aku Raja dari segala Raja apa pun itu bisa aku lakukan selama di dunia ini" sempat Briana mencibir karena ucapan suaminya yang sombong itu dan Aidan hanya terkekeh "haha..lusa kita akan menikah"

Briana terkejut mendengar ucapan suaminya, yang benar saja pernikahannya baru saja mereka lakukan dan itu pun mendadak dan sekarang mereka akan menikah lagi dengan waktu yang mendadak juga? Sunggu hebat pria yang ada di samping Briana ini.

Briana menggelengkan kepala "lusa? Apa itu tidak terlalu cepat?" Tanyanya.

"Tentu tidak sayang. Lusa adalah saat bulan merah muncul dan itu waktu terbaik untuk menikah" jelas Aidan.

Mendengar penjelasan pria di sampingnya itu, Briana hanya dapat pasrah, bagaimana pun jika sudah adat yang berbicara sudah pasti itu tidak bisa di bantah lagi. Lagi lagi Briana menurut dengan suaminya, ya memang sudah seharusnya seorang istri patuh pada suami.

***

Valerie sedang berkemas dikamarnya, hari ini ia akan pergi ke bagian utara Orbis untuk menemui salah satu kenalannya.

Karena perintah yang ibunya titahkan ia terpaksa harus pergi kesana, memang sedikit berbahaya bagian utara itu mengingat berbagai macam makhluk yang tinggal. Namun Valerie mengeyampingkan rasa takutnya.

Tersebit penikiran kalau ibunya hanya menanggapnya boneka saja, karena setiap perintah yang wanita paruh baya itu katakan harus di laksana kan dengan segera. Ia tidak menerima bantahan.

Ingin Valerie menyudahi perintah ibunya untuk mengejar cinta Raja Aidan lagi. Ia terkadang merasa seperti jalang yang mengemis cinta seorang pria kaya.

Walaupun sepertinya Aidan memang sudah menganggapnya seperti jalang, belum lagi jika ia bertemu dengan adik sang Raja yaitu Laura. Pasti Valerie sudah di caci maki sedemikian rupa oleh wanita muda itu.

Namun apa pun akan ia lakukan untuk ibunya!

Taman belakang Istana..

"Bodoh!" Kata Aldora kembali memaki putrinya.

Memang semenjak Aldora tau kalau putrinya memiliki hubungan khusus dengan sang Raja dari segala Raja itu, ia semakin gencar untuk meresmikan hubungan mereka.

Pernah saat sedang makan malam, dengan bersemangat Aldora menanyakan kapan Aidan akan melamar Valerie, namun pertanyaan itu di ragukan oleh Pangeran Harry yang mengatakan "lebih baik tanyakan dulu kepada peramal istana, apakah benar Valerie dan Aidan adalah sepasang soulmate"

Memang benar yang dikatakan oleh Harry karena jika mereka menikah, sedangkan mereka sendiri bukanlah soulmate maka pernikahan itu tidak akan berjalan dengan baik. Namun sepertinya selir Aldora menutup telinga akan kebenaran itu.

Karena setelah acara makan malam berakhir dan Raja Aidan sudah kembali ke kerajaannya. Selir Aldora dengan lancar menghampiri Pangeran Harry untuk memperingati kejadian tadi.

"Pangeran Harry!" Tegur Selir Aldora.

"Ada apa Selir Aldora memanggil saya"

"Untuk pertama kalinya saya peringati agar anda tidak mencampuri segala urusan saya!"

Pangeran Harry tersenyum sinis mendengar peringatan dari Selir Aldora yang menurutnya itu adalah hal terkonyol yang pernah ia dengar "cih! Untuk apa saya mendengarkab anda" Pangeran Harry berbalik meninggalkan Selir Aldora dengan wajahnya yang masam karena mendapatkan respon yang tidak ia harapkan.

Kembali ke percakapan Valerie.

"Ibu kenapa ibu berkata begitu" ucapnya lemah.

"Karena ini demi kebaikan mu sayang! Jika kau bisa menikah dengan Aidan aku yakin hidup mu akan jauh lebih baik dari pada kau harus terus menerus menjadi seorang putri dari selir" jelas Aldora "menjadi putri dari seorang selir bukan lah hal yang baik sayang! Kau tidak akan di pandang" lanjutnya.

Valerie menggeleng pelan, karena ia tidak setuju dengan ucapan ibunya. Bagi Valerie tidak masalah ia akan menjadi anak dari siapa dan masalah di pandang ia tidak membutuhkan kehormatan. Yang ia butuhkan hanyalah kasih sayang dari ibu dan ayahnya serta pasangannya kelak. Hanya itu.

Namun entah mengapa sepertinya ibunya tidak memperdulikan hal tersebut. Ibunya terlihat seperti seseorang yang gila akan kehormatan.

"Tidak ibu! Aku sudah merasa cukup dengan segalanya yang kita punya. Kita pun sudah berkehidupan lebih dari cukup, tidak kekurangan apa pun" jawab Valerie.

Aldora mendecak mendengar jawaban dari putrinya yang begitu dungu "kau dengarkan ucapan ku! Lusa Raja Aidan akan menikah dan keesokanya akan di adakan pesta pernikahannya sekaligus pesta penaubatan sang permaisuri! Aku ingin kau menggagalkan hal tersebut! Aku tidak menerima kegagalan dari kau lagi" Aldora mengangat jari telunjuknya ke depan wajah putrinya itu "jika kau gagal lagi, kau akan terima akibatnya! Jangan menjadi orang bodoh."

Valerie tercenang mendengar perintah dari ibunya itu. Apa lagi yang akan aku lakukan? Batinnya.

Sudah sedemikian rupa cara yang ia lakukan namun cinta Aidan kepada wanita yang akan ia nikah kan itu begitu kuat sehingga ia sulit mendapatkan celah.

Valerie hanya memiliki satu cara, yaitu pergi ke  bagian utara Orbis. Ia harus meminta bantuan pada salah satu kenalannya. Setidaknya jika hari ini ia berangkat maka akan tepat waktu ia sampai ke acara pernikahan itu.

Kali ini aku tidak boleh gagal. Batin Valerie.

King Demon's Bride (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang