Pesta pernikahan antar dua bangsawan itu sudah selesai sejak kemarin dan saat ini pun Briana putri dari Marquess of Huntly sudah dibawa ke kediaman Duke of Warwick. Baru saja tadi pagi mereka sampai.
Briana ingat dia pernah kesini untuk menghadiri pesta dansa dan Briana juga ingat di sini lah ia pertama kali bertemu dengan suaminya. Yah, suaminya. Walaupun mereka sudah menikah dan jujur saja Briana belum punya rasa apa-apa pada pria yang sudah menjadi suaminya itu.
Tapi walaupun ia belum mencintai suaminya Briana sudah bertekad ia akan mencintai suaminya, ia akan menjadi istri yang baik untuk suaminya. Suaminya yang sangat kelewat tampan itu, jujur saja Briana itu tetap gadis normal dan pasti ia menyadari ketampanan suaminya itu belum lagi ia juga ingat saat di acara pernikahannya, suaminya 50 kali lipat terlihat lebih tampan disana, dan itu membuat Briana merasa tidak bisa memalingkan matanya dari wajah suaminya.
"Nyonya mari saya antar ke kamar" tawar pelayan yang kira-kira umurnya sama dengan ibunya itu.
Briana menatap ke arah suaminya untuk meminta persetujuan darinya "iyaa kau pergi kekamar dulu saja, aku masih ada urusan"
Briana hanya mengangguk dan berjalan ke arah tangga untuk menuju kamarnya berada.
Sesampai di depan pintu yang ia rasa adalah pintu kamarnya itu Briana terdiam sejenak, memikir kan apkah ia akan tidur dengan suaminya atau tidak, pasalnya saat satu malam di rumahnya ia tidak tidur dengan Aidan karena Aidan bilang ia ada urusan yang harus ia tangani.
Cklek.
"Iyaa disini nyonya kamarnya" jelas wanita paruh baya yang di hadapannya seraya membuka kan pintu kamar tersebut.
Briana hanya tersenyum simpul kepada wanita paruh baya itu dan melenggang masuk kedalam ruangan luas tersebut.
"Nyonya beristitahat lah, jika butuh sesuatu tarik saja tali lonceng itu nanti pelayan akan datang" jelas Pelayan itu seraya menunjuk kan tali lonceng yang ada di dekat tempat itu berukurang king size.
"Iyaa..?"
"Ohh maaf saya lupa memperkalkan diri nyonya! Saya Ella, kepala pelayan dirumah ini"
"Iya Ella terimakasih sudah mengantar saya"
Setelah pintu tertutup Briana mulai melihat-lihat kamar yang besar itu, kalau boleh jujur kamar dan rumah ini jauh lebih mewah dan besar dari kediamannya, tidak heran kalau suaminya itu adalah seorang Duke. Tapi yang ia heran kan rumah ini terlihat sepi seperti hanya ada dia dan suaminya saja serta pelayan-pelayan. Dan ia tidak melihat ada mertuanya, kemarin pertama kalinya ia bertemu mertuanya setelah berkali-kali Aidan datang untuk melamarnya dan saat persiapan pernikahan mertuanya tidak ada juga ia pun tidak tau dari mana asal suaminya yang ia tau adalah Aidan hanya bangsawan baru di London.
Sebenarnya banyak yang ingin ditanyakan oleh gadis bermata biru itu kepada suaminya, wajar kan kalau seorang istri tau seluk beluk kehidupan suaminya?
Cklekk..
"Briana"
Mendengar nama nya disebut ia pun menoleh ke asal suara itu tepat di depan pintu ia melihat suaminya sedang menutup pintu dan berjalan kearahnya, bagaimana bisa ia tidak sadar suara pintu terbuka, ia sangat serius memikirkan tentang suaminya itu. Briana masih dalam posisinya berdiri di tepi ranjang dengan tubuh yang sudah menghadap suaminya yang sedang berjalan ke arahnya pelan.
"Panggil Ana saja my lord" kata Briana.
Aidan tidak menjawab perkataan Briana ia hanya menepuk pundak istrinya dan menyuruhnya untuk duduk di tepi ranjang.
"Duduk lah ada yang ingin ku bicarakan pada mu" kata Aidan serius.
Melihat keseriusan di setiap kata dan tatapannya Briana pun ikut menjadi serius untuk mendengar apa yang ingin di sampaikan suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
King Demon's Bride (END)
FantasyBriana yang awalnya adalah seorang Lady, harus terpaksa menerima lamaran sang Duke of Warwick, namun siapa sangka jika pria yang ia kira hanya seorang Duke tampan dan kaya raya namun ternyata adalah Raja Iblis yang berasal dari dunia yang berbeda de...