Chapter 20

44.3K 2.6K 10
                                    

#188 in Fantasy😘



"Sial! Akan ku bunuh kau Valerie setelah misi ini" kata Alaric mengumpat.

Alaric sedang berjalan atau lebih tepatnya merangkak di pintu air bagian tenggara sudut istana milik Aidan itu. Mengingat itu adalah pintu air, tentu saja pakaiannya sudah kotor dan basah.

Sehingga membuat Alaric terus mengumpat sambil membawa nama Valerie di sela-sela umpatannya yang penuh kekesalan itu.

Jika banyak yang beranggapan, kalau persahabatan antara wanita dan lekaki tidak mungkin tidak menimbulkan perasaan diantara salah satunya, mungkin bisa saja iyaa. Tapi diantara Valerie dan Alaric selama hampir sembilan tahun mereka bersahabat walaupun jarang berdekatan. Meningat Valerie tinggal di kedalaman laut hampir kebagian selatan, sedangkan Alaric tinggal di bagian utara darayam Orbis dekat lembah tentunya membuat dua sahabat itu jarang bertemu ataupun berkomunikasi.

Mungkin hal itu pula yang membuat persabahatan mereka tetap utuh. Jarang berkomunikasi sehingga jarang menimbulkan pertikaian antara satu sama lain.

Setelah Alaric keluar dari pintu air itu ia mengedarkan pandangannya menyusuri tempat ia keluar dari pintu air itu. Mata tajamnya meneliti kemana ia harus melangkah.

Menurut informasi dari Valerie setelah ia keluar dari pintu air itu, ia harus pergi ke ruang ganti para perajurit untuk bertukar pakaian, ia harus menyamar sebagai salah satu perajurit atau penjaga istana.

Dan ruang ganti itu ada di sebelah barat dari pintu air itu. Alaric pun berjalan pelan agar tidak menimbulkan suara yang dapat memancing penjaga istana.

"Sepertinya mengendap adalah salah satu keahlianku" gumamnya saat berhasil menemukan pintu ruang ganti.

Dengan cepat ia menyambar salah satu pakaian penjaga istana dan segera menggantinya lalu membuang pakaian lamanya yang sudah kotor.

Setelah itu, ia pun keluar dari ruangan tersebut lalu mencari dimana Valerie atau pun Briana itu. Menurut yang di katakan Valerie kalau Briana itu rambutnya berwarna cokelat dan matanya biru. Dan yang pasti cantik. Ohh asumsi terakhir itu hanyalah tebakan asal yang ada di pikiran Alaric selintas.

"Gadis bermata biru yaa" gumamnya saat melihat Briana sedang membuka pintu perpustakaan hendak keluar.

"Gadis bermata biru yaa" gumamnya saat melihat Briana sedang membuka pintu perpustakaan hendak keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata birunya saat tengah menatapnya yang sedang berdiri tidak jauh darinya. Rambut cokelatnya yang disanggul rapih serta gaun ungunya yang membungkuh tubuh indahnya. Membut wanita itu terlihat sempurna di matanya.

"Yang Mulia Ratu" kata Alaric seraya memberi hormat.

Briana yang kaget karena mendapati Alaric dengan tiba-tiba menjawab dengan kikuk "i-iyaa"

Alaric mengembangkan senyum manisnya sengan lebar jika saja ada Valerie disitu pasti wanita itu sudah mencibirnya karena bersikap sok manis. Tapi beruntung disitu tidak ada Valerie jadi tidak akan ada yang mencibirnya.

King Demon's Bride (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang