Chapter 56

39.3K 2.2K 72
                                    

Happy Reading, maaf kalo ada typo🦋

"Wahh disini rupanya Ratu manisku bersembunyi" ucap Pangeran Harry setengah berbisik, ia menyeringai ketika mendapati Briana menatapnya dengan tatapan terkejut.

Laura berdiri disamping Briana dengan merangkul tubuh Briana setelah selesai menbersihkan luka dikaki kakak iparnya itu, sedangkan Alex berdiri tegap didepan Briana dan Laura seakan ia adalah benteng pertahanan dia wanita dibelakangnya tersebut.

Dugaan Pangeran Harry benar, jika aroma darah yang tercium di hidungnya tadi adalah darah milik calon Permaisurinya. Ternyata, darah itu keluar dari kaki Briana karena tadi wanita itu tak sengaja menjatuhkan cangkir tehnya dan berakhir dengan luka yang mengeluarkan darah di kakinya, Briana pun merutuki kecerobohan yang berakibat fatal ini.

Alex juga tak menyangka jika penciuman Pangeran Ikan itu cukup tajam, karena mampu mencium aroma darah yang dari ruangan persembunyian Ratunya itu. Mungkin jika musuhnya adalah Vampire, Alex masih dapat memaklumi kalau sang musuh dapat menemukan jejak aroma darah Ratunya, tapi kali ini ia cukup tercengang, seorang duyung dapat mencium aroma darah yang terbilang cukup jauh dari jarak tempat sang musuh berada.

Alex patut mengacungi jempol untuk Pangeran sial itu.

"Jangan memajukan langkah terkutuk mu, Harry!" Pangeran Harry menoleh ke kebelakang untuk menatap orang yang sudah memberinya peringatan, lalu ia kembali menoleh ke arah depan untuk menatap Ratu impiannya itu.

Pangeran Harry tersenyum lembut dan tetap melangkahkan kakinya secara perlahan dan santai untuk mendekati Briana yang bersembunyi dibelakang tubuh Alex.

"Aarrghh.." Pangeran Harry terjatuh saat ia baru ingin melangkahkan kakinya untuk lebih mendekati Briana, dilihatnya ada sebuah api biru yang membentuk seperti tali untuk mengikat kakinya dan membuatnya terjatuh. Rasa panas sekaligus perih yang begitu menyiksa mulai ia rasakan.

"Sudah kuperingatkan agar kau tak mendekatinya, tapi sepertinya kau memang tak mengerti dengan bahasa yang ku gunakan!" Ucap Aidan seraya menatap tajam ke arah Pangeran Harry yang sedang merintih kesakitan akibat ulahnya.

"A-aku akan melakukan apa saja untuk membuat Briana ada dipelukan ku" sahut Pangeran Harry disela-sela rintihannya. "Aaaaarrrghhh!!!" Pangeran Harry makin menjerit, saat api biru milik Aidan mulai mencengram kakinya semakin erat.

Pangeran Harry mengeluarkan kekuatan airnya untuk meredamkan api biru Aidan, mata Aidan mulai menatap nyalang pada orang yang sangat amat ingin ia bunuh, saat api miliknya berhasil dipadamkan oleh Pangeran Harry.

Pangeran Harry berlari ke arah Briana, ia meninju wajah Alex hingga pria itu tersungkur, baru ia ingin menarik tangan Briana namun lagi-lagi usahanya di gagalkan oleh Raja Iblis itu.

"Bisakah kau tak menganggu ku, sialan!" Sahut Pangeran Harry seraya menghindari serangan Aidan.

"Seharusnya aku yang berkata seperti itu! Tak usah menganggu rumah tangga orang dengan menjadi pihak ketiga yang menjijikan seperti ini!" Balas Aidan.

Aidan dan juga Pangeran Harry bertarung dengan sangat sengit, seakan mereka memang berencana untuk saling membunuh dan memenangkan sebuah pertandingan dengan hadiah wanita yang sangat mereka puja, yaitu Briana.

Harus Aidan akui, kemampuan Pangeran Harry patut ia puji. Wajar saja jika Raja Sam yang tak lain adalah ayahnya Pangeran Harry ingin segera menobatkan putera satu-satunya itu untuk segera menjadi Raja Aequor.

Laura menatap ke arah Alex yang sudah bangkit karena ia baru saja tersungkur akibat ulah Pangeran nekat itu, ia memberikan kode untuk membantu Laura membawa keluar Briana dari ruangan yang sudah menjadi area tanding dua pria yang sedang merebutkan cinta mereka, lewat kode matanya. Alex yang mengerti kode dari tatapan yang Laura berikan itu mengangguk setuju.

King Demon's Bride (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang