Chapter 26

37.8K 2.6K 9
                                    

Briana yang tidak sadar dengan kejadian cepat itu hanya membelalakan mata, lalu ia pun mendorong tubuh Alaric yang menbuat pria itu terjatuh .

Namun detik itu pula suara petir terdengar mengeleggar, seperti ingin meluluh lantah kan dunia.

"Apa yang kau lakukan?!" Teriak Briana histeris, seraya menutup mulutnya dan menangis. Alaric hanya menyungingkan senyuman sinis.

Aidan melangkah cepat ke arah dua orang itu, kilatan amarah terpancar jelas di mata kelamnya. Ia pun melayangkan bogem mentahnya pada Alaric sehingga pria itu terpental cukup jauh dan menghantap pohon hingga pohon itu rubuh.

Alaric memegang perutnya kesakitan.

Mata Aidan sekarang beralih menatap Briana dengan penuh amarah "apa maksud itu semua?!" Tanya Aidan dengan membentak.

Briana memandang suaminya takut-takut dan disela-sela isak tangis ia mencoba menjawab walaupun penuh dengan getaran ketakuan "a-aku tidak melakukannya" katanya menggeleng penuh yakin, dengan harap suaminya percaya padanya.

Briana benci melihat sisi kelam suaminya itu, terlihat menakutkan.

Tangan Aidan mengepal keras meredam ,seluruh emosi yang siap untuk meledak-ledak, karena terlihat dari deru nafasnya yang memburu.

"Aku sudah sering melakukan itu dengan wanita yang kau anggap sebagai istri mu! Kalau kau mau tau" kata Alaric seraya berjalan santai kearah mereka.

Sepertinya Alaric sedang menangang mautnya. Tapi dia tidak peduli, jika ia tidak bisa memiliki Briana maka tidak ada yang boleh memilikinya.

Obsesi Alaric terhadap Briana sepertinya sudah keterlaluan.

Aidan menoleh ke arah Alaric "apa maksud mu?"

"Tidak Aidan! Jangan dengarkan dia!" Kata Briana memohon "kau! Apa maksud mu dengan semua ini?!" Tanya Briana pada Alaric dengan gusar.

Dia tidak mau mengundang kesalah pahaman, ia tidak mau suaminya yang mudah terpancing emosi itu termakan dengan omong kosong yang di ucapkan orang gila berkedok penjaga istana itu.

Bahkan Briana saja tidak mengenal siapa pria itu, yang dia tau penjaga istana itu memang sering menyapanya, ia hanya beranggapan kalau Alaric hanyalah seorang penjaga yang ramah terhadap Ratunya.

Tapi sepertinya penilaian baik yang dia torehkan terhadap pria itu semuanya salah besar, karena nyatanya dia hanya orang jahat yang mau merusak hubungan rumah tangganya dengan suaminya.

"Kau lupa sugar? Bukan kah kita sering melakukannya saat suami mu sedang sibuk dengan semua pekerjaannya?" Ujar Alaric semakin memanasi.

Aidan melirik sinis ke arah Briana yang sedang menagis tersedu-sedu "benar itu Briana?"

Gawat! Aidan sudah memanggilnya dengan namanya, itu berati pria itu sudah sangat marah dengannya.

Briana menggeleng "t-tidak Aidan!" Kata Briana dengan isak tangis di dalamnya "kumohon jangan dengarkan dia"

"Kau harus tau Yang Mulia" Aidan terpancing untuk mendengarkan kelanjutan omongan dari Alaric "istri mu itu bercinta dengan ku, saat kau pergi ke medan tempur tempo la—lu.."

Bughh

Perkataan Alaric terhenti karena pukulan yang di berikan Aidan "jaga bicara mu sialan!"

Alih-alih merasa panik, Alaric justru menyeringai "untuk apa? Aku hanya mengatakan kenyataan saja!"

Mata Aidan langsung mengelap tenggelam dalam emosi yang begitu menyulut akal sehatnya.

Pria yang tengah terbakar api cemburu itu pun menghajar Alaric dengan membabi buta. Tanpa memberikan ruang gerak bagi pria itu untuk memberi perlawanan balik bagi Aidan

King Demon's Bride (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang