2

4.1K 191 1
                                    

Salsha memasuki rumahnya saat Aldi sudah melajukan mobil nya untuk pulang.
Ceklek.

Gadis itu memasuki rumah nya dengan lesu, mungkin pikirannya lelah karena pengajuan skripsi nya pada bab yang hampir selesai belum juga di Acc oleh dosen pembimbingnya.

"Baru pulang nak?" Tanya wanita paruh baya yang sedang meletakkan gelas dimeja.

"Eh bun." ya, wanita paruh baya yang di sapa bun oleh gadis itu adalah bunda dari gadis tersebut. "Kirain udah tidur, iya bun tadi abis makan malem sama Aldi, bunda udah makan kan?" lanjutnya, menjawab pertanyaan dari bundanya.

"Abis jalan eh? Hm, anak muda. Udah nak tadi sama ayah biya uni, kamu ditungguin lama, jadi kami makan duluan, lain kali bilang biar ga ditungguin, kami laper nunggunya." Ucap wanita paruh baya itu sambil membereskan meja makan.

Salsha sampai lupa untuk mengabari keluarganya, fikiran Salsha sangat kacau.

"Apasih bun, bunda juga kan pernah muda, iya maaf ya bun, lain kali pasti ngabarin kok." jawab Salsha sambil mengambil gelas dan menuangkan air dari botol yang ia ambil dalam kulkas.

Entah mengapa, air pun tidak meredakan fikiran Salsha saat ini, Salsha berjalan menuju tangga.

"Iya nak gapapa, kapan Aldi kesini, ajakin ya, bunda kangen sama dia."

Salsha menghentikan langkah nya. Salsha berfikir, 'Bunda kangen Aldi? Ada saja bundaku ini.' Batin Salsha.

Salsha mengira bunda tidak akan menjawab lagi, ternyata ia masih menjawab omongan Salsha.

"Eh? Bunda bunda, iya nanti aku kasi tau Aldi, aku keatas bun." jawab Salsha lesu. Lalu menaiki anak tangga dengan berlari agar cepat memasuki kamar dan merebahkan tubuh diatas ranjang. Salsha merasa lelah. Salsha pun tidak tahu, sangat lelah.

"Huhh" gadis itu mengusap wajahnya dengan kasar, setelah selesai membersihkan badan, ia pun merubuhkan tubuhnya ke ranjang.

"Ngapain sih Aldi ngungkit itu terus." Ucap Salsha sembari melihat langit langit atap kamar nya.

Flashback on.
Alunan musik menemani sepasang kekasih itu di dalam mobil saat di perjalanan.

Tring..
Nada dering handphone salsha berbunyi menandakan adanya pesan yang masuk. Aldi memalingkan wajah melihat kekasih nya yang sedang membaca pesan sambil tertawa.

"Siapa sha?" Iya menanyakan agar menjawab rasa penasarannya.

"Ini Karel ald." Jawab salsha menjawab pertanyaan Aldi.

"Kamu seneng banget kayanya dapet sms dari dia, ngalah ngalahin kamu seneng lagi sama aku sekarang kayanya ya." Jawab Aldi posesif

"Aldi. Udah dong. Ini loh Karel ngingetin kalo besok aku harus ngajuin skripsi ku lagi biar ga di tolak terus, ditolak itu sakit. Gitu kata nya ald, wajar kan aku ketawa." jawab salsha melihat kekasihnya di kursi pengemudi.

"Hm gitu. Kamu ga peka? Dia ngode tuh." Tatapan Aldi masih terus menghadap ke jalan. Tanpa menoleh ke Salsha.

"Ngode apalagi sih ald. Udahlah." Salsha membuang tatapannya keluar jendela.

"Aku cuma mau bilang, kamu hati-hati, awas nanti jadi baper sama Karel karena dia yang selalu ada buat kamu." Aldi menjawab, namun tatapannya masih tertuju ke jalan.

"Kamu apaansih. Aku capek, kamu bahas yang aneh-aneh. Kamu pacar aku. Sebisa aku, aku bakal jaga hati." Suara Salsha meninggi, Tepat salsha menjawab saat itu pula mobil Aldi terhenti, karena sudah sampai di pekarangan rumah salsha.

Understanding (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang