12

2.2K 142 4
                                        

Melina sesekali melirik Aldi yang sedang tersenyum melihatnya dengan tangan sebagai penumpu wajahnya. Melina sudah faham terhadap anak satu-satunya itu. Jika sedang bertingkah seperti ini sudah pasti ada keinginan. Sore ini Melina, Salsha dan Aldi sedang berada di ruang TV. Menonton acara Talkshow di salah satu channel TV.

"Maaah."

Melina menoleh, melihat Aldi yang masih saja tersenyum penuh pertanyaan. Melina hanya mengangkat kepala bertanda "Apa?"

"Mama ga nanya gitu, aku kenapa?"

"Mama udah tau kalo kamu kaya gitu pasti ada mau, gausah sok manis senyum sambil ngeliatin mama."

Aldi menurun kan tangannya. Menggeser posisi duduknya dan mendekati Melina. Lalu bersender bergelayut manja. "Hehehe."

Salsha menoleh, melihat tingkah kekasihnya. Dan menggelengkan kepala. Salsha pun faham. Jika Aldi bertingkah seperti itu sudah pasti ada mau. Karena dirinya pun seringkali menjadi korban.

"Maah, aku sama Salsha pulang yaa."

Melina menjauhkan tubuhnya dari Aldi. Dan mendelik tajam.

"Kok pulang? Kan besok masih libur."

Aldi menelan ludah melihat tanggapan Mamanya. Salsha hanya terkekeh melihatnya. Namun, saat Aldi beralih melihat Salsha yang sedang terkekeh, spontan Salsha diam bahunya bergidik ngeri melihat Aldi.

"Maah, Aldi mau malem mingguan sama Salsha hehe. Aldi janji deh bakal lebih sering kesini." Aldi memasang wajah memelas, dengan kedua tangan disatukan bertanda memohon.

"Ya Ampun, kalian udah dewasa, masih aja kaya abg yang mau malem mingguan." Melina hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.

"Yeeee, gapapalah. Kan kita juga masih abg maa." Aldi menoleh pada Salsha. "Ya gak sha?" Dan hanya mendapat anggukan Kepala dari Salsha.

"Yaudah gapapa sana pulang. Padahal mama masih kangen sama Salsha." Suara Melina merendah.

"Lah sama Salsha aja?" Aldi protes, tak terima oleh jawaban Melina.

"Ya sama kamu juga lah nak."

Salsha menggeser posisi duduknya. Mendekati Melina. Lalu memeluknya. "Salsha sayang mama."

"Utuk utukkk. So sweet nya calon istriku ke calon mama mertua." Aldi terkekeh pelan. Dan mendapat tatapam tajam dari Salsha dan Melina. Seketika Aldi ikut mendekat dan memeluk Melina. "Mama tenang aja. Aku bakal sering pulang."

"Ajak Salsha juga ya."

"Sebenernya yang diarepin pulang Aldi atau Salsha sih maa?" Aldi duduk tegap tak lagi dalam pelukan Melina.

Melina terkekeh. "Ya dua-duanya dong." Melina kembali menarik Aldi kedalam pelukannya bersama Salsha.

"Yaudah kita pamit pulang ya mah." Aldi beranjak berdiri. Diikuti oleh Salsha dan Melina.

"Hati-hati ya anak-anak mama." Melina memandangi Aldi dan Salsha yang sudah berada di dalam mobil.

Salsha mengacungkan jempol kemudian melambaikan tangan. Melina tersenyum.

Sepanjang perjalanan sepasang kekasih itu hanya diam menikmati alunan musik yang terdengar dari radio. Dengan kedua tangan yang terus bergandengan hangat.

"Sha, mau kemana nih?" Aldi memecah keheningan.

Salsha menoleh melihat Aldi yang sedang memperhatikan jalan. "Kan kamu yang ngajak. Ya aku ikut aja." Salsha mengangkat kedua bahunya.

Understanding (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang