11

2.4K 145 3
                                        

Salsha mensedekapkan kedua tangan nya. Memeluk dirinya sendiri. Menikmati angin malam yang menyapu wajahnya.

"Ngapain disini? Dingin. Masuk gih."

Salsha tersentak ketika ada tubuh yang memeluk nya dari belakang, meletakkan wajahnya pada bahu Salsha. Salsha merasa tenang Saat yang dilihat adalah Aldi. Kekasihnya.

"Gapapa, enak kok disini. Liat deh Bintang nya banyak." Salsha menunjuk langit malam bertabur bintang.

"Kenapa berdiri? Tuh ada kursi, yuk duduk." Aldi menujuk kursi panjang yang memang disediakan pada balkon rumah keluarga Maldini. Keduanya pun duduk.

Salsha masih setia memandangi langit malam.

"Aku ga kalah Indah loh sha. Gamau liat aku aja?"

Salsha tersenyum, namun matanya tetap memandang langit malam.

"Ald, ada masalah dibutik."

"Masalah apa sha?" Aldi tetap Setia memandang wajah gadisnya.

"Risa cerita, kalo penjualan sepatu meningkat, tapi keuangan menurun." Salsha menjelaskan pada Aldi.

Aldi terdiam, memikirkan sesuatu. Setelah Salsha menyadari Aldi tidak lagi menanggapi nya, Salsha pun menoleh melihat Aldi.

"Allldd." Salsha membuyar pikiran Aldi.

"Aku lagi nginget sesuatu sha. Bukannya ada cctv ya dibutik kamu? Dan yang tau cuma orang-orang tertentu aja?"

"Terus?"

"Ya kamu liat kegiatan yang ada dibutik akhir-akhir ini lah. Suruh pak Beni cek cctv. Kalo ada yang aneh, suruh bilang ke kamu." Pak Beni adalah salah satu orang kepercayaan Aldi yang Aldi tugaskan untuk ikut andil menjaga butik Salsha.

"Oh iya. Ya ampun aku ga kepikiran Ald." Salsha menepuk jidatnya. Menggelengkan kepala. Menyadari keterlambatan fikirannya.

"Kalo ada apa-apa langsung cerita ke aku sha." Aldi merangkul pundak Salsha. Salsha pun menyenderkan kepala pada pundak Aldi. Menikmati aroma parfum tubuh Aldi yang selalu tercium oleh Salsha bila berada di dekatnya.

Aldi mengelus rambut hitam kecokelatan milik Salsha.

Tring..
Salsha melihat handphone di genggaman nya. Namun nyatanya notifikasi itu bukan dari handphone milik Salsha. Segera Aldi merogoh saku celana. Mengambil benda pipih disaku tersebut. Pandangan Aldi pun fokus menuju benda pipih yang di genggamnya.

Salsha mengangkat kepala, menatap Aldi. Sadar akan perubahan posisi Salsha. Aldi pun menatapnya dengan tatapan 'kenapa?' Salsha menunjuk ke arah benda yang di pegang Aldi.

"Siapa?" Tanya Salsha.

"Nih." Aldi menunjukkan pesan yang tadi dibukanya.

1newmessage
Karin.
Selamat malam pak. Saya mengingatkan bahwa hari senin ada meeting  dengan naini group pak.

"Karin?" Salsha mengerutkan dahi. "Siapa?" Lanjutnya.

"Pengganti Melly sha."

"Meeting nya kan hari senin. Ini masih malem sabtu. Lagian ini weekend, kan mikirin kerjaan nya bisa malem senin." kesal Salsha.

"Ya ampun sayangku. Sini sini ah." Aldi kembali merangkul Salsha, mengusap bahu Salsha dengan lembut. Menikmati setiap waktu bersama gadisnya. "Biar aja, dia kan masih baru, mungkin takut aku lupa dan dia juga lupa ngingetin." lanjut Aldi.

"Cih, dibelain." Umpat Salsha pelan namun terdengar oleh Aldi. Aldi terkekeh kecil. Dan mengecup puncak kepala Salsha.

"Masuk yuk, tidur. Kamu tidur dikamar aku, biar aku tidur dikamar tamu." Ajak Aldi pada Salsha.

Understanding (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang