Dua minggu sudah berlalu sejak Taehyung dan Seokjin masuk rumah sakit. Dokter Jung dan Dokter Min terus mengecek keadaan kedua pasien tersebut setiap 3 hari sekali. Namjoon sudah menyelesaikan admistrasi keduanya sejak mereka tiba di rumah sakit dua minggu lalu.
Taehyung bangun tiga jam setelah operasinya. Laki-laki itu terlihat bersemangat dan penuh energi seperti biasanya, namun dapat terlihat jelas gurat lelah di wajahnya. Untuk Seokjin, perempuan itu bangun pukul 12 malam, saat Namjoon terbuai dengan mimpinya. Keesokan harinya, Namjoon terkejut ketika disambut oleh belaian Seokjin di kepalanya.
Tidak banyak yang terjadi selama dua minggu belakangan ini. Kondisi Taehyung membaik dan yang membuatnya lebih baik lagi, Dokter Jung menyatakan bahwa Taehyung bisa pulang akhir bulan nanti. Proses penyembuhan Taehyung berjalan lancar dan hanya tinggal hitungan tiga bulan tubuhnya akan sembuh sepenuhnya. Lain hal untuk Seokjin.
Kondisi perempuan itu tidak buruk tapi juga tidak terlalu baik. Seokjin akan selalu menolak makanan yang diberikan oleh perawat jika seandainya bukan Namjoon yang membawakannya. Seokjin juga menolak mentah-mentah untuk meminum obatnya. Hal tersebut membuat Namjoon khawatir, begitu pula dengan Dokter Min.
Pasalnya, obat Seokjin sudah harus habis dalam sebulan. Namun hingga sekarang, obatnya banyak yang belum diminum. Sebagian besar obat yang diberikan Namjoon maupun perawat, akan berakhir di tong sampah. Seokjin hanya akan benar-benar meminum obatnya sekali-kali saja. Hal itu membuat Namjoon semakin khawatir dengan kekasihnya itu.
"Jinseok, kau harus minum obatmu. Dokter Min bilang obatnya harus habis dalam waktu satu bulan."
Seperti biasanya, jawaban yang didapatnya hanya berupa gelengan kepala. Setelah itu Seokjin akan diam dan memalingkan mukanya.
Namjoon menghembuskan napas. Jika seperti ini terus, bisa-bisa kondisi Seokjin menurun. Namjoon tahu Seokjin benci dengan rumah sakit. Tapi perempuan itu sendiri yang menolak untuk makan dan menghabiskan obatnya.
"Sayang, aku mohon minum obatnya. Pahit memang, tapi itu akan menyembuhkanmu." Tangan Namjoon terulur memberi usapan di punggung tangan Seokjin.
Namjoon sudah tidak tahu lagi apa yang dilakukannya untuk membujuk Seokjin. Dia sudah membujuk perempuan itu dengan menawarkan makanan dan minuman yang disukai Seokjin. Apalagi jika bukan brioche French toast dan café latte. Tapi Seokjin tetap tidak mau minum obatnya. Dan sekarang Namjoon kehilangan ide.
"Memangnya kau ingin terus mendekam di rumah sakit? Bukankah kau benci tempat ini, Jinseok?"
Seokjin menganggukan kepalanya. Namjoon tersenyum melihat respon kekasihnya. Setidaknya perempuan itu tidak menolak keberadaannya.
"Oleh karena itu, kau harus minum obatmu, sayang. Aku janji, setelah obatmu habis, kita akan langsung pergi dari sini. Kau bisa meminta apa pun yang kau mau dan aku dengan senang hati mengabulkannya."
"Kalau begitu, apakah kau bisa mengabulkan satu permintaanku saat ini juga?"
Senyuman Namjoon melebar kala mendengar pertanyaan Seokjin. Dia pun menganggukan kepalanya dan menyuruh Seokjin untuk memberitahunya.
Seokjin kemudian menatapnya dengan ragu sebelum menghela napas dan membuka mulutnya, "Apakah kau bisa memaafkanku?"
Kerutan terlihat jelas di dahi Namjoon. Seokjin yang melihatnya hanya bisa diam dan menggigit bibir bawahnya.
Memaafkannya? Otak Namjoon mencoba untuk mencerna maksud pertanyaan Seokjin, tapi dia tetap dibuat bingung. Namjoon bertanya-tanya kenapa Seokjin meminta untuk memaafkannya. Namjoon semakin berpikir keras untuk mencari tahu alasan dibalik permintaan Seokjin tapi hasilnya nihil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold On [ Namjin ]
FanfictionSetelah satu tahun menjalin hubungan dengan kekasihmu, kalian seharusnya menjadi lebih kuat dan lebih dekat karena kalian sudah belajar tentang satu sama lain selama satu tahun. Kim Seokjin percaya itu. Mungkin takdir ingin menguji cintanya terhadap...