Chap 32: Reconciliation : Paix

450 49 6
                                    

"We hate some persons because we do not know them and will not know them because we hate them."

—    Charles Caleb Colton

Seokjin sangat tahu tentang kakeknya yang membenci keluarganya Namjoon, terutama ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin sangat tahu tentang kakeknya yang membenci keluarganya Namjoon, terutama ayahnya. Saat dia menceritakan Namjoon ke ibu dan bibi-bibinya, kakeknya tidak sengaja mendengar percakapan mereka. Setelah makan malam bersama, kakeknya mengajak Seokjin ke ruang kerjanya untuk "berbicara".

Dunia ini sangatlah kecil, dia terkejut ketika tahu kakeknya pernah bekerja sama dengan ayahnya Namjoon. Menceritakan semuanya dari awal, tentang bagaimana mereka bertemu di salah satu pesta rekan kerja mereka hingga ke bagian saat mereka setuju untuk bekerja sama. Layaknya cerita pada umumnya, kisah yang diceritakan kakeknya memiliki plot twist.

Pengkhianatan.

Setelah kerja sama mereka berlangsung dua tahun, tiba-tiba saja ayahnya Namjoon memutuskan untuk mengakhiri semuanya. Awalnya kakeknya menduga itu karena urusan pernikahan ayahnya Namjoon. Tapi seiring berjalannya waktu, dugaan kakeknya terbukti salah.

Saat dia menerima undangan pernikahan dari ayahnya Namjoon, kakeknya merasa senang bukan main. Dia sudah menganggap pria itu sebagai putranya sendiri. Tidak mungkin dia melewatkan pernikahan itu. Jadilah kakeknya pergi bersama neneknya. Tapi yang tidak diduga adalah perlakuan ayahnya Namjoon saat bertemu kakek-neneknya. Tidak ada kehangatan dan keramahtamahan dari pria itu, melainkan pundak dingin yang angkuh.

Barulah di penghujung acara, ayahnya Namjoon memberikan pengumuman yang tidak akan dilupakan kakeknya sampai kapan pun. "Seperti yang kalian semua ketahui, aku, Kim Won-Shik, telah mendirikan perusahaan yang kini naik daun dari nol. Karena itu, nikmatilah acara pernikahanku dan istriku yang mewah ini sebagai perayaan resmi dari kesuksesan kerja kerasku!"

Tibalah kakeknya di akhir ceritanya. Kakeknya tidak marah, melainkan lebih dari marah. Dia mengatakan bagaimana pria seperti ayahnya Namjoon merupakan orang yang tamak, keji, dan rendah. Kakeknya bahkan sampai menghina seluruh keluarga itu.

Tapi dari semua yang telah kakeknya ceritakan, ada satu hal yang mengganjal di benak Seokjin. "Lalu kenapa Jaehwan setuju untuk membentuk aliansi dengan Namjoon?"

Kakeknya tersenyum simpul lalu dengan santai dia menyesap teh hangatnya sambil berkata, "Karena kakek yang menyuruhnya. Aku tahu selama ini mereka berusaha untuk memberikan proposal itu ke kita, apalagi istri pria bejat itu. Hah! Suami-istri sama saja, lebih mementingkan kekayaan dibanding yang lain. Bahkan mereka menjadikan anak mereka sebagai "anjing" mereka."

"Apa maksud kakek?"

"Balas dendam yang paling manis adalah secara tidak langsung, Seokjin. Dan aku melakukannya dengan membuat Kim Namjoon menderita karena harus bersusah payah mendapatkan aliansi yang diinginkan orangtuanya."

Hold On [ Namjin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang