"Hyungie!"
Namjoon menoleh, dia melihat Taehyung yang berlari sambil terus berteriak memanggilnya. Namjoon berhenti di tengah lorong yang sepi tersebut. Di dalam hatinya, Namjoon berharap Taehyung dapat mengecilkan suaranya.
"Hyungie! Hyungie!" seru Taehyung.
"Ada apa, Tae?"
Taehyung tersenyum dengan senyuman kotaknya yang khas, "Bibi Yona bilang makan siang sudah siap."
Namjoon mengangguk, "Baiklah."
Senyuman Taehyung melebar. Taehyung meraih tangan Namjoon, dia menggenggamnya sambil mengayunkannya.
Sepanjang perjalanan mereka menuju ruang makan, Taehyung tidak hentinya mengoceh. Suara besar Taehyung menggema di lorong yang sepi itu. Dahi Namjoon terlipat ketika Taehyung meninggikan suaranya.
"Tae, apakah kau bisa mengecilkan suaramu?"
Taehyung memiringkan kepalanya, dia menatap kakak laki-lakinya bingung.
"Ayah dan ibu akan marah jika kau berbicara seperti itu."
Mendengar Namjoon, Taehyung menutup rapat mulutnya. Taehyung mengerti maksud kakaknya, dia takut konsekuensi yang akan dia terima jika orangtuanya mengetahui jika dia berteriak layaknya manusia hutan.
Taehyung menggigit bibir bawahnya, dia gugup. Sebuah perasaan yang akan Taehyung rasakan setiap kali seseorang menyebut kata 'ayah' dan 'ibu' yang akan membuat sekujur tubuhnya bergetar.
"Aku tidak ingin ayah dan ibu marah, hyungie."
Namjoon meringis pelan ketika melihat mata Taehyung yang berkaca-kaca. Dia pun segera menghampiri adiknya itu dan mengulurkan tangannya.
"Bagaimana jika setelah makan kita minta Tuan Lee membawa kita ke rumah kakek dan nenek? Mereka pasti akan sangat senang jika kita menginap di sana malam ini."
Ajakan Namjoon langsung diterima Taehyung. Laki-laki yang lebih muda itu mengangguk dengan penuh semangat.
Namjoon tersenyum.
Mereka berjalan berdampingan di lorong sepi itu menuju ruang makan. Sepanjang jalannya, Namjoon melontarkan beberapa lelucon yang membuat Taehyung tertawa walaupun tidak sekeras beberapa saat lalu.
Namjoon sadar jika pergi ke rumah kakek dan neneknya bukanlah ide yang bagus. Apalagi jika mereka akan menginap di sana. Orangtuanya tidak akan menyukai hal tersebut. Tapi Namjoon siap menerima berbagai macam konsekuensi dari orangtuanya. Dia hanya ingin Taehyung bahagia dan Taehyung tidak akan pernah bahagia jika dia berada di sekitar orangtua mereka.
Beberapa hari lalu, ibu mereka memarahi Taehyung hanya karena Taehyung yang berbicara terlalu keras. Dan kemarin, ayah mereka memberitahu Taehyung bahwa Taehyung tidaklah pantas berada di dekat Namjoon.
Namjoon sudah muak dengan orangtuanya yang terus memperlakukan Taehyung seakan-akan adiknya itu seorang budak. Untuk kali ini, Namjoon siap menghadapi hukuman dan amarah orangtuanya.
Taehyung berhak untuk bahagia dan merasa disayangi. Namjoon bersumpah dia akan melindungi adiknya itu.
.
.
.
Siang itu juga, Namjoon dan Taehyung tiba di kediaman kakek dan nenek mereka. Tuan Lee dan Bibi Yona akan ikut menginap berkat permintaan Taehyung.
Setibanya di kediaman kakek dan nenek, Taehyung langsung menghambur ke pelukan neneknya. Senyuman terpampang jelas di wajah Taehyung. Namjoon sangat senang ketika dia menyadari Taehyung yang terus tersenyum sejak mereka tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold On [ Namjin ]
FanfictionSetelah satu tahun menjalin hubungan dengan kekasihmu, kalian seharusnya menjadi lebih kuat dan lebih dekat karena kalian sudah belajar tentang satu sama lain selama satu tahun. Kim Seokjin percaya itu. Mungkin takdir ingin menguji cintanya terhadap...