"bin, kwon hyunbin."
Daniel heran ngelihat sohibnya itu senyum-senyum sendiri sambil makan karedok. sejak tadi Daniel ngelambaikan tangannya didepan wajah Hyunbin tapi tuh cowok masih gak sadar juga. 'ngapain nih bocah? dari tadi senyum-senyum gak jelas. masa lagi kesambet?' pikir Daniel. ya Daniel gak kaget sih. orang dari dulu Hyunbin emang absurd gini.
Daniel menjitak jidat Hyunbin dengan keras. Otomatis Hyunbin yang lagi makan tersedak. "HMPHH-" hyunbin buru-buru ambil es teh yang tadi dipesannya dan langsung meminumnya. "eh bego! lo ngagetin aja tau gak?! hampir aja gue mati konyol gara-gara lo!" protes Hyunbin dengan tidak elitnya karena bikin anak-anak sekantin pada ngeliatin mereka.
"suara lo dah kayak toa. bikin malu aja." komentar Daniel. cowok ganteng itu duduk dihadapan Hyunbin. "tumben lo sendirian? mana geng lo?"
"gak tau pada ngacir kemana. kayaknya sih pada pacaran." tukas Hyunbin santai. "lo gak makan?"
"nanti aja. nunggu Ong."
"lah kak Ong mau kesini?"
"nyusul dia. katanya mau makan siang bareng."
"lo jauh-jauh ke FISIP cuma buat makan bareng sama dia? gila." seru Hyunbin tidak percaya.
"kan sekalian ketemu sama lo, bego." daniel menaruh map di meja. "nih, proposal buat penggalangan dana acara besok. gue disuruh kak Jonghyun buat ngasih ini ke lo. lo kan bagian dana usaha."
Hyunbin melongo dengan wajah begonya. "HAH?! sejak kapan gue jadi panitia? perasaan gue gak daftar deh?"
"gue yang daftarin. lo lupa?"
"hehehe... sori gue lupa." hyunbin nerima proposal itu.
"ngomong-ngomong, habis kesambet apa lo? masih siang udah senyum-senyum gak jelas."
mendadak wajah Hyunbin langsung cerah. "lo inget kan kakak kelas gue waktu SMA yang pernah gue ceritai ke lo?"
daniel mengingat-ingat, "hm... yang pernah lo ceritain waktu OSPEK universitas dulu? yang sering hukum lo gara-gara lo sering telat waktu SMA?"
"iya, kakak kelas yang gue taksir. akhirnya setelah setahun gue kuliah disini, akhirnya gue ketemu lagi sama dia!"
Daniel pengen muntah ngeliat ekspresi hyunbin yang menurutnya lebay banget."lama-lama lo ketularan alaynya kak kenta, bin." komentar Daniel. "lo jangan sering-sering nongkrong di Kansas deh." Kansas yang dimaksud Daniel maksudnya 'Kantin Sastra', kantin paling terkenal karena murah dan banyak kuliner enak disana. secara gak langsung, Kansas sudah menjadi markas utama gengnya Hyunbin. mereka lebih sering nongkrong disana daripada di FISIP. padahal, mayoritas membernya adalah anak FISIP.
"yah gimana ya? gue juga gak tau kalau alay menular." jawab Hyunbin seenak jidatnya. "btw, lo kok bisa tahan sih sama kak Ong? kak Ong kan galak. gue aja kadang rada takut ama dia."
Daniel terkekeh begitu mendengar ucapan Hyunbin."Ong itu gak serem. menurut gue dia itu imut, apalagi kalo lagi ngambek." jelas Daniel.
"DANIEL~! seru Seongwoo yang baru saja tiba dikantin.cowok itu segera duduk di samping Daniel. "udah pesen makan?" tanyanya.
"gue nunggu lo. lo mau makan apa?"
Seongwoo melihat satu persatu stan-stan makanan yang buka. "hmm... gue pesen soto sama es teh aja deh."
"gue pesenin ya. lo tunggu sini sama Hyunbin."
seongwoo mengangguk mengiyakan. begitu Daniel pergi, Seongwoo baru nyadar kalo dari tadi Hyunbin ngeliatin dia. "napa lo? ngeliatin gue gitu amat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HOUSE OF 101
Fanfictioncerita tentang suka duka beberapa mahasiswa (bobrok) yang tinggal dikontrakan elit bernama 'HOUSE OF 101'. kisah cinta yang rumit, ditambah kehidupan perkuliahan membuat hidup semakin berwarna. ONGNIEL (top!Niel), MINHYUNBIN (top!Hyubin), JREN(Top!J...