Together

2.1K 323 53
                                    

Seongwoo menatap pantulan dirinya di kaca, lebih tepatnya menatap tanda kemerahan yang membekas dilehernya akibat perbuatan Daniel tadi siang. pipi Seongwoo memerah  kalo inget kejadian itu. gara-gara kejadian tadi, Seongwoo jadi kepikiran omongannya Jisung dan Seongwoo kalo hubungannya sama Daniel itu gak wajar sebagai sahabat. 'masa iya sih hubungan kita aneh?' pikirnya. Seongwoo meraba kissmark  dilehernya. 'daniel nandain gue... apa ini hubungan kita masih wajar?' Seongwoo menggeleng, 'nggak,nggak... kita itu sahabat. bukannya Daniel udah biasa, meluk gue, nyium gue, dan sekarang dia bikin tanda dileher gue... itu artinya dia menyayangi gue sebagai sahabat, kan? Daniel kan manja, dia ngelakuin ini semua soalnya itu bentuk rasa sayangnya dia sebagai sahabat, gak lebih...' 

Seongwoo mencoba melupakan pikirannya yang aneh itu. dia memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan menuju dapur. Daniel pergi ke restoran miliknya buat ngurusin bisnisnya, Jaehwan kerja di cafe Daniel sampai malam, Jonghyun sama Minhyun masih di kampus, Hyunbin gak tau kemana. dia melirik jam dinding yang ada didapur. "masih sore..." gumamnya. "mending gue bikin makan malam aja deh...!" serunya semangat.

kalo kalian ngira Ong Seongwoo gak bisa masak, kalian salah besar. doi emang mageran, makannya lebih sering beli atau order makanan daripada masak sendiri, tapi sebenernya masakan doi emang enak soalnya dulu sering bantuin mamanya masak. Seongwoo membuka  kulkas, melihat bahan apa saja yang bisa dimasak. "hmm... masak apa, ya?" Seongwoo gak kaget begitu ngelihat kulkas yang kosong. 'Jonghyun pasti gak sempet belanja,doi kan sibuk ngurusin BEM', batinnya. Jonghyun emang selalu belanja kebutuhan buat mereka, kayak bahan makanan sampai peralatan rumah. 'gue belanja deh', putusnya. Seongwoo segera mengambil HP dompetnya dan memesan grab, setelah itu pergi menuju hypermart terdekat. 

doi membawa kereta dorong untuk memasukkan barang belanjaan. pertama-tama dia mengambil sekotak besar susu dan jus apel kesukaan Daniel, lalu menuju stan sayuran. Seongwoo memilih-milih kol, paprika, tomat, jamur, kangkung, bawang dan sayuran lainnya. setelah itu doi mengambil daging ayam, daging dapi, beberapa jenis seafood, keju, bumbu dan lain sebagainya. Seongwoo juga gak lupa beli snack, soda, dan cemilan buat anak kontrakan. setelah puas berbelanja Seongwoo membayar dikasir. Seongwoo sih gak masalah belanja sebanyak itu, padahal ini akhir bulan. gara-gara selalu dibayarin Daniel, uang jajan kiriman mamanya jadi jarang ke pake. doi langsung pulang lalu masak menyiapkan makan malam.

***

"meja nomor sepuluh, hwan!" seru Moonbok sambil menyerahkan nampan makanan ke Jaehwan. Jaehwan segera menuju meja yang dimaksud. "selamat menikmati." ujar Jaehwan pada pelanggan dimeja itu.

"Lho, mas Jaehwan?" seru salah seorang pelanggan.

"DEK SEWOON???" Jaehwan gak nyangka kalo sang pujaan hati ada disini.

Sewoon gak sendirian, doi datang sama Gwanghyun temen sekelasnya dan Donghyun. Jaehwan sih gak masalah kalo Sewoon jalan bareng Gwanghyun yang sesama uke. masalahnya disitu juga ada Donghyun, anak teknik yang termasuk populer. 'waduh... sekali dapat saingan kok yang kelas berat kayak gini...' batinnya gak pede. 'gue mah apa kalo dibandingin sama Donghyun yang suamiable kayak gini? ini mah sama aja kayak gue bandingin diri sama Daniel...' 

Sewoon mengamati penampilan Jaehwan yang mengenakan apron polos warna hitam. "mas kerja disini?" tanyanya.

Jaehwan tersenyum senang, ternyata Sewoon masih perhatian ke doi dan masih memanggilnya dengan sebutan 'mas' kayak dulu. "iya. mas kan mandiri, makanya mas kerja disini~!" jawabnya bangga.

"wah... keren ya. jadi cowok itu memang harus mandiri. Donghyun juga kerja jadi tutor les anak SMP. iya kan, Hyun?" kata Sewoon dengan muka polosnya. doi gak nyadar kalo omongannya itu bikin Jaehwan baper.

HOUSE OF 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang