Galau 2

1.8K 307 57
                                    

Warning: banyak adegan ciuman

Hyunbin heran ngelihat sikap Minhyun yang mendadak diam. padahal Minhyun terdengar antusias saat Hyunbin mengajaknya tadi. sekarang mereka lagi di taman. dari kejauhan banyak orang yang menikmati udara segar sore hari di taman ini. suasana taman tidak begitu ramai. beberapa anak bermain, ada yang sekedar berjalan-jalan dengan hewan peliharaannya, jogging, ataupun sekedar duduk-duduk di bangku taman. 

Hyunbin emang sengaja ngajak  Minhyun kesini buat bikin Minhyun merasa tenang, tapi Minhyun tetap aja murung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunbin emang sengaja ngajak  Minhyun kesini buat bikin Minhyun merasa tenang, tapi Minhyun tetap aja murung. Hyunbin gak tau lagi harus apa.

"kak, kenapa diem aja dari tadi? kalau kakak ada masalah cerita sama aku." ujar Hyunbin.

Minhyun menggeleng lemah, "gak papa kok bin. aku lagi kecapekan aja kali." jawabnya.

tentu saja Hyunbin tahu kalau Minhyun berbohong. cowok tinggi itu menghela napas panjang. Hyunbin menggenggam kedua tangan Minhyun erat, menautkan jemarinya disela  jari-jari Minhyun. "kakak jujur sama aku. aku gak suka kalau orang yang aku sukain sedih kayak gini."

Minhyun menatap tepat dimata Hyunbin dengan tatapan kosong. Baru kali ini Hyunbin melihat tatapan Minhyun yang ditujukan untuknya. minhyun yang galak kini terlihat rapuh. "bin..."

Hyunbin tidak menyahut, dia membiarkan Minhyun melanjutkan kalimatnya.

"aku mau kita berhenti, bin." Ucap Minhyun. 

"maksudnya?" Hyunbin gak ngerti. 

"aku pengen kamu berhenti nungguin aku. aku... aku gak bakalan bisa ngebales perasaan kamu Bin." 

Hyunbin terlihat tidak percaya, "kenapa tiba-tiba kakak bilang gini? aku kira kakak udah mulai ngebuka hati kakak buat aku..."

"bin..."

Hyunbin mengacak rambutnya dengan frustasi. hubungannya dengan Minhyun sudah berkembang. Hyunbin yakin Minhyun juga menyukainya. Hyunbin yakin tatapan Minhyun yang berbinar dan pipinya yang memerah setiap kali melihatnya bukanlah suatu kebohongan. dan sekarang tiba-tiba Minhyun mengatakan agar Hyunbin berhenti mengejarnya. "apa alasannya kak?" tanya Hyunbin tajam. kedua tangannya memegang bahu Minhyun dengan erat, mengunci gerakan cowok cantik itu. 

Minhyun tidak tahan melihat mata Hyunbin saat ini, namun Minhyun harus membalas tatapannya. "aku gak punya perasaan sama kamu. aku gak percaya cinta." ujarnya.

"buktikan." balas Hyunbin. "buktikan kalau kamu gak punya perasaan apapun." tiba-tiba Hyunbin mendorong tubuh Minhyun hingga punggungnya menabrak pohon besar. Hyunbin menghimpit tubuh Minhyun, menundukkan wajahnya lalu mencium bibir ranum itu dengan frustasi. 

"HMMPPHH—" Minhyun terkejut karena ciuman tiba-tiba itu. dia mulai berontak dengan mendorong tubuh Hyunbin namun sia-sia karena Hyunbin lebih kuat darinya. Hyunbin melumat bibir Minhyun dengan kasar dan membuka paksa mulut itu untuk memasukkan lidahnya—menautkan lidahnya dengan lidah Minhyun. ciuman itu sama sekali tidak lembut, namun terkesan begitu frustasi dan putus asa. 

HOUSE OF 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang