Seongwoo dan lainnya memutuskan untuk mengajak Woojin ke taman bermain. Woojin langsung akrab dengan teman-temen seper-ukeannya terutama Taeyong. Taeyong meski penampilannya kayak uke perkotaan yang galak namun doi aslinya punya sifat keibuan dan emang diantara mereka yang bahasa inggrisnya paling bagus ih, makanya cepet nyambung ama Woojin.
"Adiknya Daniel lucu ya. ngegemesin gitu, padahal udah SMP. gak heran banyak yang pengen nyulik dia. gue aja pengen nyulik, hehe."
seongwoo merasa lega melihat senyum sahabat kecilnya yang telah kembali. sepertinya mengajak Taeyong tidak buruk juga.
"kak Seongwoo. i wanna ride that...!" seru Woojin semangat sambil menunjuk wahana Roller coaster yang tidak jauh dari mereka. Seongwoo langsung bergidik ngeri begitu melihatnya.
"ehm... Woojin ditemenin kak Minhyun aja ya?"
"lah kok gue???" protes Minhyun. doi sebenernya ogah banget naik wahana yang bikin mual dan pusing kek gitu. Sungwoon juga menolak, doi naik mobil aja gampang mabuk apalagi roller coaster. Sungwoon menoleh pada Taeyong yang langsung dibalas dengan gelengan. doi mah masih sayang nyawa.
Youngmin menghela napas, pasrah dijadiin tumbel teman-temannya. "yaudah deh gue yang nemenin Woojin." Jawabnya pasrah.
"Woojin baby, he's gonna accompany you okay? i'll buy the tickets." kata Taeyong sebelum pergi menuju loket tiket.
"yess...!"
"kalo gitu kita duduk disana aja yuk sambil nunggu." Sungwoon menunjuk sebuah abngku yang tidak jauh dari mereka. semuanya memutuskan menunggu woojin dan Youngmin sambil duduk-duduk.
"jadi Hyun, lo udah tahu sapa yang nyebarin rumor tentang lo itu?" tanya Sungwoon.
Minhyun menggeleng, "belum tahu, tapi anak Hyunbin, Daniel sama anak JBJ pada cari informasi tentang dia."
"hmm... gila juga tuh orang."
"tenang aja Hyun. gue yakin anak-anak pasti segera nemuin pelakunya." kata Seongwoo.
"Yah gue gak terlalu mempermasalahkan juga sih. Mungkin aja ada sikap gue yang bikin dia sakit hati, makanya dia ngelakuin hal itu." Sahut Minhyun. Sejujurnya dia sudah memaafkan siapapun yang menyebarkan gosip tentangnya dan tidak terlalu memikirkannya lagi.
"Lo baik banget sih. Pantes aja Hyunbin rela jadi bucin lo."
Seongwoo terkekeh begitu mendengar perkataan Sungwoon "yaelah padahal lo sendiri punya bucin yang terus ngikutin kemana-mana kan? Sok iri aja."
Pipi Sungwoon langsung blushing, namun bukan Sungwoon namanya kalau gak mengelak, "apaan sih?! Taehyun bukan bucin gue! Gue aja ogah sama dia!"
Seongwoo mengangkat bahu, "hahaha... Padahal gue gak sebut merek. ngerasa ya kalo dia bucin lo???"
"Sialan lo!" tukas Sungwoon kesal sambil mempout bibirnya.
"Aduh lucunya...!" seru Seongwoo sambil mencubit pipi tembem Sungwoon kayak bayi, padahal doi paling tua diantara mereka.
"lagian kenapa sih lo gak nerima aja si Taehyun? males gue ngelihat doi ngerusuh di UKM kita mulu." kata Minhyun.
"gila ya? Kalian sih enak punya cowok ganteng dan keren sekalipun otaknya rada miring. Lah gue? Sekali ada yang naksir malah cowok abstrak tukang berisik, nyebelin, pendek lagi."
'Gak nyadar dirinya juga pendek...' batin minhyun dan seongwoo kompak.
Seongwoo menepuk bahu Sungwoon beberapa kali, entah bermaksud menyemangati atau mengingatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOUSE OF 101
Fanfictioncerita tentang suka duka beberapa mahasiswa (bobrok) yang tinggal dikontrakan elit bernama 'HOUSE OF 101'. kisah cinta yang rumit, ditambah kehidupan perkuliahan membuat hidup semakin berwarna. ONGNIEL (top!Niel), MINHYUNBIN (top!Hyubin), JREN(Top!J...