Nongkrong

2.3K 324 162
                                    

Seongwoo sedang guling-guling dikasur sambil mainin HP-nya. doi mager banget dah... bener-bener gak ada kerjaan. karena gak ada tugas, jadi doi nyantai. sekarang udah jam sebelas malem, tapi doi gak bisa tidur. lagi enak-enaknya buka instagram, tiba-tiba diluar hujan. 

CTARR...!!!

doi langsung bangkit begitu mendengar suara petir. "hiks... takut..." ucapnya sambil menyelimuti tubuhnya dengan selimut. Seongwoo itu paling takut sama petir. 

CTARR... JEDAR...!!! suara petir terdengar semakin keras.

"AGHH...! SEREM!!!" pekiknya ketakutan. Seongwoo segera berlari keluar kamarnya menuju kamar Daniel. 

DOK, DOK, DOK...!!! Seongwoo mengetuk pintu kamar Daniel dengan tidak sabar. "Daniel... cepet buka pintunya...! hiks... Niel!!!" Seru Seongwoo. doi udah nangis ketakutan. Daniel yang mendengar keributan diluar segera membuka pintu kamarnya. Doi kaget karena Seongwoo tiba-tiba memeluknya. 

"Hiks... petir... takut, niel~" ujar Seongwoo. doi menduselin wajahnya di dada Daniel.

Daniel baru sadar kalo diluar hujan. doi tadi lagi dengerin musik pake headset, jadi gak kedengeran suara petir. cowok sexy itu mengusap pipi Seongwoo yang basah karena nangis tadi. "maaf ya, tadi aku nggak dengar suara petir. kamu gak papa? mau tidur disini aja?" tawarnya. dulu biasanya kalo ada petir, Seongwoo emang tidur sambil dipeluk mamanya. tapi setelah tinggal bareng Daniel, Daniel yang menggantikan posisi mamanya Seongwoo. Seongwoo mengangguk. doi udah gak nangis lagi, pelukan Daniel selalu berhasil membuatnya tenang.

Daniel menutup pintu lalu menggiring tubuh Seongwoo menuju ranjangnya. Daniel merebahkan Seongwoo di ranjang lalu memeluk sahabat kecilnya itu dari belakang. pelukan Daniel terasa begitu hangat, membuat Seongwoo merasa nyaman.   Daniel mendekatkan wajahnya pada leher Seongwoo, menghirup aroma tubuhnya yang seperti vanilla. dia selalu suka aroma tubuh Seongwoo, membuatnya kecanduan dengan aroma manis itu. debaran jantung Seongwoo semakin kencang ketika merasakan hembusan napas Daniel di tengkuknya. Daniel menatap bekas kissmark dileher Seongwoo, hasil perbuatannya tadi siang. kulit putih Seongwoo terlihat begitu indah dihiasi dengan tanda kemerahan itu.Daniel ingin meninggalkan lagi bekas ditubuh Seongwoo. dia ingin menandai kalo Seongwoo itu miliknya— hanya miliknya.

"ngghh~"

tiba-tiba Daniel menggigit leher Seongwoo dengan lembut. entah kenapa Seongwoo merasa panas, padahal AC dikamar Daniel dinyalakan. 

"niell~" erangnya, terdengar begitu seksi ditelinga Daniel.

"kenapa? kamu nggak suka?" Daniel berbisik tepat ditelinganya, membuat Seongwoo merinding.

"lagi..." ucap Seongwoo sambil menutup mukanya. dia benar-benar malu meminta Daniel melakukan lebih.

Daniel menyeringai senang, lalu kembali menciumi bahu dan tengkuk Seongwoo. 

"nggh... hhnnng~" Seongwoo selalu mendesah setiap Daniel meninggalkan bekas ditubuhnya. begitu puas, Daniel membelai rambut Seongwoo. mati-matian dia menahan diri agar tidak bertindak lebih jauh pada Seongwoo. "udahmalem, sekarang kamu tidur ya..." ucapnya lembut.

baik Seongwoo maupun Daniel memejamkan mata. perlahan kedua sahabat itu terlelap dengan berbagai kehangatan dimalam yang dingin.

***

hari ini hari sabtu, jadi anak-anak pada ngumpul dirumah. Jonghyun dan Jaehwan lagi nonton TV, Minhyun lagi tiduran di sofa, sedangkan Hyunbin belom keliatan dari tadi, kayaknya masih ngorok dikamarnya.

"Jong, lo liat Seongwoo gak?" tanya Minhyun. emang dari tadi Seongwoo belom muncul.

Jonghyun menggeleng, "tadi gue kekamarnya, tapi nggak ada. coba deh lo cek kekamar Daniel."

HOUSE OF 101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang