Day2

592 110 54
                                    

entahlah,serasa masih ada di setiap aku mengingatmu. Tak peduli seberapa sering aku meyakinkan diri bahwa aku jauh lebih baik tanpamu,selalu ada sebagian kecil dari hatiku yang tidak setuju akan hal itu

Pelajaran yang sangat dibenci oleh para murid mipa 2 yaitu pelajaran matematika.

Dan sekarang Pak Ahmad datang dengan ciri khas kepala botak serta berkumis tebal.

Dia adalah guru matematika di sekolah kami.

Pak Ahmad ini adalah guru yang sangat di takuti oleh banyak orang.

Tapi menurut kami guru ini tidak garang, dan lebih parahnya lagi anak anak mipa 2 sering sekali membuat Pa Ahmad malu, marah marah gajelas.

Karena ulah anak mipa 2 yang agak dikit bandel apalagi yang namanya Bagas.

Dan kali ini kebetulan gue adalah ketua di kelas mipa 2.

Sebenernya gue males banget tapi ya gimana? udah kepilih temen temen satu kelas, dan alhasih gue harus nerima.

Saat Salsa berjalan dan melihat ke arah depan kelas ternyata.

"Ehh masuk masuk cepet rapihin dan duduk Pa Ahmad alias pak botak ada nihh bentar lagi dia menuju ke kelas kita."

Murid yang berada di kelas cepat cepat merapihkan kelasnya karena takut ocehan Pak Ahmad.

Nadya POV

"Pagi anak anak." Duduk dan membawa penggaris yang selalu dibawa setiap pelajarannya dimulai.

"Pagi pak." Serentak semua murid kelas mipa 2 menjawab.

Mata Pa Ahmad melihat lihat sekitaran kelas seperti ada yang kurang.

"Bagas mana Bagas, ada yang melihat Bagas dimana?" Tanya Pa Ahmad.

"Tadi ada pak, saya liat sendiri bagas ada." Ucap Salsa dengan penuh keyakinan.

"Biasa pa orang itu mabal." Celoteh gue.

"Wah bener bener tuh anak kerjaannya cari masalah mulu, kalo sampe dia dateng bapak gaakan tinggal diam. Bapak akan kasih hukuman." Ucap Pa Ahmad memainkan kumis tebalnya.

Suara pintu berbunyi.

*tok tok tok*

Bagas berjalan tanpa ucapan salam, dia duduk dibangkunya yang tengah berada di belakang.

"Abis dari mana kamu Bagas?!" Ucap Pa Ahmad dengan nada keras.

"Biasa pa laper abis makan belom sarapan." Dengan wajah tampa pedulinya itu.

"Apa kamu bilang! kamu mau saya ke-" Belom juga pembicaraan Pa Ahmad selesai, gue memotong pembicaraan Pa Ahmad.

"Udahlah pa anak kaya gitu suruh lari 1000 kali puteran lapangan aja pa, simpel kan pa?" Gue menjawab dengan muka yang agak sebal terhadap Bagas.

"Busettt parah! emang gue ini super hero punya kekuatan bisa tahan sampe 1000 kali puteran?"

Bagas mendelik gue dengan geramnya.

"Udah udah kalian jangan ribut, nanti bapak jodohin kalian berdua mau hah?!"

Para murid pun spontan berteriak ciee ciee Nadya Bagas dijodohin awas loh nanti kalian berdua suka.

"Biasanya sih kalo kaya gini suka jadi." Ucap Salsa tersenyum jail kepada Nadya.

"Apa lo bilang!" Ucap gue prustasi.

"Maksudnya jadi adik kaka."

Semua murid satu kelas menertawakan ucapan Salsa, karena menurut mereka konyol.

There's love in our friendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang