17B

211 27 5
                                    

"terus sekarang lo sama salsa gimana?" tanya sindy

"bibir gue berkata gue benci salsa benciiiii banget, tapi hati gue entah karena apa gue sayang sama dia meskipun dia dah khianati gue entah kenapa hati kecil gue berkata seperti itu gue gatau, walaupun gue tau sendiri salsa pernah lakuin hal yang ga pernah gue sangka sangka"

"gue masih punya hati, sedangkan dia? gak dia gak punya hati, jujur awalnya gue benci banget dan ga mau pernah ketemu salsa"

"nad lo jangan cemas jika lo sekarang ditinggalkan bahkan di khianati, akan selalu ada orang orang yang setia dan jujur, sepanjang lo mau belajar dari setiap kejadian yang pernah lo alamin bahkan orangnya itu adalah sahabat kita salsa" ucap imel

"nad lo baik banget tapi salsa ga pernah ngelirik lo sama sekali tapi nad jangan sampe lo baik tapi dia lupa kalo lo punya harga diri dan hak"

"kalo gue jadi lo pasti gue ga bakalan kasih kesempatan kedua, menurut gue sikap dia jahat kebangetan" ucap sindy

"lo punya temen gatau diri, masih aja lo temenin"

"sutttt nanti kuping salsa panas" celetuk sindy

Gue tertawa mendengarkan ucapan sindy tadi

"gue benci salsa tapi gue gak bisa nahan kangen gue, gue pengen persis dulu, gue masih inget janji kita janji dimana kita tidak mencintai orang yang sama" ucap nadya

"mel, sindy, gue kangen salsa gue pengen banget kumpul bareng lagi"

"yaudah kalo itu mau lo sekarang kita samperin dia ke rumahnya"

Nadya, imel dan sindy berniat pergi ke rumah nadya

Setelah tiba di rumahnya, imel memencet bel hingga akhirnya salsa keluar

"imel, sindy, nadya" salsa sangat terkejut dengan keberadaan mereka

"hai sal" jawab sindy

"hai, masuk masuk"

"gimana kabar lo" tanya imel

"ya gini, lo bisa liat sendiri"

Dengan ragu ragu nadya mencoba memanggil salsa "hai sal"

"hai nad"

"nad gue min-"

"sutttt iya gapapa gue tau maksud lo gue gapapa ko tenang aja"

"tapi"

"iya gue jujur gue benciii lo tapi gue ga bisa terus terussan gini, gue udah relain lo meskipun lo ga pernah sama sekali peduliin dan ngertiin gue"

"sal lo tau ga lo adalah orang munafik? ya jelas lo gatau karena lo ga ngerasa bersalah, sebab orang orang yang gak ngerasa bersalahlah itu pelakunya seperti lo" celetuk imel dengan nada emosi

"emang bener ya cover ga mejamin semuanya, luarnya keren dalamnya busuk, dan ga semua orang yang bermuka polos semuanya baik contonya lo" ucap sindy

"iya gue salah semua ini salah gue kalian pantes maki maki gue, gue terima itu semua" jawab salsa mengeluarkan air matanya

Nadya hanya berdiam diri saja

"sekarang lo gak ngerasain apa yang nadya rasakan saat itu, tapi nanti ada saatnya lo yang akan ngerasain apa yang telah nadya rasain"

"stop!" teriak nadya

"gue udah lupain semuanya, gue relain semuanya dan bahkan gue rela ngerasain sakit hati yang bahkan belom pernah gue alamin selama ini"

"tapi nad dia udah ngekhianatin lo" ucap imel dengan penuh emosi di mimik mukanya

Nadya's prov

"tak peduli siapa yang membuat diriku patah hati atau berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bisa sembuh, meskipun itu aku disini memilih sahabat walau terkadang membuat diriku sendiri sakit tapi aku tidak akan pernah merasa bahagia dan tak akan pernah bisa melewati hari tanpa adanya sahabat"

Ikutin terus kelanjutan ceritanya yaa,lama lama kalian menikmati ceritanya karena bakal dibikin lebih seru dan lebih gereget ketika dibaca hehe

Vote and comentnya

There's love in our friendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang