Day14

227 37 5
                                    

Tuhan adil dia memberikan kita orang yang benar disaat kita sedang merasakan "HATI"ini diciptakan untuk apa

"non bangun sudah pagi" ucap bi ijah

"aduhh bi ini masih pagi, lagian sekarang hari weekend ini, nadya masih ngantuk"

"tapi non itu dibawah ada redi"

Sontak nadya kaget dengan keberadaan redi di rumahnya

"REDI"ucap nadya dengan suara keras

"iya non redi ada dibawah katanya sudah ada janji sama non"

"bilangin ke dia bi, tunggu nadya mau mandi dulu"

Nadya berlari ke kamar mandi dia siap siap untuk pergi bersama redi

Saat nadya menuruni anak tangga, segera nadya mengoceh kepada redi

"lo gabilang kalo lo ajak gue pergi"

"udah gapenting ini, sekarang kita udah hampir delapan hari lo udah bareng gue terus sisanya masih banyak, lo harus nurutin apa yang gue mau"

"what? itu cuman tantangan yang menurut gue hal paling bodoh gue lakuin"

"dan hari ini waktunya lo harus ngajarin gue matematika, ikut gue ke toko buku terdekat"

Redi mengemudi motornya dengan kecepatan rata rata

Beberapa menit diperjalanan tidak ada percakapan diantara mereka

"nad ikut gue" redi menarik tangan nadya

"nad menurut lo gue pantes belajar matematika yang mana dulu"

Saat mendengarkan ucapan redi, nadya tertawa sangat lepas sekali

"kocak lu red, aduhh bantuin gue gak bisa berhenti ketawa" tawa nadya menggema

Tiba tiba tangan redi membekam mulut nadya

"emmm" ucap nadya

"gue berhasilkan udah bantuin lo gak ketawa lagi?"

Dan sekarang giliran redi yang tertawa

Hari itu adalah hari dimana nadya merasakan kebahagiaan yang lepas bersama redi

setelah dia sudah sekian lama terus disakiti dan di khianati hanya karena cinta dan sahabatnya yang bernama salsa

"perta tama lo harus bisa matematika dasar dulu red"

"terus?" redi sangat kebingungan melihat soal soal matematika

"sekarang lo belajar dari awal lagi,di mulai dari perkalian dan pembagian setelah itu kita coba ke soal cerita"

"iya nad gue mulai dari perkalian, dua kali delapan enam belas, sembilan kali sembilan tujuh lima"

Nadya tertawa lagi dan lagi karena sikap redi yang ditunjukkan kepada nadya

"sembilan kali sembilan bukan tujuh lima tapi depalan satu, bego lo"

"iya gue pantes disebut bego sama lo, emang kenyataannya ginikan? gue gabisa matematika tapi gue berusaha buat bisa"

"enggak kaya gitu red, sorry" ucap nadya

"sekarang menurut gue lo udah bisa hitungan, dan sekarang lo coba isi soal cerita ini"

Redi terus menatap dan coba berpikir untuk mengerjakan soal ini

Lima menit sepuluh menit sampai tiga puluh menit, redi terus menulis dan menghapus kembali, terus dan terus seperti itu

Sampai akhirnya redi kelelahan dan menyerah diri

"nad gue nyerah, ini yang bikin soal bodo banget ngasih soal kaya gini rumit banget"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"nad gue nyerah, ini yang bikin soal bodo banget ngasih soal kaya gini rumit banget"

"bukan karena soalnya kaya gimana, harusnya lo berusaha red kalo pengen lo bisa"

"besok kata pa ahmad yang nilai matematika dibawah kkm harus ikut ulang remed, lo harus yakin red semangat"

Saat redi mendengarkan kata kata yang keluar dari mulut nadya

Redi berpikir bahwa dia harus memiliki nilai matematika yang bagus karena terlintas dipikirannya ada seorang wanita yang dia cintai orangnya adalah rena

Redi masih ingat di memorinya bahwa rena akan menerima redi kembali jika redi pintar matematika dan mendapatkan nilai yang cukup memuaskan

Tapi nadya sama sekali tidak tau tujuan redi menginginkan nadya untuk menjadi guru matematikanya

Apa kabar? sebelumnya yang udah baca cerita ini dari awal makasih banyak dan yang udah vote makasih juga, dan minta maaf ya awal awal masih banyak yang typo tapi sekarang udah aku revisi kembali supaya kalian menikmati ceritanya

Semoga kalian suka ceritanya hehe

There's love in our friendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang