Day21A

219 19 3
                                    

"Bentar Nad."

"Apa?"

"Gue udah ganteng belom?"

Dengan muka so cakepnya dan mengelus ngelus rambutnya agar terlihat tampan di depan Nadya.

"Gue liat tiap hari muka lo gini gini aja ga ada yang berubah termasuk cakep."

"Nad mana handphone lo."

"Buat apaan?"

"Cepet keluarin."

"Apaansih lo gaje amat."

"Cepet nih gue udah cakep juga, keluarin handphone lo."

Akhirnya mau tidak mau Nadya mengeluarkan handphone miliknya.

"Oke sekarang lo ikut gue."

Redi menarik Nadya.

"Menurut lo pemandangan ini lumayan bagus?"

"Heeemmm." Muka Nadya sangat malas sekali dengan kelakuan Redi seperti ini.

"Sekarang lo hatus potret gue pake handphone lo."

"Apa? Sumpah lo gaje amat hari ini."

"Udah lakuin aja."

"Gue kerjain lo." Ucap Nadya pelan.

"Udah banyak nih, kelakuan lo aneh banget kaya anak cewe, suruh gue potret potret lo pake handphone gue segala lagi."

"Mana liat hasilnya pasti cakep."

"Nih bawa aja sendiri."

Redi mengambil handphone milik Nadya.

Ketika Redi melihat hasilnya.

"Nadyaaaaa."

Nadya tertawa dan berlari menghindari kejaran Redi.

Akhirnya Nadya tertangkap juga oleh Redi.

Redi memeluk tubuh Nadya dari belakang dengan erat.

"Lepasin Red geliii." Nadya tertawa dan memainkan tangan kanannya mencubit pipi Redi.

Nadya's prov

Aku akan bahagia meskipun aku tau kamu milik orang lain

--------------------

"Nad."

"Hemmm." terus memakan ice cream miliknya

"Nadyaa lo ga denger gue manggil gitu." Redi mendorong ice cream Nadya tepat dihidungnya.

"Ihh apa apaansii Red kaya anak kecil tau ga."

Nadya membalasnya dengan menjatuhkan ice cream nya tepat di idungnya Redi.

Setelah kejadian itu mereka tertawa bersama.

Beberapa menit mereka tidak mengeluarkan satu perkata dari mulut mereka.

Tidak ada percakapan, hanya memandang bola mata yang berada dihadapannya.

Akhirnya Redi mulai mengeluarkan suara.

"Nad kira kira kalo misalnya gue kasih liontin lo seneng ga?"

"Ya seneng banget lah, lo mau kasih liontinnya mana?"

"Serius lo seneng?"

"Iya gue seneng."

"Berarti kalo lo seneng Rena juga bakal senang kalo gue kasih itu, rencananya gue bakal kasih liontinnya."

"ohiya tentu Rena pasti suka banget lo kasih liontinnya, apalagi kalo dia tau lo sayang banget."

Mimik muka Nadya berubah yang awalnya sangat bahagia sekarang menjadi pudar tergantikan rasa kecewa.

"Nad hello???"

" ...."

"Nad lo gapapa kan?"

"eh iya Red gue gapapa."

"Tapi itu muka lo?"

"Paling itu cuman keliatannya aja kali Red, gue gapapa."

"Oh gitu ya Nad."

"Iya Red santai aja gue gapapa."

"Ohiya Nad gue ucapin makasih ya tadi gue minta pendapat lo."

"Iya tenang aja kalo misalnya mau minta pendapat lagi soal Rena bilang aja ke gue."

Nadya's prov

Seharusnya aku hanya cukup mengaguminya tanpa harus menyimpan perasaan apa apa

"Nad kayanya enak juga kalo kita tiduran di rumput ini kaya di film gitu."

"Keluar lagi nih anak lebay nya."

Redi perlahan lahan membaringkan tubuhnya di atas rumput rumput.

Nadya hanya melihat apa yang dilakukan oleh Redi.

Redi mulai menutupkan matanya dan tertidur.

Nadya mencoba mengikuti apa yang sekarang dilakukan oleh Redi.

Nadya mulai membaringkan badannya.

Nadya's prov

Kamu layaknya serpihan bintang jatuh yang sedang aku cari dan membawa kehidupan baru bagiku, meskipun aku tau, itu tidak akan pernah mungkin bisa aku raih. Tapi hati kecilku berkata bahwa someday itu pasti datang

Nadya menatap langit diatas sana dan perlahan lahan mata Nadya tertutup.

Sekarang giliran mata Redi yang mulai membuka dan menatap wajah Nadya yang sedang tertidur.

Redi's prov

Karena kita cuman ditakdirkan bertemu bukan bersatu, dan aku hanya menjadi penikmat senyummu bukan menjadi alasan kamu tersenyum

Hari ini adalah hari dimana mereka memendam perasaan masing masing tanpa tau perasaan yang sebenarnya seperti apa.

Haiii semuanyaa maafya baru update lagi hehe

Gimana ceritanya? semoga sukaya dan tambah sukaaa jangan lupa ikutin terus kelanjutan ceritanya

Maaf sebesar besarnya masih banyak yg typo belom sempet di revisi

Dont forget
Vote ya(:

There's love in our friendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang