Day22

149 13 2
                                    

Jika kamu tak melihatku berada didekatmu, hanya jiwaku saja yang jauh dari pandanganmu, tetapi hatiku ini akan selalu berada dekat denganmu.


Nadya's POV

Gue tidur nyenyak banget malam itu, setelah kemaren gue jalan bareng Redi.

Malam itu gue gak bisa tidur kenapa? Karena gue mikirin lo ya lo Redi.

Entah kenapa tiba tiba dipikiran gue selalu tentang lo.

Bahkan gue sendiri juga tau suatu saat nanti hati gue akan patah untuk kesekian kalinya.

Kring kring kring.... (Suara alarm)

Setelah gue lihat jam menunjukkan pukul 06.30.

"SHIT!!!"

"Bego bego bego, baru hari pertama gue masuk sekolah dah telat banget, mampus gue! ARGH."

Menjambak rambut, dan segera lari menuju kamar mandi.

06.40 gue dah selesai, hahaha cepet banget kan? Yaiyalah gue gitu Nadya Maulifa Putri yang super cepat dalam hal mandi, orang gue cuman cuci muka+gosok gigi doang hahaha.

Gue melangkahkan satu persatu tangga.

setelah mendapati sosok ibu gue, gue langsung mendapatkan cibirin cabe dari mulutnya.

"Sayang ko telat, bukannya sekarang ini hari pertama sekolah? Jangan sampai telat dong nanti kamu dicatat sebagai murid tidak teladan, ahh ibu gak mau punya anak yang ga teladan, ibu gasuka."

"Iya bu iyaaa."

"Harusnya kamu itu tidurnya jangan larut malam terus, jadi gini akibatnya kesiangan buat sekolah, jangan jangan tadi malam kamu gak belajar? Iyakan ibu tau kalo kamu ga belajar."

"Iya bu iya, tapi kan-"

"Shut up! Kalo ibu bicara jangan ngejawab itu gabaik dan ga sopan, lain kali lagi jangan diulang, sekarang sana makan."

"Iyaaaaa buuuuu...."

"Bu..." teriak gue

"Kayaknya Nadya gak akan keburu buat sarapan deh, Nadya berangkat ya bu, dah."

Gue berlali sekuat tenaga menuju pintu utama, ya agar gue gak di ocehin ibu gue hehehe.

"NADYAAA SARAPAN DULU NANTI LAPER."

Ketika gue denger suara teriakan ibu gue, gue menarik knop pintu dan membukanya kemudian mengunci pintunya, agar emak gue gak bisa ngejar gue.

"Huh akhirnya gue selamat dari jebakan emak gue."

Gue berjalan menuju halte bus.
Melihat kanan kiri begitu sangat sepi padahal jam telah menunjukkan pukul 06.60.

"Sial banget hari ini."

"Plis deh gue mohon banget ya tuhan semoga ada seseorang dateng yang bisa bantu gue ke sekolah."

Gue dah kelelahan menunggu bus yang tidak muncul dari semenjak tadi.

Gue duduk di trotoar dan menundukkan kepala diatas paha gue dan memejamkan mata.

There's love in our friendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang