Day20

216 19 0
                                    

Satu kemungkinanku saat janjiku tak pernah kau hargai, yaitu lelah dengan keyakinan selalu mencintaimu.


Salsa pov

"gas."

"Eh iya Sal? "

"lo ko bengong mulu, mikirin siapa? atau jangan jangan Nadya? "

"engga sayang gue ga mikirin Nadya karena lo milik gue dan Nadya bukan siapa siapa gue."

Bagas mengusap lembut kepala Salsa agar Salsa tidak merasa cemas dengan apa yang dipikirkan oleh Bagas.

Salsa memegang kedua tangan Bagas dengan posisi mereka berhadapan antara satu sama lain.

"Gas jangan pernah tinggalin gue, gue sayang banget sama lo ya meski diantara kita dulu Nadya yang tersakiti. Tapi lo tenang aja sekarang gue sama Nadya baikan dan Nadya gaapaapa."

"lo harus tenang sal karena gue juga sayang lo dan lo harus yakin sama gue."

"tapi semua cowo ga bisa gampang buat dipercaya dan yakin semua perkataan yang dibilang olehnya. Gas yang gue takutin dari lo itu karena gue udah terlanjur sayang."

"gue gak seperti apa yang lo pikirkan."

"tapi Gas gue ga yakin, karena mempercayai seseorang dengan begitu mudah itu adalah awal dari pengkhianatan dan dimulai dari kepercayaan. "

"Sal plis gue pusing. "

Saat Salsa mendengar ucapan yang keluar dari mulut Bagas, Salsa pun meraih wajah Bagas dengan tangan yang dimilikinya.

"Hubungan yang indah adalah saat keduanya sama sama berjuang dan tak pernah lelah untuk saling membahagiakan. "

Salsa mengecup kening milik Bagas dan meninggalkan Bagas sendiri di kamarnya.

Saat itu Bagas sakit, dan Salsa menjenguk ke rumahnya yang berada tidak begitu jauh dari rumahnya.

Salsa menuruni anak tangga satu per satu, karena kamar milik Bagas berada di lantai dua dan Salsa harus menuruni anak tangga itu.

"udah jenguk Bagas nya? " suara ibunya Bagas terdengar

Mela adalah ibu Bagas. Dia sangat cantik, berhati lembut dan sangat dermawan, tetapi satu kekurangannya yaitu dia lumpuh dan mengidap penyakit yang berbahaya bagi dirinya.

Tetapi dia tidak putus asa dia terus berjualan bunga anggrek miliknya yang berada di depan rumahnya.

"tante Salsa mau pamit pulang dulu, udah waktunya Bagas istirahat biar cepet sembuh. "

Salsa berpamitan dan tidak lupa juga mencium tangan Bu Mela dengan halus.

"cepet amat Sal, gimana kalo tante ajak kamu makan siang dulu, gimana mau? "

"enggak usah tante, Salsa mau pulang aja soalnya ibu Salsa udah nungguin Salsa. "

"oh yaudah hati hati Sal. "

"iya tante. " Salsa melambaikan tanggannya dan dibalas oleh Bu Mela

Saat Salsa sedang berjalan untuk menunggu taksi, ada dua orang laki laki yang terus mengikutinya.

Langkah kaki Salsa semakin cepat, dia sangat cemas sekali dan dia takut terjadi hal hal buruk.

Saat Salsa mempercepat langkah kakinya, semakin cepat juga langkah kaki dua orang laki laki tersebut.

Salsa sangat ketakutan saat dua orang laki laki tersebut meraih tangan miliknya

"mau kemana cantik"

"lepasinnn"

Salsa ditarik ke tepi perumahan, Salsa sangat ketakutan dengan perlakuan dua orang laki laki tersebut.

Salsa tidak segan segan menggigit tangan laki laki tersebut dan berusaha lari dari mereka.

Tetapi usaha Salsa selalu gagal, laki laki tersebut bisa meraih kembali tangan Salsa.

Salsa sudah sangat kelelahan dan dia segera berteriak sekencang kencangnya.

"Tolonggggg tolongggggg."

"percuma cantik lo terus teriak teriak gak bakal ada orang yang denger suara merdu lo. "

Salsa mencoba berteriak sekali lagi dengan power yang lebih keras.

"TOLONGGGGGGGGG GUEEE."

"tolongin gue." suara salsa terputus putus dia mengeluarkan air matanya karena takut akan terjadi hal buruk.

Salsa sudah sangat kelelahan dan sekarang dia hanya berdiam diri saja.

"udah cape ya? " tawa dari dua orang laki laki tersebut.

Saat laki laki tersebut mendekat ke arah Salsa ternyata,

"Bruggg" suara pukulan yang dilontarkan ke arah muka laki laki tersebut.

Salsa membuka matanya dan melihat sosok laki laki dia adalah Redi.

Redi menghajar kedua laki laki tersebut hingga mereka berlari dan meninggalkan Redi dan Salsa.

Redi mendekat ke arah Salsa, dengan spontan salsa meraih tubuh Redi dan memeluknya.

"Red makasih lo udah selametin gue dari mereka, kalo lo gaada nasib gue-"

Tangisan Salsa membasahi punggung Redi.

"suttt udah Sal sekarang lo aman dan ga kenapa napa. "

Redi menarik tangan Salsa dan di antarnya pulang.

Salsa menuruni motor Redi karena Redi telah sampai mengantarkan Salsa ke rumah nya.

Salsa memeluk tubuh Redi untuk yang kedua kalinya.

"Red sekali lagi gue mau bilang makasih banget. "

"iya Sal, cepet lo masuk nanti ibu lo nyariin lo dan jangan pernah kamu cerita ke ibu lo apa yang udah terjadi tadi. "

"makasih Red, bayy "

Redi meninggalkan Salsa, dan Salsa segera masuk ke rumahnya.

Haloha gimana ceritanya? Hehe jangan pernah bosen yaa dan makasih buat yang udah baca dan vote nya

There's love in our friendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang