14. dia

189 8 0
                                    

Jangan  lupa  like + komennya.
Happy  reading.

....

Keyra mengerjapkan kedua matanya, menyesuaikan dengan cahaya yang masuk kedalam kedua retinanya.

Pandangannya beralih menatap pintu berwarna coklat yang tertutup rapat,

Matanya beralih kesisi kanannya, sebuah tangan melingkar di pinggang rampingnya dengan posesif.

Senyumnya mengembang menghiasi wajah keyra.

"Ngantuk yah? " ucap keyra sambil mengelus pucuk kepala laki-laki itu.

"Kok aku disini yah" lanjut keyra,

Eughh... Lenguhan Aaric.

Aaric*-*

"Udah bangun" tanya keyra setelah bertatapan dengan kedua bola mata Aaric.

"Mommy" panggil Aaric serak khas orang bangun tidur.

"Hmm" gumam keyra.

Tangan keyra meraih punggung mungil Aaric, mengelus lembut.

"Cup.. Cupp..  Tidur lagi ya" bisik keyra di telinga Aaric.

Perlahan mata Aaric menutup kembali dengan damai.

Sekujur tubuh keyra terasa sangat pegal, keyra pun bangkit dari kasur dengan pelan-pelan, agar tidak mengganggu tidur Aaric.

Seingat nya keyra tadi berada di halte, menunggu hujan reda.

Akhirnya keyra pun melangkah menjauh dari kamar menuju dapur, karena indera penciumannya mencium aroma masakan yang lezat.

Tatapannya tertuju kepada pria yang sedang memakai celemek berwarna hitam, yang ia ketahui adalah Arka.

"Kak" panggil keyra hati-hati.

Arka pun mengalihkan pandangannya menuju asal suara yang memanggilnya.

"Udah bangun ra" tanya Arka masih melanjutkan memasaknya.

Keyra melangkahkan kaki nya berniat untuk mendekati Arka.

"Kok aku bisa disini? " tanga keyra hati-hati.

Arka tersenyum.
"Tadi malem aku ngeliat kamu berdiri di halte, aku kira itu bukan kamu. Karena kamu udah pulang kira-kira tiga jam yang lalu, tapi setelah aku dekati memang itu kamu. Baru aku mau manggil, tapi tiba-tiba aja aku liat kamu jatuh. Dan ternyata kamu pingsan karena kelelahan ra" ucap Arka panjang lebar.

Keyra hanya menundukan kepalanya.

"Kenapa kamu gak telepon aku?  Atau gak kamu minta jemput sama orang rumah" lanjut arka.

Lagi-lagi keyra hanya bisa terdiam dan semakin menundukan kepalanya.

"Aku jadi nyesel ngebolehin kamu pulang sendiri" tambah Arka.

Keyra masih terdiam, sambil memainkan ujung kemeja yang ia kenakan..

Kemeja?

"Baju aku kemana? " tanya keyra tiba-tiba.

"Baju kamu basah ra, jadi aku mengganti dengan kemejaku. Tenang saja, yang menggantikannya bukan aku kok, tapi bi ina yang suka bersih-bersih disini" penjelasan arka.

Keyra hanya mengangguk kecil tanda mengerti.

"Aaric masih tidur ya? " tanya Arka

"Iya, tadi sih sempet bangun, cuma langsung aku elus-elus lagi punggunya. Terus tidur lagi" oceh keyra sambil tersenyum sumringah.

Just MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang