25. FRUSTASI

134 9 1
                                    

HAPPY READING


"Gue bilang lepas"

"Kita pulang" dengan suara pelan namun terdengar tegas.

"Lepaskan saya tuan Rey yang terhormat" balas Ana dengan nada tajam.

"Stop! Ana. " jeda " Do not be like this, do not torture yourself. Please" Reyhan memohon.

" do not get in my way" balas Ana teriak dengan penuh penekanan.

"Oke, tapi kamu harus kembali Ana" Reyhan menatap lekat kedalam bola mata Ana,terlihat begitu menyedihkan dalam hidupnya.

Genggaman Reyhan pun terlepas saat Ana menghentakan tangannya secara tiba-tiba.

Reyhan hanya bisa diam membisu, dia seakan putus asa.

"Aku gak akan seperti ini jika abang gak seperti dulu! " Ana bergetar, nadanya begitu tajam menusuk rongga hati Reyhan.

"I'm so sorry" balas Reyhan pelan.

Ana pun melangkah kan kaki jenjangnya menjauh dari pandangan Reyhan.

Salju sudah menebal, namun tidak menghalangi langkah cepat dari Ana.

....

"Hauss.. " lenguhan Keyra terdengar.

"Kenapa? Masa kayak gitu aja udah capek" ledek Alfian

"Kenapa harus ada kerja bakti sih, emangnya gak bisa ya nyuruh tukang kebun gitu buat ngebersihin kampus ini" protes Keyra tak henti-hentinya.

"Ini namanya gotong royong, masa udah capek aja, lagian kita lakuin ini juga bukan sendiri. Liat semuanya, melakukannya tanpa berisik kayak kamu" balas Alfian sambil menyabuti beberapa rumput liar .

"Ishh.. Terserah ah. Mau beli minum dulu. Mau nitip gak? " tawar Keyra judes.

"Es teh satu" balas Alfian.

"Ini gotong royong, masa kayak gitu aja udah aus" balas Keyra sambil sedikit tertawa.

"Ngeledek"

"Aku orangnya gak suka bales dendam, yaaa cuma inget aja"

"Sama aja"

"Ya bedalah" ucap Keyra mantap

"Yaudah cepetan beli air nya, kapan beli kalo ngoceh melulu" omel Alfian.

Keyra hanya bisa nyengir menampilkan sederet gigi dan lesung pipi nya .
Keyra meninggalkan Alfian tanpa pamit, dengan langkah cepat Keyra berjalan menuju kantin kampus.

Tanpa Keyra sadari, Alfian masih betah menatap punggung mungil yang sudah menarik hatinya untuk menatap hidupnya pada Keyra.

....

Reyhan begitu frustasi atas tindakan Ana yang begitu ia sesali dalam hidupnya.
Mengapa harus Ana yang mendapat imbasnya, ia tau. Kelakuannya di masa lampau tidak bisa dilupakan begitu saja untuk Ana, ia tau betul perasaan Ana, namun bukan ini yang Reyhan inginkan, ia pun ingin menjadi lebih baik lagi, bukan seperti dirinya yang sekarang.

"Berikan saya satu gelas lagi" racau Reyhan.

Sekarang ini Reyhan sedang ada di salah satu Bar ternama di London.

Cuaca yang dingin mendukung Reyhan untuk menyicipi salah satu wine dengan kadar cukup tinggi.
Masalahnya dengan Ana sangat membuat pikirannya Hancur.

"One glass Osborne Port Wine" ucap salah satu bartender di Bar itu.

Dengan cepat Reyhan ambil gelas itu, dan meneguk habis.
Racauan demi racauan keluar dari bibir bergetar Reyhan.
Ia begitu rapuh saat ini.

"am I so sad that all the people I care about begin to hate me"

.

....

See you again next chapter.

Reyhan & Keyra.

Just MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang