Sean Rex POV
Aku menatap Rashlee tak percaya. Kalian pasti tidak akan percaya apa yang baru saja dia katakan.
"Jadi maksudmu,kau yang akan menyelesaikan misiku?" Ulangku memastikan. Dia mengangguk santai untuk menjawab pertanyaanku.
"Caranya?" Tanyaku ragu.
"Hubungi aku saat kau dalam misi dan aku akan tiba di sana. Lalu biarkan aku yang melakukannya. Tapi kau harus tetap berada di sekitarku. Karena pak tua brengsek itu akan selalu memantaumu lewat chip di tengkukmu nanti." Jelasnya. Aku pun mengernyitkan dahi.
"Jadi aku harus menonton aksi kejimu?" Ucapku sambil memicingkan mata.
"Aku akan melakukannya dengan cepat. Lagi pula kau bisa bersembunyi dimana saja jika tidak ingin melihat. Misalnya misi itu terjadi di rumah target,kau bisa saja bersembunyi di dalam kloset atau lemari pendingin." Ucapnya sambil tergelak lucu. Walaupun aku sedikit kesal mendengar ucapannya tapi aku malah ikut tersenyum. Kenapa kau sangat cantik Rashlee?
"Kau sedang bercanda? Di saat genting begini kau masih bisa bercanda?" Ucapku cepat berusaha tetap fokus. Rasanya ada sesuatu yang aneh pada diriku.
"Maafkan aku Sean. Wajahmu sangat serius dan aku tak tahan untuk tidak menggodanya." Aku berdecih mendengar penjelasan. Tiba-tiba raut wajahnya berubah.
"Tetaplah hidup Sean." Ucapnya serius.
"Jaga mereka saat aku tak ada." Pintaku padanya. Dia mengangguk mengerti.
"Jangan khawatirkan itu,aku akan mengurus segalanya selama kau pergi. Oh iya,kau harus menjauhi gadis bernama Cecilia Abigail. Dia adalah kenalanku. Bisa gawat kalau dia tahu kita saling berhubungan. Dan satu lagi,kau juga harus menjauhi anak beranama Sammy Matthew. Dia juga salah satu orang yang dekat denganku,karena aku adalah mentornya. Aku tahu dia akan selalu dipihakku. Tapi saat ini aku belum mengatakan apapun padanya. Aku juga tak tahu apa dia menentang keputusanku atau tidak. Jadi kau harus menjaga jarak darinya. Sisanya kau hanya perlu membayar dan jangan pernah sebut namaku." Ucapnya memperingatkan. Aku mengangguk mengerti. Sepertinya aku harus sangat berhati-hati.
Tok... Tok... Tok...
"Astaga itu pasti anggota O! Aku akan pergi sekarang. Jangan khawatirkan kami dan fokus pada misi ini. Jangan lupa hubungi aku jika kau butuh apapun. Jaga dirimu,jangan sampai kau sakit. Ingat semua pe..." Perkataannya langsung terhenti saat aku menariknya ke dalam pelukanku.
"Baiklah,jaga dirimu Rashlee." Ucapku sambil mengacak rambutnya. Aku tak tahu apa arti pelukan ini. Tubuhku tiba-tiba melakukannya.
"Jangan mati." Ucapnya sambil melepaskan pelukanku. Aku pun mengangguk mengerti. Dia berjalan untuk bersembunyi di balkon. Sedangkan aku melangkahkan kakiku menuju pintu.
Krek!
"Selamat pagi,tuan Sean Gale. Jemputan anda sudah siap." Ucapnya datar sambil memperhatikanku dari atas sampai ke bawah.
"Kau bisa bersiap terlebih dahulu." Sambungnya lagi. Aku pun mengangguk lalu kembali masuk ke dalam untuk mandi. Setelah selesai aku langsung mengenakan t-shirt berwarna biru muda. Lalu jaket kain berwarna hitam polos dan jeans hitam panjang. Kuambil ranselku dan berlari ke depan pintu. Dengan cepat kupasang sepatu kets putihku dan menghampiri pria itu. Kami pun beranjak pergi. Aku sudah selangkah lebih dekat dengan pembalasan dendamku.
***
Aku mengernyitkan dahi saat helikopter turun di tanah lapang. Yap,anggota O-Shadow ini menjemputku menggunakan helikopter. Tujuan kami berada di dalam hutan yang lumayan jauh dari kota. Tapi dimana markasnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE TO SAVE 1- THE CRUEL WORLD (Revisi)
Mystery / ThrillerSeorang gadis terikat kontrak dengan pemimpin sebuah organisasi gelap setelah kematian ayahnya. Keadaan ini memaksanya menjadi seorang S-Shadow. Kesulitan demi kesulitan terus dilalui. Perlahan-lahan cahaya kehidupannya mulai redup. Semakin redup hi...