Seorang gadis terikat kontrak dengan pemimpin sebuah organisasi gelap setelah kematian ayahnya. Keadaan ini memaksanya menjadi seorang S-Shadow. Kesulitan demi kesulitan terus dilalui. Perlahan-lahan cahaya kehidupannya mulai redup. Semakin redup hi...
Semua orang tertegun saat Sean menggebrak meja di depan kami.
"KENAPA IBU BERHUBUNGAN DENGAN WANITA INI!" Geram Sean pada Emma
"Sean tenanglah,ibu akan menjelaskan." Ucap Jane berusaha menenangkannya.
"APA YANG SEBENARNYA IBU PIKIRKAN! BAGAIMANA JIKA PRIA IBLIS ITU MELACAKNYA! KITA AKAN DITEMUKAN,BU!" Geram Sean pada Jane.
"Kau tenang dulu." Ucap Jane berusaha menahan amarah Sean.
"KENAPA KAU MEMBAWAKU KEMARI! KAU TAHU AKU MEMBENCI SHADOW!" Geramnya pada Jane. Aku pun segera menodongkan pisauku ke wajahnya.
"Tenanglah." Ancamku padanya. Tapi dia hanya tersenyum menantang
"Kau pikir aku takut pada senjatamu ini,pembunuh?" Ucapnya sarkas.
"Sebaiknya kau pergi dari sini. Keberadaanmu hanyalah hambatan untuk rencana kami." Usirku sambil menatapnya tajam.
"Ck. Ibu ayo kita pergi dari sini." Ajaknya pada Jane. Tapi Jane tak bergeming.
"Bu..." Ajaknya lagi saat Jane tak kunjung beranjak.
"Sean,tenanglah nak. Ini mungkin jalan keluar untuk masalah kita." Ucap Jane padanya. Tapi Sean tetap keras kepala.
"Ibu,kita harus pergi dari sini. Shadow bisa saja sudah dalam perjalanan." Ucapnya pada Jane. Wanita itu menggeleng dan menatap Sean.
"Tidak Sean,aku berani jamin." Ucapnya penuh keyakinan.
"Tenanglah Sean..." Ucap Emma menenangkannya. Tapi Sean malah melotot ke arahnya.
"TUTUP MULUTMU!" Teriak Sean padanya
Trash!
Darah mengalir deras dari telapak tanganku. Hal itu membuat Emma berteriak dan mereka semua terkejut.
"Bisa kau tenang sekarang? Aku takkan segan-segan untuk melukaimu juga." Ancamku padanya.
"Kau memang gadis gila." Ucapnya sambil menggeleng
"Kau benar-benar idiot. Kau tidak mengerti bagaimana situasinya? Wanita ini mengkhawatirkan putrinya yang di bawa pergi oleh pak tua itu. Aku sedang berusaha mencari cara untuk melawan balik pak tua itu. Tapi kau hanya merengek soal kematian ayahmu beberapa tahun lalu?!" Bentakku padanya. Dia benar-benar gila. Aku tak habis pikir bagaimana cara pandangnya.
"AYAHKU MATI KARENA SUAMINYA!" Aku meledakkan amarahku saat mendengar kata-katanya.
"AYAHKU JUGA!" Sahutku tak kalah keras.
"AYAHMU MATI DALAM TUGAS! AYAHKU MATI DI BUNUH OLEH SUAMINYA!" Astaga laki-laki ini benar-benar egois dan bodoh.
"Kau benar-benar kekanakan." Desisku sambil kembali duduk. Bicara padanya hanya membuang-buang tenagaku.
"Kau bilang aku apa?!" Bentaknya lagi.
"Hei berhenti! Kalian berdua berhenti!" Ucap jane sambil menahan dada Sean agar tidak mendekatiku.
"Sean?" Kami semua mengalihkan pandangan pada seorang laki-laki yang berdiri di dekat tangga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.