FACE DEATH

77 41 126
                                    

Back To Rachle POV

Hari ini adalah hari Sabtu dan sekolah sedang libur. Aku yakin berita soal kematian atlet sekolah itu sudah menyebar. Akhirnya aku bisa kembali ke markas setelah ini. Aku juga sudah mengirimkan laporan bahwa misi telah kuselesaikan lewat Holo Shadow. Itu adalah alat komunikasi antara S-Shadow dan FOM. Sepertinya aku akan kembali dua atau tiga hari lagi. Karena jika aku kembali sekarang maka orang-orang akan mencurigaiku dan hidupku akan hancur setelah itu. Karena mereka semua telah melihat wajahku.

Tok... Tok... Tok...

Aku mengernyitkan dahi mendengar ketukan di pintu apartemenku. Apa itu Sean? Tapi apa yang dia lakukan di sini? Atau jangan-jangan aku meninggalkan jejak? Tidak! Itu jelas tidak mungkin.

Tok... Tok... Tok...

Ck,apapun itu sebaiknya kuhadapi saja. Justru akan mencurigakan jika aku tidak membuka pintu. Aku menarik nafas kasar sebelum akhirnya aku membuka pintu.

"Selamat pagi Nona Rashlee." Aku mengernyitkan dahi mendengar suara dari pria tinggi di depanku. Dia menggunakan jas hitam panjang dengan topi bundar dan masker hitam. Dia membawa koper hitam di tangannya. Dari penampilannya ini aku sudah tahu dia siapa.

"Kau anggota O?" Ucapku memastikan bahwa dia adalah anggota O-Shadow. Dia mengangguk untuk membenarkan perkataanku. Perlahan dia memberikan koper itu padaku. Aku pun menghembuskan nafas kasar.

"Sial,jadi kau mengirimkan misi baru karena aku telah menyelesaikan misiku?" Tanyaku memastikan. Dia membenarkan ucapanku dengan mengangguk. Lalu dia berjalan pergi meninggalkanku. Ck,para anggota Shadow memang sangat kaku. Tapi aku tak bisa menyalahkan mereka. Mereka pasti juga terpaksa bekerja di sini. Aku menghembuskan nafas kasar dan melangkah ke dalam.

"Sial,aku masih terjebak di tempat itu? Pak tua itu benar-benar menjebakku." Gumamku sambil membuka koper itu. Aku mengambil sebuah map berisi beberapa berkas di sana. Saat aku membuka map itu aku melihat sebuah foto pria terpampang nyata.

 Saat aku membuka map itu aku melihat sebuah foto pria terpampang nyata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku jelas mengenal pria ini. Karena dia adalah guru sejarah di sekolah. Dia adalah Levin Aldric. Semua data soal dirinya tertulis jelas di sini. Tapi sepertinya terlalu berbahaya jika aku melenyapkannya hari ini. Karena dia adalah guru dan Leon adalah murid,semua orang akan berpikiran bahwa pembunuhnya adalah orang yang sama. Aku harus menghindari tuduhan hal itu.

***

Aku melangkahkan kakiku memasuki koridor sekolah dengan santai. Aku harus melenyapkan Levin hari ini agar aku bisa pergi dari sini. Jika aku terlalu lama berada di sini itu tidak baik untuk mentalku. Aku takkan sanggup menghadapi kesedihan orang-orang di sini. Aku akan terbebani dengan itu semua. Langkahku terhenti saat melihat banyak tempelan penghinaan di pintu lokerku seperti 'Ini adalah loker pelacur' lalu 'Rashlee tidur dengan banyak pria' atau 'Berhentilah menggoda pria dengan tubuh jalangmu".

"Wah lihat jalang ini sedang menatap pujian untuknya." Aku menyeringai tipis mendengar suara Chloe dari belakangku.

"Jika kau ingin menempelkan kata-kata hinaan untukku tempelkan di loker yang benar." Ucapku sambil bersandar pada loker di sebelahku.

"Hah?" Ucapnya bingung. Aku pun tersenyum tipis dan menunjuk loker di sampingku.

"Ini lokerku,bodoh." Bohongku padanya. Aku tak tahu ini loker siapa. Yang jelas lokerku adalah loker yang dia kotori.

"Kau pikir kami percaya dengan perkataanmu?" Wah sepertinya dia tahu aku berbohong.

"Terserah kau saja. Aku tidak akan tanggung jawab jika pemilik lokernya datang." Tantangku padanya. Dia terlihat ragu dan menoleh pada Jade.

"Kenapa kau bisa salah!" Ucap Chloe dengan kesal pada Jade. Jade yang kebingungan pun langsung melepas tempelan itu hingga bersih. Aku pun tersenyum tipis ke arah mereka.

"Thank you." Ucapku sambil membuka lokerku yang sudah dibersihkan.

"RASHLEE!" Teriak Chloe padaku. Tapi aku tak mempedulikannya.

"Jangan berteriak,Chloe. Kau tidak tahu semua orang sedang berkabung?" Tegur Alice salah satu siswa di kelasku. Sepertinya berita soal kematian Leon sudah menyebar. Rashlee kuatkan dirimu.

"Ck,aku bahkan tak suka pada si sombong itu." Aku mengernyitkan dahi tak suka saat mendengar perkataan Chloe. Gadis ini memang tak punya etika.

"Jangan mengatakan itu. Bisa-bisa kau dicurigai sebagai pembunuhnya." Ucap Jade padanya. Bukannya menutup mulut tebalnya dia malah kembali membuka suara.

"Untuk apa aku membunuhnya? Sekarangkan kita bisa menyewa pembunuh bayaran untuk melakukannya." Aku langsung menatapnya tajam saat mendengar perkataannya. Gadis ini benar-benar tolol.

"Tutup mulutmu!" Geram Sean yang tiba-tiba saja datang.

"Kau tidak tahu perkataanmu itu menyakiti hati banyak orang?" Tanya Sean dengan wajah merah padam. Chloe tampak sangat ketakutan dengan perlakuan Sean saat ini. Dia pun menarik Jade untuk meninggalkan tempat ini. Baru saja aku ingin mengajak Sean bicara tapi dia langsung pergi meninggalkanku. Aku pun mengernyitkan dahi dan menyimpan barangku di loker. Setelah itu aku berjalan menuju kelas. Tapi mataku menangkap koran yang berisikan berita kematian Leon di majalah dinding. Tiba-tiba suara bel terdengar. Aku pun berjalan menuju kelas. Tapi mataku menangkap sosok yang kukenal sedang berjalan menuju tangga. Karena aku penasaran,aku pun mengikuti Sean menuju tangga. Aku terus mengikutinya sambil membuat jarak. Hingga akhirnya kulihat di membuka pintu menuju rooftop. Aku pun mengikutinya dengan perlahan.

"Kenapa kau mengikutiku?" Tanyanya tanpa berbalik. Aku menghembuskan nafas kasar dan memasuki rooftop.

"Tubuhku bergerak sendiri." Jawabku sambil berjalan mendekatinya.

"Leon dibunuh." Aku menghembuskan nafas kasar mendengar perkataan Sean. Perlahan kutundukkan kepalaku.

"Ya,aku juga tahu." Sahutku pelan. Bahkan aku juga tahu siapa pembunuhnya.

"Aku yakin seseorang telah menyewa Shadow untuk melakukan tugas kotor ini." Aku mendongakkan kepalaku dan menatapnya lekat-lekat saat mendengar perkataannya.

"Kenapa kau berpikir begitu?" Tanyaku menyelidik. Sean berbalik dan menatap ke langit.

"Hanya mereka yang bisa melakukan kejahatan kotor itu." Sahutnya. Aku mengernyitkan dahi mendengar perkataan.

"Begitukah?" Ucapku memastikan. Dia terdengar sangat mengetahui soal Shadow.

"Jadi apa Leon adalah laki-laki yang baik sehingga kau sangat marah dengan Shadow?" Tanyaku sarkas padanya. Aku tak tahu dia paham maksudku atau tidak. Karena semua orang pasti tahu seberapa bejatnya dia.

"Ini tidak ada hubungannya dengan Leon. Aku bahkan tidak terlalu mengenalnya. Tapi ini soal pembunuh dari Shadow itu." Jawabnya. Hmm,dia terlihat sangat tertarik dengan pembunuh Leon. Dia juga sangat tertarik pada Shadow. Siapa sebenarnya dia?

"Shadow adalah pembunuh ayahku." Ucapnya dengan mata penuh kebencian. Aku terdiam membeku mendengar jawabannya. Nafasku terasa berat dan detak jantungku rak karuan. Jika dia tahu aku salah satu dari mereka,apa yang akan terjadi?

##
Tbc?!
-Life For Dance
.COLD.

DESIRE TO SAVE 1- THE CRUEL WORLD (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang