Aku mengedipkan mataku perlahan sambil menatap langit-langit Sylku. Aku sudah tidak keluar Syl selama 2 hari. Rasanya apa yang terjadi kemarin lusa seperti mimpi. Cloud. Mentorku yang sangat berbakat itu bisa menemui Letty. Seorang gadis yang dia yakini bisa menyampaikan pesannya untukku. Bagaimana bisa? Aku kembali memejamkan mataku sambil mengingat bagaimana wajah Cloud. Pria tampan itu sudah berumur 22 tahun sekarang. Kami sudah berpisah selama 8 tahun sejak aku berumur 9 tahun. Dia resmi menjadi mentorku saat dia berumur 12 tahun dan aku 7 tahun. Dia mengajariku banyak hal. Tapi semua itu tidak berlangsung lama. Karena dia pergi setelah melatihku selama 2 tahun. 2 tahun terberat yang pernah kulalui. Dia meninggalkanku 8 tahun yang lalu. Dia meninggalkan kami untuk mencari cara agar bisa keluar dari tempat ini. Kami tidak tahu bagaimana dia bisa pergi. Bahkan FOM tidak pernah membahasnya. Tidak ada yang tahu dia masih hidup atau tidak. Tapi kami selalu percaya dia masih hidup. Dan akhirnya hari ini datang. Hari dimana aku tahu kebenarannya. Walaupun yang terjadi kemarin lusa benar-benar gila. Karena setelah mengatakan itu tiba-tiba Letty menembakkan pistolnya ke kepalanya sendiri. Aku tak tahu apakah itu permintaan Cloud. Kepalaku benar-benar penuh saat ini. Itulah kenapa aku tak keluar kamar selama 2 hari.
Tok... Tok... Tok...
Aku mengernyitkan dahi saat mendengar ketukan di pintu. Mungkin ini saatnya aku bangkit. Aku pun berjalan ke arah pintu dengan malas.
"Oh my God,Rash..." Ucapan Cecil sudah menunjukkan seberapa buruknya penampilanku sekarang.
"Semua orang khawatir karena kau tidak mengatakan apapun sampai hari ini. Tapi dilihat dari penampilanmu kau terlihat tidak baik-baik saja." Sambungnya ragu. Kuhembuskan nafasku kasar dan mulai memijat pelipisku.
"Ada hal yang harus kusampaikan." Ucapku serius tanpa mempedulikan perkataannya.
"Aku juga punya." Sahutnya cepat. Kami bertatapan selama beberapa saat. Entah kenapa raut wajah Cecil terlihat sangat serius. Sepertinya ada sesuatu yang terjadi.
"Sebaiknya kau bersiap-siap." Ucapnya sambil menatap pakaianku. Ya,sepertinya dia benar.
***
Aku membelalakkan mata mendengar perkataan yang baru keluar dari mulut Cecil. Rasanya aku baru saja tersambar petir. Tanpa sadar aku menangkup wajahku sambil menjatuhkan sikuku ke meja. Kutatap Bogz dan Sam yang duduk di depanku dengan sendu. Aku baru saja mengatakan bahwa aku tidak membunuh Letty tapi kebenaran lain terungkap.
"Cecil benar,Letty telah mati." Ucapan Cecil kembali dilontarkan dari mulut Sam. Aku tak habis pikir. Kenapa dia bisa mati? Apalagi dia mati di hari aku meninggalkannya. Aku berani sumpah saat itu dia masih hidup.
"Aku tidak membunuhnya." Ucapku dengan nada rendah.
"Aku tahu ada yang janggal." Ucap Cecil. Aku pun menatapnya bingung.
"Letty bukanlah ikan besar. Dia hanyalah ikan kecil untuk Shadow. Tapi pagi hari setelah kau mendapatkan misi,Master mengumumkan kematian Letty. Seolah-olah dia ingin semua orang tahu bahwa Letty telah mati. Padahal tanpa dia katakan semua orang sudah tahu kau mendapatkan misi untuk membunuh Letty." Kukepalkan tanganku dengan kuat. Sial! FOM mempermainkanku.
"Aku tidak membunuhnya. Aku meninggalkannya tetap hidup. Bagaimana bisa dia mati?" Gumamku.
"Apa yang sebenarnya terjadi malam itu?" Pertanyaan Bogz membuatku sadar. Aku belum mengatakan apapun pada mereka.
"Malam itu aku bertemu dengan Letty. Setelah aku berhasil meyakinkannya untuk bernegosiasi akhirnya kami bicara. Awalnya aku hanya ingin tahu bagaimana dia bisa terus-menerus lolos dari Shadow. Tapi ternyata jawabannya diluar perkiraan. Dia bilang selama ini dia dilindungi oleh seseorang." Jelasku sambil terus memutar otakku.
"Siapa?" Tanya Bogz.
"Cloud?" Semua orang langsung menatap Sam saat dia menyebutkan nama itu. Dengan ragu aku mengangguk membenarkan perkataannya. Sam pun menghembuskan nafas kasar sambil menatapku tak percaya.
"Cloud mencari cara untuk bisa berkomunikasi dengan Rashlee. Entah bagaimana dia bisa bertemu dengan Letty." Sambungnya sambil berusaha mencari kemungkinan yang ada.
"Apa yang dikatakan Letty?" Aku mengalihkan pandanganku ke sebelah kiri saat Cecil membuka suara.
"Dia menyampaikan pesan dari Cloud. Cloud bilang dia hampir selesai. Aku yakin maksudnya dia hampir selesai untuk mempersiapkan segalanya." Ucapku. Tak ada yang harus ditutupi dari mereka.
"Jadi Letty berhasil menyampaikan pesannya. Oleh karena itu Cloud membunuhnya?" Perkataan Bogz membuatku menatapnya tak percaya.
Deg!
"Tidak mungkin. Cloud tidak mungkin membunuh gadis itu." Gumamku.
"Mungkin Cloud tidak ingin meninggalkan jejak." Sahut Cecil menyetujui pernyataan Bogz.
"Tidak... Dia tidak mungkin melakukan hal bodoh itu. Itu di luar rencana kita." Ucapku melindungi Cloud. Cloud sedang berusaha untuk kita di luar sana. Tak bisakah mereka cukup mempercayainya?
"Rencana kita apanya? Dia bahkan tidak memberi pesan apapun selama beberapa tahun. Lalu tiba-tiba saja ada seseorang yang menyampaikan pesannya untukmu dan mati seketika. Bukankah dia sudah bukan bagian dari kita? Dia menganggap nyawa seseorang begitu rendah. Dia membunuh gadis itu ketika gadis itu telah menyelesaikan tugasnya." Aku menggertakkan gigiku mendengar perkataan Bogz.
"Bagaimana kau tahu?" Tanyaku dengan nada rendah. Rasanya nafasku tercekat.
"Hah?" Ucap Bogz.
"Bagaimana kau tahu bahwa ini adalah perbuatan Cloud? Bagaimana jika ada pihak ketiga di antara mereka?" Ucapku padanya. Kulihat dia mengacak rambutnya kasar.
"Maksudmu Shadow? Kau lupa bahwa kau satu-satunya anggota Shadow di sana? Kaulah pihak ketiganya. Tapi kau bahkan tidak tahu Letty telah mati. Kau ingin menyalahkan Master untuk hal ini? Aku bahkan ragu dia tahu soal Cloud dan Letty." Aku mengepalkan tanganku mendengar penuturan Bogz. Kenapa dia berusaha begitu keras untuk menyalahkan Cloud?
"Jika ini perbuatan Master,dia sudah pasti meledakkan kita semua. Karena dia pasti tahu kita berkomplotan dengan Cloud." Sahut Sam. Sam memang pintar!
"Ini memang perbuatannya. Kau ingat apa yang dikatakan Cecil? Master telah mengumumkan kematian Letty di pagi hari setelah kau menyelesaikan misimu. Master tidak pernah mengumumkan kematian seseorang sebelumnya. Tapi kenapa dia melakukannya untuk Letty? Memangnya siapa Letty? Bukankah itu aneh? Kurasa Master sedang menutupi sesuatu." Aku terdiam mendengar perkataan Bogz. Dia ada benarnya juga. Aku benar-benar bingung.
"Aku meninggalkannya dalam keadaan hidup. Bagaimana dia bisa mati?" Gumamku.
"Tenanglah,ini bukan kesalahanmu. FOM adalah bajingan. Dia pasti ingin memastikan apakah aku masih berhubungan dengan Cloud atau tidak. Jadi dia mengirimmu untuk bertemu Letty." Ucap Cecil berusaha menenangkanku.
"Jika benar,bagaimana kau bisa menjelaskan kronologinya?" Tantangku padanya. Dia tersenyum tipis dan membuka suara.
"Master dan Letty sedang mengelabuimu. Letty tidak mengenal Cloud. Dia hanya diminta Master untuk mengatakan hal-hal itu. Agar kau berpikir dia benar-benar bertemu Cloud. Padahal Master sedang berusaha mencari informasi tentang keberadaan Cloud darimu. Dia hanya mengumpanimu agar kau membuka suara pada Letty. Tapi ternyata kau memang tidak tahu apapun. Jadi setelah proses introgasi selesai,dia pun dibunuh oleh Master." Kesimpulan Cecil benar-benar bagus. Itu bisa terdengar benar seandainya tak ada kejanggalan lagi
"Tidak... Letty benar-benar bertemu dengan Cloud. Dia tahu bagaimana Cloud memanggilku." Sanggahku. Bagaimana Letty tahu Cloud memanggilku Archee jika mereka tidak bertemu?
"Kau yakin tidak ada yang tahu panggilan itu selain Cloud?" Tanya Sam sambil menatapku. Aku pun mengangguk dengan cepat untuk menjawab pertanyaannya.
"Bagaimana jika Master tahu? Jangan lupa dia selalu punya seribu cara untuk merasuki pikiran kita." Kukerutkan alisku sambil menatap Bogz. Aku tidak setuju dengan pendapatnya saat ini. Aku punya firasat baik soal Letty. Aku sangat yakin Letty menyampaikan pesan dari Cloud. Tapi siapa yang membunuhnya?
##
Tbc?
-Life For Dance
.COLD.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESIRE TO SAVE 1- THE CRUEL WORLD (Revisi)
Mystère / ThrillerSeorang gadis terikat kontrak dengan pemimpin sebuah organisasi gelap setelah kematian ayahnya. Keadaan ini memaksanya menjadi seorang S-Shadow. Kesulitan demi kesulitan terus dilalui. Perlahan-lahan cahaya kehidupannya mulai redup. Semakin redup hi...