Satu

3.4K 215 5
                                    


Aku tidak tahu kapan terakhir kali aku bisa berlarian, tertawa, dan menikmati hembusan menerpa wajah dan rambutku.

Yang aku tahu, aku sekarang sedang terbaring di dalam kamar rumah sakit besar di pusat kota Seoul dengan berbagai macam selang terhubung ke tubuhku.

Ini sudah bulan ke 3 aku disini, setelah hari di mana aku pingsan di sekolah karena pusing yang hebat. Aku memang sudah sering merasakan pusing tapi terus kutahan karena tidak ingin merepotkan orang sekitar, tapi siapa yang meyangka bila pusing itu bisa begitu hebat sehingga membuatku jatuh pingsan.

Ketika dibawa ke rumah sakit dokter bilang suatu hal yang selama ini tidak pernah terpikir olehku, aku menderita kanker otak sudah stadium 3, bagaimana caranya hingga aku  baru sadar saat itu kalau ada tumor di otakku, aku menangis sejadi-jadinya, ibuku pun ikut menangis, bagaimanapun juga hanya aku yang tersisa untuk ibu saat ini karena ayah sudah pergi meninggalkan kami karena kecelakaan 10 tahun lalu.

Usiaku masih 17 tahun, usia dimana seharusnya aku menikmati masa-masa remaja yang menuju kedewasaan, tetapi aku disini, terbaring lemah, tidak pernah merasakan indahnya dunia luar dengan segala macam pergaulannya.

Temanku hanya ibu, itupun hanya kalau ibu bisa menemaniku dan sedang tidak sibuk karena bagaimanapun juga ibu harus bekerja.

​Siang itu aku kembali sendirian di kamar rumah sakit, kamarku adalah kamar vip mengingat keluargaku cukup berada walaupun ibu bekerja sendirian, jadi aku memiliki kamar pribadi dengan berbagai fasilitas seperti TV, kulkas, dan sofa.

Merasa bosan dengan makanan rumah sakit, aku hanya duduk dan melhat-lihat acara TV, dan saat itu mataku menangkap sebuah acara yang menarik, theme song nya catchy membuatku ingin menari, acara tersebut berjudul Produce 101, mereka baru saja menampilkan episode perdananya di season ke 2, kalau tidak salah aku pernah melihat sekilas season pertamanya, tetapi aku tidak cukup tertarik untuk mengikuti acaranya, hanya sesekali menonton dan membaca beritanya, kudengar season pertamanya cukup sukses. Mungkin karena itu mereka membuat season ke 2 ya batinku.

​Season ke 2 dipenuhi dengan para pria yang merupakan trainee agensi-agensi yang mengikuti acara tersebut untuk mendapat kesempatan debut, singkatnya mereka akan melewati eliminasi-eliminasi untuk membentuk kelompok beranggotakan 11 orang, mataku berbinar melihat banyak lelaki tampan di layar kaca yang kupandangi sekarang, hasrat fangirling itu tumbuh lagi setelah sekian lama, kapan ya terakhir kali aku seperti ini.

Episode pertama berakhir bersamaan dengan tepukan tanganku, aku merasa sangat suka dengan acara ini seperti jatuh cinta pada pandangan pertama dan berjanji akan menonton episode-episode selanjutnya.

Saat aku mengganti channel, ibuku menelepon.

"Ne Eomma?"

Ibu menjawab dari ujung telepon dengan nda riang 

"Yoora-ya, kamu sudah makan siang? Kalau belum ini cepatlah makan, ibu bawakan pencuci mulut kejutan."

"gomawo eomma, aku belum makan karena aku menonton tv dan ada acara yang menarik."

"Araseo, cepatlah makan karena 30 menit lagi eomma sampai."

"Ne~"

aku pun memutus sambungan, meletakkan handphone dan mulai makan.

​Benar saja, 30 menit kemudian ibuku datang sambil menenteng kantong plastik, aku pun menyambut kedatangannya dengan senyum.

"Omo,anakku ini jadi lebih manis dari pencuci mulut yang kubawa kalau tersenyum begini."

Aku pun tertawa mendengar ke corny ibuku, ibu membuka kantong plastik itu dan mengeluarkan kotak kue lalu memberikan sebuah pudding ke aku.

"ini bukan pudding biasa, ini panacotta , seperti pudding tapi lebih lembut dan enak ."

Adore you {Kang Daniel ff}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang