Enam

1.1K 118 4
                                    

Another long chapter👌🏻

​Malam itu, Kang Daniel termenung sendirian di ruang tamu asrama wanna one.

Sendirian, tentu saja, ini sudah pukul 01:00 tetapi ia tidak memiliki niatan untuk pergi tidur.

Badannya lelah tapi jiwanya tidak.

​Di depan sebuah lukisan potret dirinya ia tersenyum sambil menyesap teh hangat, bagitu indah, begitu menawan, lukisan itu dibuat oleh tangan seorang gadis yang sekarang tidak bisa meninggalkan otaknya.

Setelah bertemu langsung, mungkin Daniel memutuskan bahwa ia menyukai gadis itu,

gadis itu cantik tapi rapuh seperti bunga yang mekar hari ini dan mungkin pergi esok, membuat Daniel ingin melindunginya, tapi apa daya, profesinya sebagai idol menuntut ia untuk tidak memiliki hubungan.

​Ia menghela nafas dan mulai mengingat saat-saat ia pertama kali melihat potret gadis itu hingga saat mereka bertemu tadi.

(seminggu yang lalu)
Hari ini jadwal wanna one tetap padat seperti biasanya, setelah menyelesaikan pemotretan salah satu brand baju ternama, Daniel tidak dapat menahan rasa penasarannya.

​Saat dirias, stylishnya bergosip bahwa ada postingan media sosial yang menyangkut namanya dan postingan tersebut menjadi viral selama beberapa hari ini.

Karena tidak memiliki handphone dan merasa tidak enak bertanya pada stylish, ia hanya memendam rasa penasaran tersebut seraya berharap bahwa postingan itu bukanlah postingan berita buruk atau skandal.

​Tapi saat pertengahan hari ia tidak dapat membendung rasa penasaran itu, ia pun meminjam handphone managernya dan mencoba mencari tentang postingan itu.

Saat itulah ia terkesiap, wajah itu, wajah seorang gadis yang cantik, walaupun tanpa rambut dan hanya topi kain membungkus kepalanya tapi senyum gadis itu terasa begitu tulus tanpa beban.

Lukisan yang dipegang gadis itu tak kalah indahnya dengan wajahnya.

Daniel yang penasaran segera membaca apa yang tertulis pada postingan tersebut.

​Daniel menyimpulkan bahwa gadis di foto tersebut adalah gadis yang sedang sakit dan butuh dukungan untuk menjalani suatu operasi besar,
ibu gadis itu membuat postingan tersebut untuk meminta idola gadis itu, yaitu Daniel sendiri, untuk datang dan memberi anak gadisnya dukungan.

Dalam hati Daniel lega bahwa itu bukanlah berita yang buruk atau skandal, tapi ada yang mengusik hatinya.

Ia ingin menemui gadis itu, gadis yang cantik dan tulus, sangat cocok dengan tipe idealnya, tapi mana mungkin agensi akan mengijinkannya karena jadwal yang padat dan pandangan publik.

​Tiba-tiba handphone itu bergetar menandakan adanya panggilan, membuyarkan lamunannya.

Daniel langsung mengembalikan handphone itu kepada managernya.

Lalu ia bergabung bersama anggota groupnya untuk bersiap-siap menuju lokasi jadwal selanjutnya.

​Jadwal terakhir pun akhirnya selesai, di perjalanan pulang Daniel masih tidak bisa berhenti memikirkan cara untuk bertemu dengan gadis itu.

Apa aku harus coba tanya ke CEO?

Tapi lagi-lagi lamunannya dibuyarkan tapi kali ini oleh suara manager yang mengumumkan perubahan jadwal minggu depan.

"jadi, kita akan mengunjungi gadis yang ibunya membuat permohonan ini, ini perintah langsung dari CEO, jadi saya akan mengubah jadwal kalian untuk minggu depan, apa kalian punya ide untuk acara kunjungan ini?"

Adore you {Kang Daniel ff}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang