Ini sudah pukul 10:00 tapi Kim Yoora belum bangun, kemarin Daniel tidak datang mengunjunginya ia jadi memikirkan hal itu semalaman.
Ibunya yang menemaninya seharian kemarin tapi ibunya sendiri lebih banyak diam dan membuat Yoora makin heran.
"hey, betapa malasnya anak ini, sudah pukul 10:00 dan kamu belum bangun hmm?"
suara berat itu membuat tidur Yoora terusik dan pelan-pelan membuka matanya.
Yang terpampang didepan matanya adalah wajah pria tampan dengan rambut honey brown yang terangkat membuat ketampanannya makin tampak.
"Niel-oppa kemarin kenapa kamu tidak datang?"
Yoora bertanya begitu menyadari Daniel lah yang membangunkannya.
"kemarin aku sakit perut." Daniel berbohong.
"oh, kan seharusnya kamu datang sekalian untuk periksa ke dokter."
Yoora duduk dan menatap khawatir pria di samping ranjangnya itu."mian, aku tidak diperbolehkan keluar oleh Seungwoo hyung."
Daniel tersenyum, berbohong lagi.Ia pun menggenggam tangan Yoora yang terhubung dengan infus.
"apakah sakit?"
"sedikit, sekarang sudah tidak sakit. Waktu pemasangannya saja sakit."
Daniel menatap lekat Yoora.
"Kamu, apakah ada yang kamu sembunyikan dariku?"
Kim Yoora terdiam, ragu untuk menjawab.Haruskah aku berbohong?
"tidak oppa, aku selalu menceritakan semua kepadamu. Lagipula akhir-akhir ini tidak ada hal yang spesial yang harus kesembunyikan ."
"jangan berbohong. "
Daniel menekankan kata-katanya, menuntut gadis itu untuk jujur.Yoora diam.
"mianhe." Kata Yoora pelan lalu meneteskan air matanya.
Daniel panik melihat gadisnya menangis,
ia tidak berpikir bahwa kata-katanya akan membuat gadis ini menangis,
ia pun berdiri dan membawa wajah Yoora tenggelam ke dadanya."keadaanku tidak semakin baik, aku jadi sering muntah dan sakit kepala, aku.. aku merasa kematianku semakin dekat. Aku takut, sangat takut oppa, bagaimana ini?"
Yoora menangis putus asa, nafasnya berat, dan tubuh dan suaranya gemetar.
Daniel diam, banyak kata-kata uang ingin ia keluarkan untuk melukiskan betapanhancur dirinya melihat gadis yang dicintainya itu tapi ia ingin memberikan kesempatan untuk Yoora berbicara.
"aku tidak ingin oppa khawatir, hanya itu saja."
Selajutnya tidak ada kata-kata lagi dari Yoora karena ia sibuk menangis meratapi nasibnya dan takdirnya yang sepertinya sudah hampir ujung.
***
Daniel terguncang mendengar alasan gadis yang saat ini menangis keras di dadanya.
Semuanya demi dirinya,
Kim Yoora tahu bahwa ia bukan orang yang bisa cepat bangkit dari keterpurukan dan kesedihan.Demi melindungi senyuman seorang Kang Daniel, seorang Kim Yoora mengorbankan dirinya dan menyimpan semuanya seorang diri,
menanggung sakit dan tekanan batin,
serta bertahan hidup.Betapa berat untuk gadis belia seperti dirinya, menyadari semua beban Yoora,
Daniel mengeratkannya pelukannya dan menepuk-nepuk kepala Yoora dan punggung yang tinggal kulit dan tulang itu,mendorong Yoora untuk menumpahkan semuanya kepada Daniel,
membagi rasa sakit dan menjadikan Daniel sebagai tempat bersandarnya.
"Percayalah, rasa sakit ini akan berlalu secepatnya."
Daniel berbisik di indra pendengaran Yoora, sebulir air mata menetes dan disusul oleh air mata lainnya, meluncur tanpa bisa ditahan lagi oleh Daniel.
Huu maaf short chapter😭 ini hari pertama ujian jadi aku ga ada waktu untuk tulis banyak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Adore you {Kang Daniel ff}
FanfictionKetika seorang Kang Daniel bertemu dengan gadis sakit-sakitan, gadis itu tidak punya apa-apa tapi hanya dengan senyuman dan kehangatannya ia dapat memikat lelaki nomer 1 di Korea Hanya takdir dan waktu yang akan menjawab arah hubungan mereka. a Kang...