Sepuluh

957 77 2
                                    

Kim Yoora's POV

Aku merasa mimpiku sangat panjang dan ketika aku pelan-pelan membuka mataku, yang kulihat pertama adalah dia, lelaki yang memberi semangat pada saat-saat sebelum aku masuk ke ruang operasi.

Ia menangis, menggegam tanganku dengan lembut, aku tidak tega melihatnya maupun mengganggunya.

​Tiba-tiba ia bangun dan melepas genggamannya. Aku tidak ingin ia pergi, jadi aku paksakan bicara dengan kesadaranku yang belum penuh.

"oppa, kamu mau kemana?" hanya suara parau yang keluar.

Tapi sepertinya cukup untuk membuat ia berbalik dan dengan cepat melangkah kembali ke dekat tempatku berbaring.

"Yoora kamu sudah sadar? Eomonim,Yoora sudah sadar." Ia berkata panik kepada ibuku.

Ibuku langsung pergi keluar untuk memanggil dokter.

"bagaimana persaanmu?" ia bertanya kepadaku, pertanyaan bodoh untuk orang yang baru sadar.

"aku merasa baik-baik saja, tapi kenapa Daniel oppa menangis?"

"ah kamu melihatnya? Tidak apa-apa hanya tidak tega melihatmu berbaring disini, itu saja."

Belum sempat kami melanjutkan obrolan kami, Daniel sudah tergeser oleh dokter dan perawat yang datang untuk memeriksa keadaanku.

"Kim Yoora-ssi sudah sadar, keadaannya baik-baik saja, saya rasa ia bisa keluar rumah sakit 3 hari lagi."

Dokter itu berkata kepada ibuku. Disambut dengan senyuman lega dari ibu dan Daniel.

​Selepas dokter dan perawat itu pergi, ibu mendekat bersama dengan Daniel.

"Yoora-ya kamu mau makan? Ibu sudah potongkan apel."

"tidak eomma, aku belum ingin makan, nanti saja."

Ibuku mengangguk dan keluar dari ruangan, ia berkata ingin mengurus administrasi untuk persiapan kepulanganku dan menghubungi keluarga yang lain tentang kabar baik ini.

Tinggalah Daniel berdua denganku.

"uljima oppa, jangan menangisiku lagi, itu akan membuatku ikut sedih."

"tapi keadaan memaksa, aku tidak tega melihatmu berbaring lemah, rasanya badanku ikut sakit dan menanggung beban."

"berjanjilah padaku." Aku memaksa, tidak memedulikan alasannya.

"baiklah aku berjanji, oya ini ada bunga dan buku-buku dari para member."

Daniel memperlihatkan sebuket bunga yang didominasi warna kuning, cantik, tapi aku lebih suka buket yang diberikan Daniel terakhir kali, aku memang sangat suka warna pink.

Tiga buku dengan judul berbeda sudah ada di pangkuanku, aku melihat dan membaca deskripsi di belakang buku.

Satu buku cerita romansa, satu buku kumpulan cerita pendek, dan satu lagi.. aku membelalakkan mataku melihat buku itu 'wanna one official profile book' aku tidak pernah melihat ini.

"ini masih belum jadi produk resmi, tapi akan diluncurkan sekitar bulan depan, para member sepakat untuk memberi kamu buku produk percobaan ini, mereka juga ingin kamu memberi masukkan dari sudut pandang fans."

"gomawo,aku sangat bahagia bisa mendahului fans yang lain, aku pasti akan memberi masukkan secepatnya. Nanti buku resminya aku juga akan beli untuk mendukung kalian."

Daniel tersenyum, dan memberikan beberappa kotak.

Biskuit? Teh? Tapi kenapa ada post it disini?

Adore you {Kang Daniel ff}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang