Sembilan Belas

456 59 2
                                    

Beberapa hari setelah berbaikan, Daniel terus menerus datang mengunjungi Yoora sejak pagi hingga malam bahkan kadang menginap.

Banyak perawat sudah mengenalinya tetapi pihak rumah sakit sudah setuju untuk merahasiakan semuanya jadi Daniel diberi akses masuk lewat pintu belakang untuk menghindari lobby yang ramai pengunjung.

Kim Yoora selalu menyambut Daniel dengan senyum, kadang ada anggota wanna one lain yang ikut mengunjunginya.

"Agar kamu tidak bosan cuma lihat aku." Begitu kata Daniel.

Yoora merasa tidak masalah dengan hal itu, toh pemandangan indah di depan matanya jadi bertambah.

​Hari ini pun Daniel datang, membawa popcorn untuk cemilan menonton karena ia janji menonton justice league dengan Yoora.

"Jadi menonton ini?" tanya Daniel sambil mengambil kaset film justice league dari meja dekat televisi.

"umm, tapi bisa-bisa film selesai larut malam, apa tidak apa-apa?"

memang hari itu sudah beranjak sore ketika mereka memutuskan untuk mulai menonton film setelah bermain kartu.

"tidak apa-apa, aku bisa menginap bila nanti terlalu larut."
Daniel tersenyum dan langsung sibuk memasang kaset.

Ini bukan pertama kalinya Daniel menginap,
Yoora sudah cukup terbiasa karena sejauh ini Daniel tidak pernah berbuat aneh-aneh.

***

​Mereka tidak lagi lanjut berbicara karena sudah sibuk menonton film, Yoora melirik kearah Daniel yang fokus ke film sambil sesekali menguap.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam tapi film itu baru saja masuk ke pertengahan.

Yoora melihat Daniel yang sudah ketiduran, posisi Daniel sangat tidak nyaman karena ia duduk di kursi di samping kasur Yoora, tanpa sandaran sehingga Daniel bisa jatuh kapan saja.

"Niel oppa bangun, mengantuk ya?"

Daniel bangun dalam keadaan kaget.

"Aku tertidur? Aku benar-benar tertidur?"

"iya, kita lanjut menonton besok saja ya?
Oppa kan sudah mengantuk."
Yoora sedikit kasihan dengan dirinya yang kaget, seharusnya ia tidak membangunkan Daniel tapi kalau pria itu jatuh, ia tidak akan kuat mengangkat badan besar itu.

" baiklah." Daniel berusaha berdiri untuk berjalan menuju sofa, badannya limbung sedikit karena kesadaran yang belum penuh.

Tiba-tiba tangannya ditahan.

"oppa tidur disini saja." Yoora menepuk-nepuk kasurnya sambil menggeser badannya dan memberikan tempat yang cukup untuk Daniel.

Entah apa yang merasuki Yoora, mungkin ia iba melihat Daniel yang belum sepenuhnya sadar, otaknya mengatakan bahwa ini bukan hal yang benar karena bisa saja Daniel berbuat aneh-aneh ketika tidur satu tempat dengannya,

tetapi hatinya ingin percaya pada Daniel.

Ia percaya pria itu tidak akan berbuat apapun dan menjaganya sepanjang malam.

Daniel yang mengantuk hanya menurut dan langsung berbaring di dekat Yoora tubuhnya menghadap ke Yoora,
memberikan senyuman manis sebagai ganti ucapan selamat malam lalu tertidur.

Yoora hanya tersenyum melihat wajah polos idolanya.

Kamu begitu seksi dan ber kharisma di panggung, tetapi ketika kamu turun dari sana kamu jauh berbeda.

Yoora menyingkirkan poni Daniel dari matanya.

Menyadari posisinya hampir jatuh karena terdorong badan Daniel yang besar, Yoora maju dan mukanya langsung bertemu dengan dada Daniel.

Yoora tidak yakin bisa tidur malam ini karena debaran jantungnya, tetapi beberapa detik kemudian ia sudah berpetualang di alam mimpi.

***

​Jam menunjukkan pukul 08:00 ketika Daniel terbangun.

Sambil mengumpulkan kesadarannya ia mengerjap.

Ini bukan sofa yang biasa ia tiduri ketika ia menginap di ruangan Yoora.

Ia merasakan tangannya memeluk sesuatu dan matanya pun melihat ke bawah.

Tepat di dadanya Kim Yoora terlelap, tangan Daniel dengan kurang ajarnya memeluk gadis itu hingga posisi mereka sangat dekat, bukan dekat lagi karena badan mereka benar-benar menempel saat ini.

​Daniel mengamati Yoora yang masih terlelap, tidak tega membangunkan gadis itu, ia pun mengeratkan pelukannya untuk memberi tubuh kecil itu kehangatan karena suhu ruangan itu cukup rendah.

Daniel sudah mencoba untuk tidur kembali lagi tapi ia tidak bisa, pemandangan indah tepat pada rengkuhannya membuyarkan segalanya.

Daniel akhirnya terjaga sampai Yoora terbangun.

***

​Siapa yang tidak terkejut jika ketika dirinya terbangun, ada seseorang yang mengamatinya.

Begitu juga Yoora yang terkejut ketika ia bangun, wajahnya langsung berhadapan dengan dada Daniel, pria itu sendiri sedang menatapnya.

"oppa kenapa kamu mengamati aku seperti itu?" tanya Yoora risih.

"yeppo" jawab Daniel.

Muka Yoora langsung merah mendengar jawaban Daniel.

Mukanya ketika bangun tidur tentu tidaklah cantik, apa pria ini sudah gila mengatakan ia cantik?

"jangan bercanda."

Daniel tidak menanggapi Yoora dan malah mempererat pelukannya, memperdalam wajah gadis itu ke dada bidangnya.

Rasa nyaman menjalar kedalam hati keduanya membuat mereka enggan untuk berpindah posisi, saling menikmati rasa ini, setidaknya untuk saat ini.

Aku masih di skolah tapi aku ga sabar update😂 edit" di skolah dan langsung upload💨 gimana chapter ini?🌝

Adore you {Kang Daniel ff}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang