Dua Belas

659 74 0
                                    

​"Apa oppa selalu memeluk orang? Bahkan orang yang baru pertama kali oppa temui?"

Yoora bertanya pada Daniel yang mengajaknya makan siang di dekat lokasi pemotretannya hari ini.

Tempat yang cukup private, jadi mereka tidak perlu khawatir dengan gosip dan skandal atau fans yang cemburu, paling parah hanya para anggota wanna one yang bergosip dan menggoda Daniel habis-habisan,
maklum Daniel adalah salah satu anggota yang paling sering digoda karena ia begitu imut dan mudah malu.

"kenapa bertanya seperti itu?"
Daniel mengernyit heran.

"Yah saat oppa pertama kali bertemu denganku oppa memelukku, saat kita akan berpisah di acara jalan-jalan pertama juga oppa memelukku, kemarin saat ketakutan  oppa memelukkku bahkan sampai dua kali."

"um, mungkin karena tuntutan pekerjaan jadi aku terbiasa bersikap manis pada wanita."

Jawaban Daniel hanya membuat Yoora kesal,
ia merasa sama dengan semua wanita diluar sana, tidak istimewa dimata idolanya.

"Tapi aku memeluk bukan kepada sembarang orang, hanya beberapa yang dekat."
Daniel melanjutkan kalimatnya.

"Tapi saat kita pertama bertemu oppa memelukku padahal kita tidak dekat." Yoora tidak mau kalah.

"aku merasa badanku bergerak sendiri, sudah takdir mungkin." Jawaban tidak masuk akal dari Daniel diiringi senyuman khasnya cukup membuat Yoora tersedak.

"Minum dulu Yoora-ya, makanlah pelan-pelan."
Daniel meneyodorkan gelas air.

Yoora minum pelan-pelan dan tersenyum samar, ia harus mengakui bahwa ia menyukai jawaban Daniel tadi.

Walaupun sempat terkejut, sebagai Kim Yoora yang sangat menyukai cerita dongeng tentang takdir dua orang yang bertemu dan saling mencintai, jawaban Daniel tadi terasa pas.

Yoora yang tidak memiliki banyak teman menyebabkan ia berimajinasi sendiri dalam buku bacaannya dan membayangkan bagaimana jika ia bertemu dengan orang yang ditakdirkannya, apakah akan sebahagia cerita yang ia baca?

Apakah ia akan mendapatkan sebuah happy ending?

Atau sebaliknya?

Pertanyaan-pertanyaan itu memang belum terjawab semuanya, tapi dengan hadirnya Daniel dalam hidupnya, ia dapat merasakan kebahagiaan seperti kebahagiaan yang digambarkan di buku-buku cerita.

"aku cuma ingin berterima kasih, entah kenapa apa yang oppa lakukan itu selalu dapat menenangkan aku dan membuatku dapat beristirahat dari hal-hal dunia yang ribut dan selalu membuat kepalaku kembali berdenyut."

"kamu.. jangan bilang kamu sakit lagi.."
Daniel terdengar cemas.

"tidak, tidak oppa. Aku hanya pusing karena banyaknya pelajaran yang harus kuserap."
Yoora tersenyum menenangkan Daniel.

"baguslah, aku akan selalu memelukmu Yoora, kapanpun itu, dimanapun itu, kalau kau mau. Kurasa hal itu adalah hal paling tepat yang bisa kulakukan untukmu."
Daniel tersenyum lembut, kata-kata tulusnya itu diiringi kehangatan dari sorot matanya.

Yoora sebagai orang yang menerima tatapan itu hanya bisa bergumam dalam hati.

Pantas saja banyak fans yang tergila-gila padanya, semua orang akan dengan mudah jatuh cinta dengan orang seperti dia. Kepribadian dan wajahnya benar-benar Daebak.

Kim Yoora's POV

​Kami menyelesaikan makan kami dan aku pergi menyapa para anggota lain sebelum pamit pulang.

"annyeonghasaeyo, maaf mengganggu kalian."
Aku masuk ke ruang rias mereka bersama Daniel dan kebetulan semuanya ada di dalam ruangan tersebut.

"Wah, Yoora-ya apa kabar?" Hwang Min Hyun menyapaku ramah dan segera berdiri untuk menyalami tanganku.

Aku tersipu, bagaimana tidak, orang bernama Hwang Min Hyun didepanku ini sangat tampan, badannya lebih tinggi sedikit dari Daniel dan rambut hitamnya sangat cocok menghiasi kepalanya, membuatku iri mengingat rambutku belum tumbuh.

"Baik, aku sangat sehat, syukurlah operasinya berjalan lancar dan aku bisa menemui kalian lagi."
Aku membalas senyum Min Hyun.

"mian,kami belum sempat menjengukmu lagi setelah operasimu." Yoon Jisung menepuk pundakku.

"gwenchana, Daniel oppa sering menjengukku dan memberikan hadiah dari kalian."

"ooo Daniel oppa hmm?" Jisung menyikut Daniel yang tertunduk malu sambil tertawa kecil.

"Yoora Noona! Kamu datang." Dae Hwi meloncat gembira dan hendak memelukku sebelum dihentikan Daniel.

"ne Dae Hwi-ya, apa kabar?"

"sangat baik noona, aku sangat senang noona datang, selama ini hanya Daniel hyung yang bisa menjenguk noona, sedangkan aku tidak diijinkan oleh manager dan Daniel hyung."

Aku melirik ke Daniel, ia hanya terkekeh mendengar kata-kata maknae nya itu.

"Aku mengerti kok, kalian kan sangat sibuk jadi aku tidak bisa menuntut kalian untuk menjengukku, melihat kalian di televisi saja aku sudah sangat senang."
Aku merapikan poninya yang sepertinya belum selesai di tata.

"Yoora, kamu masih ada waktu? Bagaimana kalau kamu melihat kita pemotretan? Hitung-hitung tambah pengalaman." Daniel menawarkan.

"Ah tapi.. aku takut mengganggu."

"Tidak sama sekali, kami senang ada kehadiran noona." Guan Lin ikut buka suara, padahal biasanya dia pendiam karena bahasa Koreanya tidak terlalu bagus, dia orang Taiwan.

"Coba lihat saja Yoora, kan pemandangan indah tidak boleh dilewatkan."
Kepercayaan diri yang meluap-luap dari Kim Jae Hwan langsung ditanggapi dengan tawa dan ejekan dari para anggota.

Aku ikut tertawa.
"Baiklah, aku akan melihat kalian."
Persetujuanku disambut sorak gembira dari para anggota.

Aku terharu, baru kali ini aku begitu diinginkan dan disukai banyak orang, hal seperti ini jarang kurasakan karena aku tidak memiliki teman.

Teman-teman pertamaku adalah mereka dan saat ini aku bersyukur pada Tuhan karena mengirimkan mereka untukku.

Short chapter for today, mian🙏🏻
Ada saran tidak untuk work ku chapter-chapter depan? Aku merasa bahasanya terlalu baku:(

Adore you {Kang Daniel ff}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang