Dua Puluh Tujuh

571 51 1
                                    

Pasang lagu mellow dulu

Hari pertama pemakaman Kim Yoora tidak bisa dikatakan berjalan dengan mulus.

Rumah duka dipenuhi oleh wartawan yang mencari Kang Daniel maupun pihak keluarga Kim Yoora.

Anggota wanna one yang harusnya datang dengan formasi lengkap berakhir hanya tiga anggota yang datang.

Mereka Yoon Jisung, Ong Seungwoo, dan Kang Daniel.

Jumlah yang sedikit ini untuk memaksimalkan pengamanan yang bisa dilakukan.

​Mereka bertiga memakai jaket hitam dan masker, berjalan cepat dengan didampingi bodyguard menembus para wartawan yang tidak berhenti melempar pernyataan kepada mereka,
khususnya Kang Daniel.

Mereka diam, hingga sampai di ruangan penghormatan akhir Kim Yoora.

Setelah melepas jaket, mereka bertiga menghampiri Kim Soon Hee yang tersenyum hangat kepada mereka bertiga.

"Maafkan kami atas keributan di bawah."
Yoon Jisung membungkuk dalam kepada
Kim Soon Hee.

"gwenchanayoo, kalian bertiga saja yang datang?"

"Ne eomonim, kami tidak ingin menimbulkan keributan lebih jauh lagi." Jawab Jisung.

​Setelah dipersilakan oleh Ibu Yoora mereka memberikan penghormatan kepada Kim Yoora.

Foto gadis itu sangat cantik didalam pigura, tersenyum manis dengan mata berbinar.

Daniel yang sedari tadi diam menatap foto Yoora berbisik pelan.

"sampai akhir kamu masih cantik Yoora-ya."
Daniel tersenyum tipis, tidak cukup tulus tapi juga tidak dipaksakan, lalu beranjak pergi sebelum semua orang disitu menyadari air matanya yang sudah nyaris jatuh.

***

​Hari ini konfrensi pers akan dilakukan, ruangan konfrensi itu sudah dipenuhi oleh wartawan yang duduk di meja masing-masing dan siap dengan kamera-kamera mereka dan laptop.

Kang Daniel mengenakan jas hitam formal dengan dalaman kemeja putih.

Rambutnya ia biarkan turun menutupi dahinya,
ia terlihat tampan diluar matanya yang masih bengkak.

Tiga hari acara penghormatan Yoora, tiga hari itulah Daniel terus datang, tidak hanya sebentar, ia berdiam disana ber jam-jam hingga Soon Hee datang padanya dan memintanya untuk pulang karena mengkhawatirkan diri Daniel.

Sampai akhir, hari dimana tubuh Kim Yoora diantarkan ke peristirahatan terakhirnya, Daniel masih setia ikut.

Tidak memedulikan wartawan yang terus mengikutinya, Daniel hanya ingin terus disamping Yoora sehingga ia tidak menyesal untuk kedua kalinya.

​Kim Yoora, sosok itu sudah banyak memberinya kebahagiaan dan kekuatan.

Sosok itu begitu tegar melawan penyakit yang menggerogoti nyawanya, bahkan sampai akhir hayatnya, ia meninggal dengan senyum diwajahnya.

Gadis itu,

malaikatku,

sekarang aku yang harus kuat dan meluruskan ini semua,

untukmu,

untukku,

untuk kita berdua Yoora-ya

batin Daniel jauh dalam hatinya.

​Menarik nafasnya dalam-dalam, Daniel memasuki ruangan konfrensi pers didampingi bodyguardnya.

"annyeonghasaeyoo, Wanna One Kang Daniel imnida. Hari ini, saya akan mengkonfirmasi semua isu yang terjadi antara saya dan Kim Yoora-ssi."

Suara seraknya menggema di seluruh ruangan.

Daniel terdiam, menunduk melihat naskahnya untuk menekan kegugupannya.

"Kim Yoora-ssi adalah gadis yang mendapat kunjungan dari Wanna One, ia menderita kanker otak. Kim Yoora-ssi sempat sembuh setelah melakukan operasi tetapi tumor itu kembali dan akhirnya menyebabkan dirinya meninggal."

Daniel mengambil jeda dan bernafas sejenak lalu melanjutkan kata-katanya.

"Tentang isu saya berpacaran dengan Kim Yoora-ssi itu tidaklah benar, sayalah yang menyukai
Kim Yoora-ssi tetapi Kim Yoora-ssi tidak membalas perasaan saya sampai akhir hidupnya.
Tentang saya yang menangis di konser juga, saya memang membawakan lagu untuk Kim Yoora-ssi saya menangis karena luapan emosi yang tidak bisa saya tahan."

Daniel lalu mendongak, menatap kamera-kamera yang entah merekamnya atau mengambil fotonya.

"Jadi sekarang, tolong jangan memberitakan berita tentang hubungan saya dengan Kim Yoora-ssi apalagi dengan tidak berdasarkan fakta.
Saya mohon pengertian anda semua untuk tidak mengungkit masalah ini, tolong biarkan
Kim Yoora-ssi beristirahat dengan tenang juga untuk keluarganya agar bisa melepaskannya.
Saya meminta maaf bila saya sudah membuat para penggemar kecewa terhadap diri saya, saya akan bertanggung jawab dan terima kasih telah mendengarkan penjelasan saya."

Daniel membungkuk dalam dihadapan kamera dan para wartawan.

"Kim Yoora-ssi..."

Daniel terdiam sesaat lalu melanjutkan kalimatnya.

"Adalah sosok yang sangat hebat, ia baik hati, hangat, dan bercahaya, ia menginspirasi saya dan seluruh anggota Wanna One. Saya mencintainya sampai akhir bahkan sampai saat ini."

Daniel tersenyum, begitu tulus dan hangat.

Air matanya jatuh sebulir menyusuri pipinya dan langsung dihapusnya cepat sebelum semua orang menyadari itu.

Sekali lagi ia membungkuk lalu berlalu dari ruangan itu.

Tidak memedulikan pertanyaan-pertanyaan wartawan yang dilemparkan padanya, mencari fakta lebih dalam.

​Segera setelah keluar dari ruangan itu, Daniel jatuh berlutut.

Kakinya tidak kuat lagi menahan beban kegugupan dan kesesakkan hatinya.

Sambil mengusap wajahnya kasar, ia menghapus air matanya dan berdiri dibantu bodyguardnya.

Langkahnya terseok kearah mobilnya, ia menangis tapi ia juga lega karena telah meluruskan semuanya.

Kenyataan bahwa perasaannya yang tidak berbalas menghantam hatinya dan membuat tangisnya kembali pecah dan makin keras saat ia sudah duduk didalam kendaraannya, Kim Yoora cinta pertamanya telah pergi meninggalkannya dan tidak memberikan jawaban pasti atas perasaannya.

Diluar itu semua, perasaan seorang Kang Daniel tetap sama, ia masih mencintai gadis itu dengan sepenuh hatinya.

3 chapter before end!

Nge feel ga chapter ini?
Aku juga sudah ada rencana untuk nulis cerita dengan cast ongniel, tapi nanti setelah selesai ujian😅 mungkin update ceritanya tidak akan daily update tapi aku usahakan seminggu minimal 2 kali lah

Ada yang minat kalau nulis cerita tentang ongniel?

Adore you {Kang Daniel ff}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang