Serangga

2.1K 251 3
                                    

Walaupun dah Tamat nih cerita, tetep aja Aubi berharap banget atas apresiasinya dengan bintang kalian. Ini cerita pertama Aubi yang sukses loh... yang lain mah nggantung 😂

Setiap ada kesempatan, Aubi usahain buat ngetik cerita walaupun gak bisa tepat waktu. Jadi... Nyok... Di Vote yang banyak!!!

.
.
.
.

"Dalam Rumah Tangga, pasti ada guncangan. Jadi tidak usah kaku menghadapinya, apa lagi diiringi emosi, sungguh tidak dewasa!" Chai Sin saat menasihati Anak dan Menantunya.

Hye Jung sangat ingat dengan pesan itu, bahkan sepertinya ia telah menghafal kalimat itu hingga menempel di otaknya.

Kini ia sedang membersihkan tempat tidur, lalu menyiapkan baju ganti untuk Tae Hyung yang sedang mandi. Dan menata pakaian dan perlengkapan untuk 3 hari di koper suaminya.

Ia lalu turun ke lantai dasar untuk menyiapkan sarapan, dengan wajah cerianya. Walaupun sebenarnya hatinya tengah kalut karena Tae Hyung akan konser di luar Negeri. Ia bilang akan kembali 3 hari lagi, dan itu sangat lama bagi Hye Jung.

Ia membuatkan bekal untuk di perjalanan, ia tak ingin suaminya kesulitan mendapatkan makanan halal di pesawat. Ia juga membuatkan roti, dan kue yang akan awet 1 hari. Dan membuat kue kering dengan jumlah banyak, yang akan awet 3 hari, agar suaminya tidak makan sembarangan. Walaupun sekarang di belahan dunia manapun, sudah banyak makanan halal, tapi untuk seorang artis Internasional tentu Tae Hyung tidak semudah itu berkeliaran di negara orang.

Di tengah kesibukannya memasak, Hye Jung bersenandung merdu, lalu sedikit bernyanyi untuk menghibur diri. Lagu *Virgoun->Bukti*, tiba-tiba suara dari lantai atas mengejutkannya.

"My Love! Duet yuk!" ucap Tae Hyung sedikit berteriak.

Dengan wajah tanpa dosanya ia nyengir kuda menatap ke arah istrinya yang mendongak, setengah terkejut.

"Hah?" Hye Jung benar-benar tak mengerti apa maksud suaminya.

Tae Hyung menuruni tangga dengan perasaan gembira, dan memeluk Hye Jung dari belakang. Membenamkan kepalanya pada pundak sang istri, membuat Hye Jung kesulitan memasak.

"Aku kesulitan memasak Bang!" ucapnya agak kesal.

Tae Hyung tak bergerak, ia malah memejamkan mata dan berucap.

"Aku pasti akan merindukanmu 3 hari kedepan. Apakah kau tak ingin ikut?" nadanya manja membuat Hye Jung menghela nafas.

Ceklek!

Ia mematikan kompor tiba-tiba. Dan berbalik, membuat Tae Hyung mengangkat kepala, melepaskan pelukannya.

"Akupun akan merindukanmu 3 hari ke depan. Tapi apakah Bang Tae lupa kalau ini era teknologi?" ia menatap suaminya dalam.

Lalu mengambil HP Androidnya di saku celemek, lalu menunjukannya pada Tae Hyung. Ia malah diam dan mendekatkan jarak di antara mereka. Hye Jung tiba-tiba gugup, lalu dengan lembut menahan dada suaminya agar tidak mendekat lagi.

"Huft!" Tae Hyung membuang nafas, tangannya memeluk pinggang istrinya dengan erat.

Mereka beradu pandang dan mengulas senyum penuh kasih, benar-benar indah. Mata mereka yang kontras. Tae Hyung menggunakan lensa abu-abunya, dan Hye Jung yang memiliki manik sepekat malam, jernih dan indah. Kelopaknya yang lebar dan hidung agak mancung yang pas dengan wajah manisnya. Adalah nilai plus dimata Tae Hyung, wajah istrinya yang menurutnya unik dan tak membosankan.

Bang Tae (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang