Cinta Harus Baik

1.6K 206 29
                                    

Vote yes!😈
.
.
.
.
.
.
.
Flashback On

@Ruang Direktur

Jae Hyun dan Tae Hyung sudah selesai berbicara tadi, Jae Hyun pun akhirnya mengambil keputusan.

Semua orang kembali berkumpul di tempat berbeda. Yang tadinya di Kebag Personalia, sekarang di ruang Direktur.

"Berkat keponakanku, aku tidak jadi mengambil keputusanku. Mengeluarkan kalian bukan salah satu hal yang baik dalam pembinaan. Ku beri kesempatan lagi untuk memperbaiki semuanya. Jadi aku akan memberikan hukuman sebagai pertanggungjawaban kalian, yaitu dengan memotong gaji kalian selama 5 bulan berturut-turut. Arraso?" ucap Jae Hyun lemah.

Ji Min dan Eun Hye yang tertunduk, kini mulai mengangkat wajahnya. Ada raut bahagia disana.

Mereka tidak kehilangan pekerjaan atau diturunkan jabatan. Setidaknya hanya gaji yang dikurangi. Bukanakah Pak Direktur terlalu baik? Dimana lagi mereka menemui Bos seperti dia?

"Ka--khamsa hamnida Sajjangnim!" ucap Ji Min membungkuk dalam.

*Kalo ada salah arti, tolong ingatkan nde?😍

Eun Hye malah menangis karena tak memiliki wajah lagi, ia benar-benar malu telah berbuat jahat kepada orang sebaik Tae Hyung.

"Khamsa hamnida sajjangnim. Mianhamnida, Tae Hyung-ssi!" ia membungkuk pada dua orang itu.

Semua yang menjadi saksi pun tersenyum lega, masalah selesai dengan damai tanpa ada rasa dendam.

Mereka juga akhirnya melihat betapa baiknya Tae Hyun yang begitu lapang, walaupun telah difitnah.

"Istriku selalu berkata padaku. 'Cinta itu harus baik. Dengan cara dan tujuan yang baik... Jangan menggunakan cara dan tujuan yang buruk untuk mencapai cinta dan kebahagiaan.' Semoga kalian berdua faham dengan maksudku." ucap Tae Hyung tersenyum.

Semua orang tersenyum bangga dan kagum pada Tae Hyung yang begitu baik.

Flashback Off
.
.
.
.
.

Beberapa bulan kemudian...

Hari-hari yang berat telah dilalui dengan penuh kerelaan.

Hye Jung merasakan betapa indah rencana Allah SWT. Dari seorang remaja yang tersesat, hingga menjadi istri dari orang terkenal seantero Dunia. Menghadapi setiap masalah dengan ketabahan dan kerendahan hati, berserah diri kepada Allah SWT, hingga cahaya itu hadir setelah sekian lama berada dalam gelap.

Kini ada satu nyawa lagi dalam tubuhnya. Satu nyawa yang sedang di elus dalam perutnya, sembari bersantai menikmati angin sore. Duduk di atas rumput, menikmati pemandangan taman sakura di musim gugur.

Sakura di musim gugur akan menghiasi udara dengan indahnya, walaupun akhirnya mengotori jalanan. Tapi tidak akan ada yang terganggu atas kotoran kelopak bunga itu. Justru semua orang akan merasakan seperti berjalan di red karpet *eh maksudnya pink karpet.

Mungkin jika mereka yang ada di Negeri yang memiliki sakura, memiliki tingkat khayalan seperti Aubi. Mereka akan berkhayal tengah berada di Negeri Dongeng penuh kebahagiaan. Huft...sayangnya Aubi hanya bisa menjelajahi Negeri-Negeri itu melalui buku dan khayalan. Namun Aubi ingin pembaca juga merasakan khayalan Aubi tanpa terbang pake pesawat.

Bumil berwajah sederhana dan berpenampilan Muslimah itu tak hentinya tersenyum menikmati udara sore yang indah itu. Matahari mulai tenggelam dan menampakkan cahayanya yang agak keorenan. Magic Hour.

Bang Tae (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang