Pagi hari yang cerah, ketiga pria tampan itu sudah siap dengan pakaian sekolahnya, ya mereka menginap dirumah Revan semalam karena mereka ketiduran di rumah Revan, kini ketiga pria tampan itu menuruni anak tangga menuju meja makan disana terlihat ada papah Revan, mamah tiri Revan dan Raihan sedang sarapan bersama
"Kalian sudah bangun, ayo sarapan bareng" titah mamah tiri Revan
"Iyah tante" ramah Kenneth sedngkan Revan hanya diam saja
"Gak, kalo lo bertiga mau sarapan silahkan gw duluan" setelah berucap sperti itu Revan bergegas meninggalkan semua orang yang ada di meja makan
"Eh hmm kalo gtu kita pamit aja ya tente permisi" Kenneth dan Adryan mengejar Revan yang sudah terlebih dahulu keluar rumah
Raihan yang melihat adiknya seprti itu hanya bisa menghembuskan napasnya perlahan'Sampai kapan Van? Sampai kapan lo cuekin gw kaya gini? Apa lo gak kangen sama kaka lo in Van? Gw kangen lo Van, kangen adik kecil gw' miris batin Raihan
Di luar rumah Revan terdiam memegang pintu mobil sampai tak menyadari kedua sahabatnya berada disampingnya, Revan menunduk entah apa yang sedang Revan pikirkan saat ini yang tahu hanyalah hatinya saja
"Van, lo oke kan? Gak ada masalah?" Adryan sangat cemas terlihat dari wajahnya melihat Revan yang terdiam terus menerus, Revan terus terdiam tanpa menghiraukan perranyaan Adrya Revan masuk kedalam mobilnya
"Mau jemput cewe-cewe gak Van?" Tanya Kenneth berusaha mencari topik yang akan membuat Revan berbicara dan hasilnya tidak sia-sia
"Pasti tahu jawabannya" jawaban ketus Revan membuat Kenneth dan Adryan tersenyum walau dibalas dengan ketus mereka tak apa yang penting sahabatnya berbicara
Revan, Kenneth dan Adryan masuk kedalam mobil masing-masing pergi meninggalkan perkarangan rumah Revan, diperjalanan Revan terus memikirkan dua sosok yang sangat ia rindukan sosok yang selalu Revan sayangi hingga saat ini, Revan terbayang akan masa kecilnya yang menurutnya sangat bahagia sebelum masalah muncup dikehidupannya
''Evan sayang sini duduk sama mamah'' panggil wanita paruh bayah namun masih terlihat begitu sangat cantik dan muda
Seorang anak kecil kira- kira berumur 9 tahun yang sangat tampan menghampiri wanita paruh bayah itu dan duduk dihadapannya sambil memperlihatkan senyuman yang begitu manis
"Evan lagi main ya? Sama siapa?? Ka Ehan mana?" Cecar mamahnya dengan pertanyaan kepada anak kecil dihadapannya
"Iya mah, Evan lagi main, sama kak Ehan, tuh kak Ehan" tunjuk seorang anak yang bernama Evan kepada anak yang lebih tua darinya 1 tahun itu
"Ada apa ma?" Tanya Ehan kakanya Evan
"Anak-anak mamah udah pada besar ya, mau jadi apa kalian besar nanti?" Tanya ibu dari kedua anak itu dengan bahagia memandang wajah tampan milik kedua anaknya tersebut
"Kaka mau jadi orang sukses mah kaya papah, bikin mamah sama adek bahagia itu aja" Ehan yang nama aslinya Raihan sangat begitu mengidolakan sang papah yang menurutnya pekerja keras
"Kalo Evan mau ngejagain mamah aja biar gak kenapa-kenapa, sama mau bikin kak Ehan senyum terus karena Evan sayang mamah sama kaka dan papah" binar kebahagiaan yang dipancarkan oleh Evan membuat Raihan dan ibunya terharu bagaimana bisa anak yang begitu polos dibiarkan mengalami masalah dimasa depan
Buuukkk
Suara benda yang tertabrak mobil Revan terdengar, untung hanya sebuah pohon yang ia tabrak bukan seseorang, mobil Adryan dan Kenneth berhenti, mereka segera menghampiri Revan
"Van lo gapapa?" Kenneth sangat khwatir dengan keadaan Revan saat ini, Revan tak kunjung menjawab pertanyaannya
"Evan, Ehan, mamah" gumam Revan menunduk tetapi masih jelas terdengar oleh Kenneth dan Adryan kini mereka tahu apa yang menyebabkan Ravan kehilangan fokusnya
"Lo kangen mereka Van?" Anggukan kepala Revan membuat kedua sahabatnya merasa tidak tega kepadanya mereka tahu masalah apa yang pernah terjadi menimpah keluarga harmonis Revan menjadi keluarga yang hancur berantakan hanya karena keegoisan seseorang
"Van, kita gak usah sekolah ya, kita pergi ke apart gw oke lo cerita ke kita apa yang lo rasain" tanpa menunggu jawaban dari Revan, Kenneth dan Adryan menuntun Revan masuk kedalam mobil Kenneth dan menelepon seseorang untuk membawa mobil Revan
***
Jeslyn yang menelepon Revan terus menerus merasa cemas, perasaan Jeslyn semakin tidak tenang dibuatnya ia merasa Revan sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja, Jeslyn terus mondar mandir tidak jelas dihadapan kedua sahabatnya, Audie dan Meidapun sama mencoba menelpon Kenneth dan Adryan namun hasilnya nihil tidak diangkat mereka bertiga dibuat bingun dengan tidak hadirnya pacar mereka di sekolah tanpa keterangan
"Jes tenang, Jes jangan risau" Audie mencoba menenangkan Jeslyn yang begitu panik
"Aku gak bisa tenang Die, Mei aku kepikiran sama Revan, perasaan aku gak bisa tenang gitu tuh" jawab Jeslyn menarik napas dalam-dalam lalu dikeluarkan kembali berusaha membuat dirinya tenang
"Ya tapi--" omongan Meida terpotong karena bunyi dering ponselnya menandakan ada panggilan masuk, seketika membuat Meida tersenyum ketika tahu siapa yang menelponnya
"Hallo Yan? Kamu gak sekolah?" Tanya Meida ketika mndengar suara dari seberang sana "oh yaudah, siang kita kesana" sambungan telepon terputus membuat Jeslyn dan Audue memandang penasaran kearah Meida seakan mengerti Meida langsung menjelaskannya " jadi gini, mereka gak sekolah karena ada yang terjadi sama Revan tadi pas perjalanan ke sekolah gitu, terus kita disuruh ke apartemennya Kenneth mereka bertiga lagi disana kayanya Revan lagi ada sesuatu gitu Jes, mereka bakal nyeritain kok ke kita nanti pas kita udah sampai sana" panjang lebar Meida menjelaskannya dan berhasil membuat Jeslyn sedikit tenang karena tahu keberadaan Revan namun sedikit gelisah mendengar Recan tidak dalam keadaan baik-baik saja
Seseorang mendengar obrolan ketiga gadis cantik itu, seketika membuat hatinya berdegup kencang ketika mendengar Revan dalam keadaan tak baik, tanpa berpikit panjang cowok itu, menghampiri ketifa cewek itu membuat ketiganya terbengong pasalnya cowo itu merupakan cowo yang cukup populer juga disekolah karena ketampanannya sama seperti Revan dan kedua sahabatnya namun ini jauh lebih ramah dibanding Revan, Kenneth dan Adryan dan anehnya cowok ini adalah cowok yang memuji mereka sampai membuat Revan marah pas di kantin
"Haii, gw boleh tanya sesuatu? Tadi lo bilang Revan dimana?" Tanya cowok itu ketika sampai dihadapan ketiga gadis itu, seakan mengerti dengan tatapan ketiga cewek dihapannya " oh ya gw Raihan kelas 12" lanjutnya
"Oh kaka kelas ya?, iyah Revan ada di apart Kenneth kak, hm btw kaka siapanya ya?" Tanya balik Jeslyn penasaran namun kelhawatiran terlihat jelas di wajah tampan milik Raihan
"Oh kalo lo mau tahu bisa tanya sama Revannya sendiri, thanks duluan" Raihan meninggalkan ketiga gadis itu yang masih terdiam memikirkan sesuatu
"Jes, kamu ngamatin gak? Kok sekilas mirip Revan ya? Ya walaupun gantengan Revan" tutur Meida jujur jika dia bicara sepert itu dihadapan Adryan akan dipastikan cowok itu akan marah 1 hari 1 malam
"Iya bener Mei mirip, siapa ya? Aku penasaran" Audie menyetujui pendapat Meida
"Ih tau ah, yang aku utamain pengen cepet pulang sekolah aku pengen ketemu Revan" Yang ada dipiran Jeslyn hanyalah Revan seseorang walau dia juga penasaran sama seperti kedua sahabatnya namun sekarang ia sedang memikirkan kondisi pacarnya--REVAN
Maap update lama
See you next part guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad(BOY)Friend [ B #1] ✓
Teen Fiction------------------------------------------------------------ Cowo tampan?most wanted?banyak fans?Badboy? Semua itu tak diragukan lagi bahkan banyak cewe yang tergila-gila akan pesona nya. Tapi kekurangan hanya satu dia tidak pernah mengenal kata CIN...