Chapter 14

4.9K 194 0
                                    

Sehabis dari apartement Kenneth Revan memutuskan untuk mengantar Jeslyn pulang kerumahnya karena sebentar lagi malam akan tiba, Revan menggunakan mobil milik Adryan karena mobil miliknya masih dalam perbaikan dan berada di bengkel dalam perjalanan mereka saling terdiam satu sama lainnya padahal ada hal yang sangat ingin Jeslyn tanyakam kepada Revan namun Jeslyn takut bila Revan aka marah kepadanya bila Jeslyn menanyakan itu sekarang

"Van? Emm aku boleh tanya?" Suara lembut milik Jeslyn berhasil mengalihkan fokus Revan saat menyetir memang Revan sangat menyukai suara dan senyum milik Jeslyn

"Nanya apa Jes?" Senyum yang dipancarkan Revam sangat tulus

"Emm... emang masalah apa si yang terjadi sampai kamu berantem sama kaka kamu Raihan dan papa kamu,? It juha kalo boleh tau aja" pertanyaan Jeslyn membuat Revan terdiam ia belum siap untuk menceritakannya kepada orang lain

"Jes,.lo berhak tau apapun tentang gw, tapi saat ini gw belum siap u tuk ceritainnya Jes, gw harap lo bisa ngerti kesitunya"

"Gapapa sayang aku ngerti kok, tapi kamu janji ga kalo udah siap kamu ceritain sama aku?" Jawaban positif Jeslyn membuat Revan sangat beruntung mempunyai pacar seperti Jeslyn yang sangat pengertian

"Makasih Jes, gw sayang lo" entah kenapa rasa sayang Revan kepada Jeslyn semakin hari semakin bertambah besar

"Aku juga sayang sama kamu"

"Jes, lo gapapa kalo gw masih pake kata gw - lo??"

"Gapapa Van jadi diri kamu sendiri aja udah cukup buat aku" lagi dan lagj Jeslyn memberikan senyumannya pada Revan

Suasana kembali hening dengan berakhirnya obrolan mereka, Revan telah sampai di depan rumah Jeslyn, Jeslyn segera turun dari mobil diikuti oleh Revan yang juga ikut turun dari mobil

"Van masuk dulu yuk kebetulan ada mamah sama ayah aku didalam" ajak Jeslyn

"Hmm boleh deh yuk" mereka sama-sama melempad senyum sambil memasuki halaman rumah Jeslyn walau tak semewah rumah milik Revan namun suasana di rumah Jeslyn sangat menenangkan membuat Revan tenang

"Assalamualaikum" salam Jeslyn membuka pintu rumahnya yang tak dikunci "mamah? Ayah?" dilanjut dengan memanggil kedua orang tuanya yang terlihat sedang menuruni anak tangga

"Kamu udah pulang sayang?" Tanya mamah Jeslyn yang turun dengan digandeng suaminya itu terlihat dimata Revan membuatnya merasa iri dengan keluarga harmonis yang dimiliki pacarnya Jeslyn

"Iyah mah, tadi mampir dulu ke apartemen milik Kenneth sahabat aku buat nengok orang sakit, oya tumben ayah ada dirumah?" Jeslyn berlari memeluk ayahnya yang sangat jarang ada dirumah karena bekerja Revan lagi-lagi tersenyum kecut

"Iyah princess ayah ada dirumah lagi gak banyak pekerjaan, Jes temen kamu gak dikenalin?" Jeslyn menepuk jidatnya karena melupakan Revan beginilah Jelsyn jika bertemu dengan kedua orang tuanya akan lupa dengan semuanya

"Hehe lupa, oya mah , yah kenalin ini Revan pacar aku" Kedua orang tua Jeslyn hanya tersenyum ketika mendengar Jeslyn mengenalkan bahwa cowo yang disampingnya adalah pacarnya

"Saya Revan om, tante" sapa Revan dengan sangat sopan

"Jangan terlalu formal bagitu boy, panggil mamah sama ayah aja ya, kan kamu pacarnya anak om satu-satunya" Menurut Revan kedua orang tua Jeslyn sangat menyayangi Jeslyn, Revan ingin seperti Jeslyn

"Hm baik o-eh ayah Revan pamit ya soalnya itu pake mobil teman om "

"Baik hati-hati nak" Jeslyn mengantar Revan sampai kemobilnya

"Hati-hati Van"

"gw pulang dulu Jes see you" Revan mencium kening Jeslyn dengan sayang dan segera masuk kedalam mobilnya, Jeslyn kembali masuk kedalam rumahnua dimana disana masih  kedua orang tuanya yang terlihat akan menanyakan sesuatu padanya

"Jes, sini duduk ayah sama mamah mau ngomng sama kamu" tepat, tebakan Jeslyn tepat kedua orang tuanya akan menanyakan sesuatu padanya

"Ada apa yah? Mah?" Jeslyn sebisa mungkin terlihat tenang

"Itu bener pacar kamu? Kayanya dia punya masa lalu yang menyedihkan sayang" ucapan sang mamah membuat Jeslyn berpikir begitu juga memang mamahnya itu bisa melihat masa lalu dari seseorang jadi Jeslyn percaya dengan apa yang diucapkan mamahnya itu kedua orang tua Jeslyn memiliki kemampuan yang lebih mamahnya bisa melihat masa lalu sedangkan ayahnya masa depan maka dari itu kedua orang tuanya dijodohkan karena menurut eyang Jeslyn mereka saling melengkapi satu sama lainnya sedangkan Jeslyn ia tidak mempunyai kemampuan apapun tetapi ia sangat jenius dalam hal non akademik maupun akademik bisa dibilang Jeslyn itu multitalenta.
Setelah Jelsyn lama gak menjawab akhirnya ia pun menjawabnya

"Jeslyn juga berpikirnya seperti itu mah, tapi Jeslyn tadi tanya di cuma cerita sebagian aja si mah katanya belum siap untuk nyeritain lagi" terlihat jelas ibunya itu sedanf berpikir untuk merespon anaknya
"Mau gak mamah terawangin?"

"Gak perlu mah, Jeslyn cuma mau denger dari mulut Revan langsung mah"

"Ok baiklah mamah gak akan terawang yaudah sana kekamar istirahat " belum sempat Jeslyn beranjak ayahnya kembali berbicara membuat Jeslyn duduk kembali

"Ayah titip sama kamu sayang, sealalu ada disamping dia" Jeslyn tak mengerti kenapa ayahnya bicara seperti itu "akan ada kejadian besar yang menimpa hubungan kamu sama Revan, tapi ayah gak bisa nyuruh kamu putus dari Revan karena kejadian itu datangnya dari seseorang yang saat ini masih Revan benci"  kini Jeslyn mengerti kenapa ayahnya berbicara seperti itu ayahnya sudah melihat masa depan hubungannya bersama Revan

"Tapi kenapa ayah bisa tahu? Kan ayah akan tahu jika ayah memegangnya atau bersentuhan?" Heran Jeslyn

"Bukannya tadi dia memegang tangan ayah?" Jeslyn hanya menjawab 'o' dan jalan menuju kamarnya untuk beristirahat

***

Dalam perjalanannya menuju apartement Kenneth Revan membayangkan keharmonisan keluarga Jeslyn menurutnya betapa bahagianya Jeslyn mempunyai kedua orang tua yang lengkap dan saling menyayangi satu sama lain, andai kejadian itu tak pernah terjadi mungkin sekarang keluarganya masih utuh dan harmonis seprti saat dulu

Revan sangat-sangat membenci papahnya karena dialah Revan harus kehilangan wanita yang telah melahirkannya secara teragis dan di depan matanya langsung
Saat ini Revan hanya memiliki kakanya Raihan walau ia masih memepunyai seorang papah namun bagi Revan kedua orang tuanya sudah lama mati, Revan merasa hidupnya hambar namun dengan dihadirkannya Jeslyn ia merasa hidupnya berwarna kembali

Gadis yang bernama Jeslyn Brave Smith keturunan Korea dari kalangan keluarga yang cukup berada namun tetap terlihat sederhana yang baru beberapa bulan pindah kesekolahnya yang membuat Revan jatuh pada pesonanya hanya dalam pertemuan pertama saat tak sengaja bertabrakan di sekolah
Jeslyn yang mempunyai wajah cantik, hidung mancung mata yang berbinar dan senyum yang begitu Revan sukai

Entah mengapa dengan hanya memikirkan Jeslyn, Revan bisa tersenyum sendiri di dalam mobilnya Revan merasa kini hidupnya berpusat kepada gadisnya, iya gadis milik seorang Revan Arwin Brown yang terkenal ke badboya-nnya disekolah, tak terasa kini Revan sudah sampai di depan parkiran apartnya Kemneth ia segera turun dari mobilnya memasuki apartemen yang bisa dibilang cukup mewah menurut Revan walau rumahnya lebih mewah daripada apartemen milik Kenneth

Bad(BOY)Friend  [ B #1] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang