Chapter 15

4.8K 193 2
                                    

Pagi ini Revan kembali bersekolah setelah sehari kemarin dia alfa bersama kedua sahabatnya, Revan bahagia bisa memiliki kedua sahabat yang selalu ada disampingnya disaat Revan terpuruk tanpa dipinta sama sekali pasti mereka akan selalu ada di sampingnya dan Revan sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan selalu melindungi kedua sahabatnya Kenneth dan Adryan dari masalah apapun

Revan dan kedua sahabatnya sudah turun dari motor, yah hari ini Revan serta Kenneth dan Adryan memilih untuk mengendarai motor dibanding mobil entah kenapa alasannya seperti biasa walau mereka masih kelas 11 mereka sudah banyak sekali fansnya seperti saat ini baru saja mereka memasuki koridor sekolah banyak sekali fans mereka yang mengerubungi ketiganya terutama Revan, Revan sangat muak selalu seperti ini

'Revan ganteng banget si boleh gak gw suka sama lo?'

'gileee badboy but cool"

' Revann!!!!!'

'Kenneth'

'Adryannn'

teriakan histeris dari fans ketiganya kira-kira seperti itu Revan, Kenneth dam Adryan berusaha menyingkirkan orang-orang yang menegerubungi mereka setelah berhasil mereka bertiga melangkahkan kakinya lagi menuju kelas mereka namun Revan melihat ada segerombolan anak kelas 12 yang sedang bermain basket dilapangan mereka juga terkenal di sekolah ini seperti dirinya dan kedua sahabtnya

pandangan mata Revan jatuh terhadap cowo tinggi, putih, tampan, memiliki tubuh atletis, hanpir mirip dengannya serta jambul dirambutnya yang kini sedang tertawa sambil mendrible bola basket, merasa diperhatikan seseorang, cowo itu melirik kearah Revan dan melambaikan tangannya ketika tahu Revanlah yang memperhatikan dirinya dia langsung menuju tempat dimana Revan dan kedua sahabatnya berdiri

Revan yang melihat cowo itu mendekat langsung melangkahkan kakinya menjauh namun langkah itu henti ketika ada yang menahan bahunya yang berarti dia tidak usah menjauh, Revan menoleh kebelakang dan mendapati Jeslyn yang tengah menahan bahunya agar tidak pergi menjauh dari cowo itu

"mau kemana?" tanya Jeslyn selembut mungkin

"kelas" jawaban singkat Revan jujur membuat Jeslyn sedikit sedih namun ia tahu bahwa sifat Revan memang seperti ini

"jangan bohong, aku tahu kamu mau menjauh lagi dari kaka kamu kan?" tebakan Jeslyn tepat sasaran membuat Revan bungkam seribu bahasa

"MAU SAMPE KAPAN VAN?" teriak seseorang dari belakang mereka membuat Jeslyn,Revan,Audie,Kenneth, Meida dan Adryan menoleh serempak dan didapati Raihan sedang berjalan mendekat diikuti kedua sahabatnya Andri dan Angga

"mau sampe kapan lo ngejauhin gw? apa belum puas lo menjauh dari gw selama bertahun-tahun ini?" lirih Raihan ia sudah tidak sanggup lagi dijauhi oleh adik kesayangannya itu ia lebih baik dibenci oleh papah nya daripada harus dibenci oleh Revan adiknya

"han, udah lah adik kamu belum bisa maapin kamu, kamu yang sabar ya" ucap seseorang cewe yang baru muncul dan berusaha menenangkan Raihan dilihat dari name tagnya dia adalah Sindy Aurora

"VAN, GW UDAH GAK KUAT DIJAUHIN LO KAYA GINI!!!" teriakan frustasi dari Raihan membuat koridor sekolah sepi dan membuat langkah Revan terhenti dan menoleh kearah kakanya, Revan bisa melihat cairan bening turun dari kelopak mata Raihan dan hal itu membuat hatinya sangat sesak karena cairan bening itu diakibatkan oleh dirinya sendiri

"gak usah teriak!" ucap Revan sedangkan Adryan dan Kenneth hanya bisa diam walau mereka juga tidak tahan melihat Raihan menangis, merekapun sangat dekat dengan Raihan. Jeslyn hanya bisa melihat perdebatan antara kaka beradik ini sama halnya yang dilakukan Meida dam Audie

Bad(BOY)Friend  [ B #1] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang